Sukses

Tak Ada Infeksi Pasca-Operasi Pemisahan Kembar Siam Devina-Devani

Meski keduanya membaik, kondisi balita Devani lebih baik daripada Devina.

Liputan6.com, Bandung - Operasi pemisahan balita kembar siam asal Sumedang, Devina dan Devani (2) berjalan lancar. Kondisi terakhir keduanya kini disebut membaik meski masih dipantau ketat oleh tim dokter Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

Menurut anggota tim dokter, Ezra Oktaliansah, Sp.An, kesadaran baik Devani maupun Devina mulai pulih. Namun, ada perbedaan yang signifikan antara keduanya.

Balita Devani, kata dia, sudah bisa bernapas tanpa bantuan mesin pernapasan, melainkan hanya dengan bantuan oksigen lewat selang di hidung. Tekanan darahnya juga dalam kondisi normal tanpa bantuan obat-obatan.

"Saya katakan sudah lepas dari mesin bantuan napas, tetapi tetap harus dalam pemantauan karena masih banyak sekresi di saluran napas," kata Ezra di Bandung, Senin, 19 Desember 2016.

Ia juga menyebutkan indikasi membaiknya kondisi Devani dari pemberian nutrisi lewat saluran cerna. "Tapi, sebagian besar kita masih memberikan nutrisi lewat infus," kata dia.

Begitu pula dengan luka infeksi yang tidak ditemukan tim dokter. Jika terus membaik, tim berencana memindahkan Devani ke ruang perawatan biasa. Sedangkan, meski kondisi Devina membaik dan kesadarannya pulih, ia belum bisa dilepaskan dari bantuan alat napas.

"Kemudian, tekanan darah juga stabil, tetapi masih gunakan support obat-obatan yang minimal. Sedangkan, fungsi pernapasan masih menggunakan alat bantu napas sebagian. Usaha napasnya sudah fase keseluruhan tapi kalau dilepaskan, belum memungkinkan," ujar Ezra.

Devina juga sudah mulai diuji untuk pemberian nutrisi lewat saluran cerna. Namun, sebagian besar masih lewat cairan infus.

"Untuk yang Devina ini, selain permasalahan belum bisa kita lepas dari alat bantu napas, juga ada luka operasi di kaki sebelah kiri, gangguan pada aliran darah pada kaki yang dipisahkan," kata Ezra.

Ia kini memfokuskan diri pada upaya koreksi dengan menyeimbangkan cairan dan elektrolit pada kedua bayi. Selanjutnya, tim dokter berupaya menstabilisasi dan mencegah infeksi.

"Mengenai lama pengobatan sangat tergantung pada kemajuan terapi. Kalau kita lihat antara dua anak ini tidak sama," kata Ezra.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini