Sukses

Top 3: Pengalaman Unik Pria Bernama Slamet Hari Natal

Kenalkan, bapak Slamet Hari Natal. Begitulah yang tertera di kartu tanda penduduknya (KTP).

Liputan6.com, Malang - Seorang warga asal Kabupaten Malang, Jawa Timur, mendadak viral. Namanya kini hangat dibicarakan, karena begitu diucapkan, Anda seperti mengucapkan selamat Hari Natal bagi mereka yang beragama Kristen.

Perkenalkan, bapak Slamet Hari Natal. Begitulah yang tertera di kartu tanda penduduknya (KTP). Awalnya banyak yang meragukan nama pria berusia 54 tahun itu. Tak ayal setiap Slamet Hari Natal mengurus administrasi kependudukan, petugas harus mengecek ulang.

Hingga malam ini berita tersebut paling banyak menyita perhatian pembaca Liputan6.com, terutama di kanal Regional.

Kisah menarik lainnya perihal pengakuan seorang suami yang telah membunuh istrinya. Sebelum ditangkap pelaku kerap dibuntuti arwah korban. 

Ada pula berita kemacetan parah yang hingga kini masih terjadi di Tol Cipularang menuju Bandung. Kemacetan bahkan mengular hingga puluhan Kilometer mulai dari wilayah Sadang Purwakarta hingga Padalarang Kabupaten Bandung Barat.

Berikut berita-berita terpopuler yang terangkum dalam Top 3 Regional:

1. Warga Kabupaten Malang Ini Namanya Slamet Hari Natal

Seorang warga Kabupaten Malang, bernama Slamet Hari Natal karena tanggal lahirnya tepat saat perayaan natal

Lantaran namanya dinilai tak umum, pria berusia 54 tahun itu memiliki sebuah pengalaman unik lima tahun lalu. Saat itu, warga Malang itu bekerja sebagai pengemudi hendak menyeberang ke Bali mengantarkan wisatawan. Namun, KTP-nya disita saat pemeriksaan oleh petugas di Pelabuhan Ketapang.

"KTP saya kedaluwarsa, tapi seorang petugas malah meminta untuk disimpannya. Dibuat kenang-kenangan, namanya unik," ucap Slamet di Malang, Selasa, 27 Desember 2016.

"Mereka heran, kok ada nama seperti nama. Karena harus cek ulang nama ini pengurusan administrasi jadi lebih lama," tutur Slamet.

Ia tak pernah merasa malu dengan nama pemberian kedua orangtuanya itu. Sebaliknya, ada pesan toleransi dan saling menghormati lewat nama itu. Sebagai seorang muslim, Slamet percaya perbedaan itu ada dan harus saling menghormati untuk menjaganya.

Selengkapnya...

2. 'Dihantui' Arwah Korban, Suami Akui Bunuh Istri

Mahmudi, pelaku pembunuh istrinya sendiri, ditangkap Opsnal Satuan Reserse Kriminal Polresta Pekanbaru. (Liputan6.com/M. Syukur)

Pelaku pembunuhan Lika yang ditemukan terkubur dalam karung di Kecamatan Tenayan Raya berhasil ditangkap Tim Opsnal Satuan Reserse Kriminal Polresta Pekanbaru. Pelakunya adalah Mahmudi, yang merupakan suami dari perempuan berusia 25 tahun itu.

Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan, pelaku mengaku mengakhiri hidup istrinya itu memakai pisau. Dia lalu mengubur korban setelah dimasukkan ke dalam karung di belakang pondok, tempat keduanya tinggal sehari-hari menjaga kebun.

Kepada wartawan, pelaku menyebut tega membunuh istrinya yang sudah tujuh tahun bersamanya karena rasa cemburu. Selain itu, pelaku dan kobran mengaku sering cekcok.

Pelaku juga mengaku sayang dengan istrinya.‎ Sejak kejadian itu, dia sering dibuntuti arwah istrinya yang telah dibunuhnya.

Selengkapnya...

3. Masih Macet, Polisi Buka Tutup Jalur Tol Cipularang

Kemacetan masih terjadi di Tol Cipularang karena pengalihan bus dan truk masuk arteri Purwakarta, Rabu (28/12/2016). (Liputan6.com/Abramena)

Kemacetan parah hingga saat ini masih terjadi di Jalan Tol Cipularang di jalur Jakarta mengarah ke Bandung dan jalan arteri Purwakarta-Bandung, di wilayah Purwakarta, Jawa Barat, Rabu, 28 Desember 2016.

Di Tol Cipularang dampak kemacetan mengakibatkan antrean panjang mencapai 18 Kilometer. Mulai dari Kilometer 84 hingga Km 66 berbatasan dengan Tol Jakarta-Cikampek.

Kemacetan di Tol Cipularang terjadi akibat tertahannya laju kendaraan setelah adanya antrean panjang menuju pintu keluar Tol Jatiluhur, setelah adanya pengalihan arus bagi kendaraan besar menuju jalur arteri Purwakarta-Bandung.

Kemacetan bahkan mencapai puluhan Kilometer mulai dari wilayah Sadang Purwakarta hingga Padalarang Kabupaten Bandung Barat. 

Selengkapnya...

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.