Sukses

Hutan Dirusak Perambah, Beruang Madu Wara-Wiri di Kampung Warga

Beruang madu yang berjenis kelamin betina itu keluar hutan dan masuk ke kampung warga pada siang dan malam hari.

Liputan6.com, Bengkulu - Seekor beruang madu dewasa setinggi lebih dari dua meter seliweran memasuki kawasan perkampungan pemukiman warga di Kecamatan Pasar Seluma, Kabupaten Seluma, Bengkulu, sejak sepekan terakhir.

Beruang yang diduga kelaparan itu turun gunung untuk mencari makanan. Ketiga desa yang dimasuki beruang betina itu adalah Sido Mulyo, Napal, dan Desa Tais.

Tidak hanya wara-wiri di perkampungan, beruang itu juga merusak tanaman dan pekarangan rumah warga. Kondisi itu tentu saja membuat warga panik dan ketakutan.

Zainal Mardani, warga Desa Napal menceritakan, beruang yang turun dari perbukitan di Taman Buru Semidang Bukit Kabu itu mencongkel tanaman jenis umbi-umbian dan jenis tanaman lain untuk dimakan.

Warga yang melihat mencoba menghalau dengan bebunyian dan senjata panah. Tidak hanya di siang hari, beruang ini terkadang masuk perkampungan pada malam hari dan membuat kegaduhan.

"Setiap hari dia melintas Desa kami dan terlihat sangat kelaparan," ucap Mardani saat dihubungi di Seluma, Senin, 30 Januari 2017. 

Kepala Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu Abu Bakar mengaku pihaknya sudah mendapat laporan warga terkait ancaman hewan buas yang memasuki perkampungan. Saat ini, tim BKSDA sudah menuju ke wilayah yang diduga mendapat ancaman tersebut.

"Beruang diduga turun ke perkampungan lantaran di kawasan hutan sudah tidak ada lagi makanan. Kawasan hutan di sana sudah dirusak oleh para perambah," kata Abu Bakar.

Untuk menghindari kemungkinan terburuk, pihaknya telah memasang sebuah ranjau dan kerangkeng jebakan untuk menangkap beruang yang meresahkan warga setempat. Sayangnya, hingga saat ini beruang madu tersebut belum berhasil ditangkap.

"Tim kita masih bersiaga di lokasi guna memantau kondisi di tiga desa tersebut, Jika tertangkap kita akan evakuasi ke lokasi yang lebih aman," ujar Abu Bakar memungkasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini