Sukses

Tunggu Aksi Gadis Naga di Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta

Para gadis naga akan bergabung dalam rombongan yang membawa naga terpanjang se-Asia. Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta digelar 5 Februari.

Liputan6.com, Yogyakarta - Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) 2017 akan digelar selama tujuh hari mulai 5 Februari 2017 sampai 11 Februari 2017. Gelaran ke-12 itu akan menampilkan pertunjukan yang berbeda tahun ini.

Ketua Umum Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) 2017, Tri Kirana Muslidatun, menuturkan penyelengaraan PBTY 2017 ini bertema Pelangi Budaya Nusantara. Maka itu,  budaya yang akan digelar dalam kegiatan tahunan tersebut didominasi oleh budaya Nusantara.

Pekan budaya juga dibuat berbeda dengan menampilkan karnaval saat pembukaan pada 5 Februari 2017. Salah satu yang bakal menarik perhatian adalah penampilan ladies dragon alias gadis naga.

"Akan ada ladies dragon. Jadi yang bawa namanya perempuan semua. Untuk membawa naga itu tidak mudah," ujar Kirana di Balai Kota Yogya, Rabu, 1 Februari 2017.

Kirana menjelaskan karnaval nanti akan diikuti enam peserta terbaik Jogja Dragon Festival yang telah mengikuti ujian sebelumnya. Rute karnaval dimulai dari Taman Parkir Abu Bakar Ali dan berakhir di Alun-alun Utara.

"Dari 14 peserta akan disaring menjadi enam peserta. Pemenang akan mendapatkan piala raja. Dari 14 peserta itu, delapan di antaranya dari Yogya, enam dari luar DIY," tutur dia.

Karnaval itu juga akan diisi oleh berbagai elemen mulai dari prajurit keraton, hingga  mahasiswa seluruh Indonesia yang ada di Yogya. Lebih istimewa lagi, naga terpanjang se-Asia yang pernah memecahkan rekor MURI juga akan turut meramaikan karnaval.

"Naga kita yang terpanjang se-Asia juga akan ditampilkan. Memang tidak menambah panjangnya, hanya kita renovasi dan perbaiki untuk bisa tampil. Karena untuk nambah panjang satu meter saja mahal," kata Kirana.

Dia menjelaskan dalam PBTY tahun ini juga akan dimeriahkan dengan 134 stand kuliner Nusantara di sepanjang Ketandan. Bahkan, stand kuliner itu sudah penuh dipesan sebelum PBTY digelar.

"Pada penutupan nantinya akan ada pesta kembang api. Sebagai perlambang tahun ini harus kerja lebih keras. Itu sudah identik di Tiongkok. Kembang api itu simbol kita akan kerja keras," ucap Kirana.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini