Sukses

Jalan Berlubang Hantui Warga Cirebon

Lubang-lubang di jalanan Cirebon tak hanya ada di jalan lama, tapi juga jalan baru yang belum lama diaspal.

Liputan6.com, Cirebon - Pemerintah Kota Cirebon mengerahkan tim sapu bersih jalan berlubang (Saber Lubang) untuk menutup sejumlah jalanan dalam kota yang rusak, berlubang, dan berbahaya.

Seluruh petugas dari Dinas Pekerjaan UMKM dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Cirebon menambal satu per satu lubang di sepanjang ruas Jalan Cipto Mangunkusumo Kota Cirebon.

Kepala Dinas PUPR Kota Cirebon, Budi Harjo, mengatakan faktor cuaca membuat jalan yang ada rusak dan berlubang.

"Kami menutup lubang di sepanjang Jalan Cipto, Evakuasi, Terusan Pemuda, Sudarsono. Di Cipto ada sekitar 30 lubang yang ditutup," kata Budi, Senin (30/1/2017).

Dia menuturkan, selain faktor cuaca, penyebab utama jalan rusak atau berlubang ada tiga. Pertama, disebabkan lalu lintas harian rata-rata (repetition), overloading dan pumping efect atau aspal gang tergenang air.

Biasanya, ujar Budi, genangan yang ada di jalan akibat hujan. Dari hujan tersebut, air yang menggenang menyebabkan aspal terangkat ke atas. "Di Cipto misalnya, jalan baru diperbaiki kemudian hujan sementara kendaraan terus lalu lalang hingga aspal tidak merekat," kata Budi.

Sementara itu, Jalan Cipto merupakan salah satu ruas jalan yang paling ramai dilewati. Proyek perbaikan jalan juga belum selesai semua dan sesuai tenggat waktu. Oleh karena itu, kata dia, tim saber lubang akan diterjunkan untuk memperbaiki jalan yang rusak.

"Kondisi saluran di jalan Cipto sekarang rencana dimiringkan agar ketika hujan nanti air yang menggenang langsung masuk ke saluran pembuangan yang ada di jembatan dekat hotel Citra Dream," kata Budi.

Dia juga mengatakan, tahun ini sejumlah ruas jalan di Kota Cirebon akan dinaikkan tingkat ketebalan aspalnya. Dari yang sebelumnya 2-3 cm menjadi ketebalan minimun 4 cm.

"Peningkatan ketebalan itu kelebihannya untuk leveling air bisa teratasi, yang kedua lebih kuat dan ketika elastisitasnya ada," kata Budi.

Kendati demikian, dia meminta Dinas Perhubungan untuk memasang rambu-rambu lalu lintas khususnya bagi kendaraan besar yang melintasi jalan dalam kota. "Harusnya tegas diberi rambu pembatasan tonase dari Dishub," ujar dia.

Sebelumnya, Wali Kota Cirebon Nasrudin Azis mengaku khawatir banyaknya bencana banjir dan longsor di Kabupaten Kuningan, Majalengka maupun Indramayu akan terjadi di Kota Cirebon.

Dia sempat mengumpulkan seluruh SKPD, pemenang tender maupun pihak swasta untuk bersama-sama antisipasi bencana banjir di Kota Cirebon. Belakangan ini, jalan berlubang sudah menghantui masyarakat khususnya pengguna jalan di Kota Cirebon.

"Terutama di Jalan Cipto Mangunkusumo yang sedang dalam perbaikan infrastruktur jalan. Belakangan saya mengalami sendiri jalan disitu sudah berlubang lagi bahkan banyak genangan di jalan. Ini yang membuat saya sangat khawatir mencelakai pengendara," kata Azis, pekan lalu.

Azis mengaku khawatir banjir akan menggenangi Kota Cirebon dan merusak sejumlah fasilitas yang ada. Tingginya volume air akibat hujan deras di Kota Cirebon tidak diimbangi dengan daya tampung atau saluran drainase yang bagus.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini