Sukses

Bak Adegan Film, BNN Tembak Bandar Narkoba Sambil Kejar-Kejaran

Kedua bandar narkoba yang mengendarai mobil pikap tancap gas. Alhasil, petugas BNN mengejar sambil menembaki mobil pelaku.

Liputan6.com, Medan - Badan Narkotika Nasional (BNN) meringkus dua bandar narkoba di Kota Medan, Sumatera Utara. Seorang di antaranya tewas ditembak.

Deputi Pemberantasan Narkoba BNN Inspektur Jenderal Arman Depari mengatakan, awalnya kedua pelaku yang mengendarai mobil pikap itu langsung tancap gas saat hendak diringkus. Alhasil, petugas BNN mengejar mereka.

"Saat dilakukan penangkapan, pelaku mengendarai mobil pick-up dan berusaha melarikan diri. Petugas sempat mengeluarkan tembakan peringatan, namun pelaku tetap melarikan diri," kata Arman, Senin, 20 Februari 2017.

Layaknya adegan film, dengan menggunakan mobil petugas BNN mengejar dua bandar narkoba itu. Tidak mau kehilangan buruannya, petugas kemudian mengarahkan sejumlah tembakan ke arah mobil yang dikendarai pelaku saat pengejaran.

Akibat tembakan itu, mobil Isuzu Panther bernomor polisi BK 9699 DD warna hitam yang dikendarai pelaku berhenti setelah menabrak trotoar di lampu lalu lintas perempatan Jalan Ringroad, Medan.

Petugas BNN kemudian menyergap mobil pikap tersebut dan memeriksa keduanya. Petugas menemukan seorang pelaku berinisial AB di dalam mobil dengan luka tembak.

"AB sempat dibawa ke Rumah Sakit untuk diberikan pertolongan. Namun, sampai di rumah sakit, yang bersangkutan dinyatakan meninggal dunia," ujar eks Direktur IV/Narkoba Polri tersebut.

Jenderal bintang dua yang pernah jadi Kapolda Kepulauan Riau itu menambahkan, di dalam mobil yang dikendarai pelaku ditemukan barang bukti sabu sebanyak 26 kilogram. Barang bukti tersebut disimpan di dalam tas berwarna hitam.

Temuan dikembangkan ke kawasan Sei Sikambing, Kecamatan Medan Sunggal. Dalam pengembangan ini, ditangkap seorang pelaku lain berinisial Ben. Hasil penggeledahan di rumah bandar narkoba itu ditemukan barang bukti sabu seberat enam kilogram.

"Sekarang perkara ini ditangani BNN lebih lanjut," ujar Arman.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini