Sukses

Ember Heli Waterbombing Jatuh, Pemadaman Kebakaran Riau Terganggu

Kebakaran lahan itu terjadi di dekat Bandara Sultan Syarif Kasim Pekanbaru, Riau.

Liputan6.com, Pekanbaru - Operasi water bombing atau pengeboman air di lokasi kebakaran lahan Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar, dihentikan sementara. Kencangnya angin membuat ember pengangkut air jatuh di lokasi kebakaran.

Beruntung, jatuhnya benda yang mampu memuat 4.000 liter air sekali terbang itu tak menelan korban jiwa. Pasalnya sewaktu terjatuh, tidak ada petugas darat yang sedang melakukan pemadaman.

Menurut Komandan Satgas Udara Karhutla Riau, Marsekal Pertama Henri Alfiandi, lepasnya bucket ini terjadi pada Jumat (7/10/2016) sekitar pukul 10.00 WIB.

"Bucket ini lepas setelah Helikopter Sikorsky melakukan 50 kali water bombing. Jadi jatuhnya pada saat water bombing yang ke-51," kata pria yang juga menjabat Komandan Lapangan Udara Roesmin Nurjadin ini, Jumat siang.

Henri menyebutkan, lepasnya ember ini disebabkan faktor cuaca. Saat itu, angin berhembus cukup kencang dan bisa mengganggu keamanan helikopter jika terus dilakukan water bombing.

"Setelah lepas, pilot kemudian mencari lokasi jatuhnya bucket. Setelah ditemukan, pilot mendarat di lokasi bucket untuk memastikan tidak adanya korban yang tertimpa," kata Henri.

"Setelah mendapat info dari tim darat di lokasi bahwa bumbi bucket dalam keadaan aman dan tidak ada korban di lokasi, maka pilot memutuskan kembali ke home base untuk melaksanakan evaluasi bersama tim dari Satgas Udara," tambah Henri.

Henri menyebutkan, sejumlah personel TNI yang tergabung dalam Satgas Udara sudah ke lokasi jatuhnya ember untuk mengevaluasinya. Ember itu selanjutnya dibawa ke Lanud Roesmin Nurjadin.

"Bucket itu akan diganti. Saat ini, Satgas Karhutla Riau memiliki tiga bucket cadangan. Semuanya dalam kondisi baik dan segera dipasang untuk water bombing," ucap Henri.

Atas kejadian ini, misi water bombing Heli Sikorsky dihentikan sementara. Petugas saat ini melakukan pengecekan menyeluruh sesuai prosedur keselamatan terbang dan kerja yang berlaku di Satgas Lanud Roesmin Nurjadin.

Kebakaran di kawasan Rimbo Panjang sudah terjadi sejak beberapa hari lalu. Kondisi lahan gambut membuat api sulit dipadamkan dan cepat menyebar ke wilayah lainnya.

Pemadaman di lokasi ini menjadi atensi karena jaraknya yang dekat dengan Bandara Sultan Syarif Kasim Pekanbaru. Pergerakan angin dikhawatirkan membawa asap ke bandara dan bisa mengganggu aktivitas penerbangan.

Jumlah titik panas sebagai indikasi kebakaran hutan dan lahan di Riau kembali terjadi seiring minimnya curah hujan. Suhu yang mencapai 34 derajat Celcius memudahkan lahan terbakar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.