Sukses

Ajaib, Remaja Brebes Selamat Tanpa Luka Setelah Hanyut 3 Hari

Pasalnya, sungai tempat jatuhnya remaja Brebes itu penuh batu dan berarus deras.

Liputan6.com, Brebes - Tiga hari berlalu, Joko (14) dikabarkan hilang terbawa hanyut arus sungai. Sementara sepeda motornya dibiarkan tergeletak di atas jembatan Desa Plompong, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Pada Jumat, 13 Januari 2017, Joko pamit pada keluarga hendak mengambil ponsel di tempat temannya di Desa Benda. Namun, remaja itu tidak kunjung pulang. Padahal, lokasi rumah Joko dan rumah temannya tidak terlalu jauh.

"Tiba-tiba ada warga laporan sorenya kalau sepeda motor adik saya tergeletak di atas jembatan Sungai Kalikeruh," kata Rahmat Zulfi (26), kakak korban, Minggu, 15 Januari 2017.

Kronologi jatuhnya Joko sempat tak jelas. Menurut Rahmat, ada warga yang menyebut Joko terjatuh dari sepeda motor sebelum akhirnya terjun bebas dari jembatan setinggi 10 meter ke dasar sungai.

Namun, Amin (18), warga yang melaporkan penemuan sepeda motor di atas jembatan kepada Polsek Sirampog menuturkan, sepeda motor yang ditemukannya itu dalam kondisi mati mesin. Hanya saja, posisi kunci dalam keadaan tercangklong.

"Ada motor yang tergeletak, tapi orangnya tidak ada, jadi saya cari," ucap Amin.

Setelah pelaporan itu, warga dibantu polisi mencari keberadaan Joko. "Dari laporan yang kami terima, diduga korban oleng dalam berkendara, sehingga akhirnya jatuh di Sungai Kalikeruh dengan debit air cukup deras," kata Kapolsek Sirampog AKP Widiasto.

Pencarian terus dilakukan hingga Joko ditemukan pada Minggu sore, sekitar pukul 17.00 WIB. Saat ditemukan pertama kali, Joko sedang mengerang kesakitan di pinggir sungai keruh yang berjarak lebih dari 15 kilometer dari lokasi kejadian.

"Sore tadi ada warga yang lapor ke keluarga katanya ada korban hanyut di Sungai Keruh ditemukan dalam keadaan selamat. Setelah dicek ternyata benar itu adik saya Joko," ucap kerabat korban, Zulfikar (18).

Joko pertama kali ditemukan warga Desa Dukuhturi, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes. Setelah ditemukan, Joko dibawa ke salah satu rumah warga untuk diberikan pertolongan karena saat ditemukan kondisi tubuhnya lemas.

"Kata warga yang menemukan pertama kali Joko di pinggir sungai, kondisinya lemas dan berteriak kesakitan. Setelah diberikan minum air putih, keadaannya mulai tenang dan langsung dilarikan ke Puskesmas," dia menambahkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bikin Penasaran Warga

Setelah penemuan itu, warga yang ikut menyaksikan proses evakuasi korban dari pinggir Sungai Keruh mulai bertanya-tanya bagaimana Joko bisa ditemukan selamat tanpa luka setelah terbawa hanyut tiga hari.

"Enggak ada luka lecet ataupun luka dalam di tubuh Joko. Hanya saja dia masih lemas dan masih belum bisa diajak berkomunikasi. Sekarang masih dalam penanganan tim medis RSUD Bumiayu," katanya.

Ia menceritakan, kala pertama kali melihat Joko ditemukan dalam keadaan selamat, keluarga sempat tidak percaya bahwa Joko masih hidup. Pasalnya, sungai yang menghanyutkan Joko itu berarus deras dan banyak bebatuan besar.

"Saya tidak menyangka saja bahwa dia masih hidup dan selamat. Saya juga enggak tahu sebenarnya apa yang terjadi. Karena Joko masih belum bisa berkomunikasi lancar, dia masih lemas dalam perawatan dokter," ujar dia.

Sementara, Kapolsek Sirampog, AKP Widiaspo, membenarkan penemuan seorang warga di wilayah hukumnya itu. "Benar, sudah ditemukan di Kecamatan Bumiayu. Bersyukur, tidak luka, hanya saja korban masih syok dan sedang dalam penanganan medis dokter RSUD Bumiayu," ucap Widiaspo.

Hal senada diungkapkan Kepala Desa Plompong Fatoni yang mendampingi keluarga korban. Dirinya sempat ragu bahwa yang ditemukan warga tersebut adalah Joko, warganya yang hilang tiga hari lalu.

"Jujur nggih, awalnya saya sempat ragu-ragu. Pertama kali dapat kabar bahwa ditemukan seorang laki-laki di Sungai Keruh. Untuk memastikannya, saya dan keluarga korban langsung menuju lokasi penemuan. Ternyata benar itu Joko warga saya," ucap Fatoni.

Dengan nalar, kata dia, Joko yang terjatuh dari jembatan setinggi 10 meter ke sungai penuh batu kemungkinan besar akan langsung tewas. Kalaupun saat terjatuh tidak mengenai batu, ia harus berhadapan dengan arus sungai deras.

"Sudah beberapa kali kasus terjadi seperti ini, orang hanyut ditemukan tidak jauh dari jembatan dan sudah tewas. Kalau kasus Joko ini ditemukan di lokasi berjarak 15 kilometer di sungai yang penuh dengan batu. Kejadian ini tidak bisa dinalar, kalau dipikir dengan logika, mustahil Joko bisa selamat," tutur dia.

3 dari 3 halaman

Ada Genderuwo?

Menurut Fatoni, kejadian ganjil sering terjadi di jembatan tempat sepeda motor Joko ditemukan. Hal tersebut tidak lepas dari kisah misteri yang menyelimuti jembatan tersebut.

"Sudah sering hal ganjil terjadi dan misteri menyelimuti jembatan tersebut. Banyak warga yang sering mengalaminya. Namun, baru kali ini ada kasus yang menghebohkan," kata dia.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Liputan6.com dari warga setempat, kejadian mistis memang acap kali terjadi di Sungai Keruh dan jembatan besi Desa Plompong, Kecamatan Sirampog.

Sudah beberapa kali nyawa pun melayang di jembatan besi yang berdiri melintang di atas Sungai Keruh. Menurut warga setempat, tak jarang genderuwo menampakkan wujudnya di sekitar jembatan.

Makhluk raksasa berbulu tinggi besar bermata merah api menyala itu beberapa kali memperlihatkan wujudnya kepada orang yang kebetulan melintas di jembatan besi tersebut. Sosok kasat mata itu tidak hanya menampakkan diri saat malam, tetapi juga pada pagi maupun sore hari.

Penampakan ganjil lainnya adalah seorang tukang pos melihat pocong telentang di tengah jalan saat melintas di atas jembatan. Ada juga bagian mobil belakang seorang pegawar Pemprov terangkat saat meninjau proyek embung hingga mobil tak bisa jalan sementara.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini