Sukses

Berempati, Pendeta Akan Ikut Aksi Gabungan Ormas Islam 4 November

Aksi damai oleh gabungan ormas Islam pada 4 November bertujuan mencegah situasi panas di Jakarta menular ke Tanjungpinang.

Liputan6.com, Tanjungpinang - Gabungan ormas Islam se-Kota Tanjungpinang berencana menggelar aksi damai pada 4 November. Tujuannya agar situasi panas di DKI Jakarta tidak berimbas ke ibu kota Provinsi Kepulauan Riau ini.

Aksi damai akan dilakukan bersamaan dengan aksi di Jakarta. Rencananya dua pendeta ikut dalam kegiatan di Mapolres Tanjungpinang tersebut.

"Kami tidak mau unjuk rasa di Jakarta pada 4 November 2016 berdampak sampai ke Tanjungpinang. Sebab itu, kami minta Tanjungpinang aman dan damai," kata Dedi Sanjaya, juru bicara rencana aksi damai 4 November di Tanjungpinang, seperti dilansir dari Antara, Kamis (3/11/2016) .

Dia menyebutkan ada sekitar 500 orang di Tanjungpinang yang akan melakukan aksi damai dari unsur Dewan Dakwah, Dewan Masjid, Majelis Ulama Indonesia, Forum Komunikasi Mubaligh, serta Forum Komunikasi Masjid Musala Kota Tanjungpinang.

Dedi menandaskan kehidupan bermasyarakat di Tanjungpinang aman dan saling membantu, serta diharapkan tetap terjaga.

"Kami juga meminta supaya di tengah kehidupan masyarakat tidak boleh saling menghina agama satu dengan agama lain, karena semua agama mengajarkan tentang kebaikan," ujar Dedi.

Suasana Kondusif Biak 

Ketua Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) cabang Kabupaten Biak Numfor Kristian Mansnandifu melarang jajaran pengurus dan kader organisasi itu untuk mengikuti aksi demo yang berpotensi merusak persatuan.

"GMKI Biak tidak mendukung kegiatan aksi demo yang berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia," tegas Ketua GMKI Kristian Mansnandifu.

Ia mengatakan NKRI dengan kemajemukan berbagai agama, ras, budaya dan latar belakang etnis harus tetap dijaga bersama. Jangan sampai dipecah belah karena kepentingan oknum tertentu.

"Saya pastikan semua pengurus kader GMKI Biak tidak akan berdemo. Ya ini menjadi komitmen kami untuk menjaga semangat persatuan dan persatuan yang sudah pemuda Indonesia cetuskan melalui perayaan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928," ujar dia.

Dia mengingatkan situasi Kota Biak yang sangat kondusif dan zona damai harus dipelihara bersama dengan saling menghormati serta menjaga hubungan toleransi kerukunan antarumat beragama yang terbina baik di Kabupaten Biak Numfor.

Berdasarkan data hingga Kamis pagi di wilayah hukum Polres Biak Numfor belum ada pengajuan permintaan aksi nasional demo damai dilakukan ormas Islam setempat.

Kasus aksi nasional 4 November 2016 untuk menuntut penuntasan kasus penistaan agama dilakukan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat melakukan pertemuan dengan warga Kepulauan Seribu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini