Sukses

Tak Ada Permintaan Tebusan atas 4 Prajurit TNI AL yang Hilang

Proses pencarian TNI AL yang hilang mengerahkan empat kapal perang dan dua helikopter.

Liputan6.com, Manado - Berbagai upaya terus dilakukan TNI AL untuk menemukan empat prajurit yang hilang di perairan Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), sejak 14 Desember 2016. Kerja sama dengan pihak Konsulat Jenderal Filipina juga sudah dilakukan, meski hingga hari ke-26 ini belum ada titik terang.

"Masih dalam pencarian. Hingga kini belum ada titik terang keberadaan empat prajurit TNI AL yang hilang sejak pertengahan Desember 2016 silam," ujar Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Pangkalan Utama TNI AL VIII Manado Mayor Laut Dedy Irawan, Senin, 9 Januari 2017.

Dedy mengatakan, pihaknya tidak menetapkan batas waktu pencarian. Proses pencarian itu juga melibatkan Konjen Filipina. "Yang pasti sampai ketemu atau sampai ada petunjuk di mana keberadaan mereka. Pencarian ini juga melibatkan kerja sama dengan Konsulat Jenderal Filipina," ujar dia.

Dedy menerangkan proses pencarian empat prajurit TNI AL itu dilakukan dengan mengerahkan empat kapal perang dan dua pesawat udara. "Sedangkan, tenaga prajurit bergantian sesuai dengan tugas yang diberikan," ujar dia.

Perwira AL yang baru menjabat kadispen selama dua minggu ini menepis kemungkinan keterlibatan pihak lain, seperti kelompok perompak atau militan Abu Sayyaf.

"Yang pasti sejauh ini belum ada pihak yang mengkonfirmasi atau menyatakan bertanggung jawab atas hilangnya prajurit kami. Termasuk juga permintaan tebusan atau lainnya," ujar Dedy.

Hilangnya empat prajurit TNI AL itu berawal ketika pasukan sedang patroli di perairan Sulawesi Utara. Pada Selasa, 13 Desember 2016, melalui radar terdeteksi ada kapal asing. Setelah didekati dan digeledah, ternyata kapal FB Nurhana berbendera Filipina dengan 24 ABK.

Sebanyak 21 ABK FB Nurhana dipindahkan ke KRI Layang untuk dibawa ke Pelabuhan Bitung, Sulawesi Utara. Sementara, FB Nurhana bersama tiga ABK-nya dikawal empat prajurit TNI AL menuju ke lanal terdekat, yakni Lanal Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara.

Dalam perjalanan menuju Melonguane itu, FB Nurhana hilang kontak pada Rabu, 14 Desember 2016 pukul 06.00 Wita. Empat prajurit yang hilang tersebut adalah Kepala Tim Pengawalan Letda Laut (P) Faisal Dwi, Kelasi Kepala Amo Dia Mahendra, Serda Mes Rizky Dwi Zeptianto, dan Kelasi Dua Isy Badnur Rohim. Mereka adalah kru KRI Layang-635.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.