Sukses

Operasi Besar-besaran Berburu Babi, Ada Apa?

Kegiatan berburu babi ini hanya bersenjatakan tombak tradisional dan setiap pemburu didampingi seekor anjing yang terlatih.

Liputan6.com, Enrekang - Ratusan warga dari berbagai kabupaten di Sulawesi Selatan melangsungkan kegiatan berburu babi hutan secara massal di Bukit Pattojo, Dusun Batu Api, Desa Mangkawani, Kecamatan Maiwa, Kabupaten Enrekang.

Kegiatan yang warga setempat akrab menyebutnya dengan sebutan Rumangngan ini merupakan kegiatan rutin untuk membasmi babi hutan yang sangat meresahkan warga.

"Pemburu datang dari beberapa kabupaten ada Pinrang, Soppeng, Sidrap dan Enrekang sendiri," kata Bupati Enrekang, Muslimin Bando, Kamis 3 November 2016.

Akhir-akhir ini, lanjut Muslimin, babi hutan yang ada di Bukit Pattojo kembali membuat warga resah. Pasalnya babi hutan itu pada malam hari masuk ke dalam kebun milik warga dan merusaknya.

"Jadi hama babi hutan ini kalau malam masuk ke kebun warga dan merusak tanaman warga, itu pasti sangat meresahkan," lanjutnya.

Sementara itu, Kapolsek Maiwa, AKP Alias Ardy mengatakan bahwa populasi babi hutan yang ada di Bukit Pattojo termasuk yang paling banyak di Enrekang. "Itulah sebabnya hutan di bukit Pattojo yang dipilih untuk menjadi lokasi berburu," terangnya.

Kegiatan berburu ini sendiri sudah menjadi kegiatan rutin warga untuk menekan populasi hama babi. Karena sudah sering dilakukan para pemburu dari bebagai Kabupaten Di Sulsel ini membentuk komunitas yang disebut To Rumangngan.

"Sebenarnya ini komunitas. Sudah turun temurun-temurun yang anggotanya terdiri dari beberapa pemburu babi hutan yang ada di beberapa kabupaten," kata Muhammad Ali, salah seorang anggota komunitas.

Ali menyebutkan kegiatan berburu babi ini hanya bersenjatakan tombak tradisional dan setiap pemburu didampingi seekor anjing yang terlatih.

"Jadi warga yang ikut kegiatan berburu babi hutan ini hanya bersenjatakan tombak dan setiap pemburu didampingi seekor anjing yang terlatih dan sudah handal dalam berburu babi," terang Ali.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini