Sukses

Akhir Petualangan 2 Pria Berjimat Perampok Polwan Cantik

Keduanya sudah merampok lebih dari 10 kali dengan sasaran wanita yang tinggal sendirian di rumah.

Liputan6.com, Makassar - Tepat sepekan pelariannya, dua perampok polwan cantik Brigadir Sri Wahyuni, anggota Satuan Binmas Polres Pinrang, Sulawesi Selatan, akhirnya ditangkap.

Kedua terduga kasus perampokan itu Asri alias Sari (41) warga Kampung Alacalimpo, Kelurahan Fakkie, Kecamatan Tiroang, Pinrang, dan Lariu (36) warga Kampung Kabuloang, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.

"Lariu berperan yang masuk ke dalam rumah korban (polwan) dan Asri yang membawa mobil menunggu di depan rumah korban," ucap Kepala Unit Reserse Mobile (Kanit Resmob) Polda Sulsel Komisaris M Yunus Saputra kepada Liputan6.com, Kamis (12/1/2017).

Selain keduanya, menurut Yunus, anak dari Asri bernama Agung (16) juga turut dibawa ke kantor polisi karena terkait penguasaan barang bukti berupa telepon seluler atau ponsel milik korban.

Yunus mengungkapkan, kedua terduga utama masing-masing ditangkap di kediaman masing-masing. Asri diringkus di kediamannya, Kampung Alacalimpo, Kelurahan Fakkie, Kecamatan Tiroang, Pinrang, Sulsel. Sedangkan Lariu dicokok juga di kediamannya, Kampung Kabuloang, Kecamatan Kalukku, Mamuju, Sulbar.

"Dari tangan salah satu pelaku, Lariu selain sajam (senjata tajam) berupa badik dan parang yang digunakan dalam menjalankan aksi perampokan di rumah polwan turut juga diamankan sebuah jimat dari tubuhnya," Yunus menerangkan.

Brigadir Sri Wahyuni, anggota Satuan Binmas Polres Pinrang, Sulsel, menjadi korban perampokan di rumah sendiri. (Liputan6.com/Eka Hakim)

Dari pengakuan keduanya, menurut Yunus, terungkap fakta jika keduanya bersama-sama sudah merampok lebih dari 10 kali. Terakhir di rumah polwan cantik Sri Wahyuni di BTN Graha Andika Halida, Bentengnge, Kabupaten Pinrang.

"Mereka pernah beraksi di daerah Paletean, Jalan Lingkar, Jalan Carawali, dan Jalan Salo. Ya, semuanya diakui 10 tempat kejadian perkara (TKP)," ujar Yunus.

Sebelum beraksi, Asri yang berperan memantau seluruh rumah yang hanya dihuni sendirian. Terakhir, mereka "mengeksekusi" rumah di BTN Griya Halida yang diketahui dihuni oleh polwan yang hanya tinggal berdua bersama anaknya saat itu. Sebab, suami polwan tersebut bekerja di sebuah bank di Kota Makassar, Sulsel.

"Asri selaku surveyor sengaja menarget perempuan yang tinggal sendiri dalam rumah. Tujuannya untuk diperkosa agar korban malu dan tidak melaporkan aksi curat (pencurian dengan pemberatan) yang dialami dan sejauh ini sudah didapatkan tiga TKP dengan modus operandi tadi," Kanit Resmob Polda Sulsel itu memungkasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.