Sukses

Top 3: Rizma Si Guru Cantik Murka, Ada Apa?

Sang guru cantik asal Tegal, Rizma Uldiandari menunjukkan emosinya yang meledak-ledak saat mengungah status terbarunya di akun Instagramnya.

Liputan6.com, Tegal - Rizma Uldiandari, si guru cantik yang mengajar kelas 3 di SDN 2 Tegal belakangan ini namanya heboh diperbincangkan karena foto-foto yang ia unggah di akun Instagramnya.

Namun saat ia memposting status terbarunya belum lama ini, kata-kata penuh emosi terlontar lewat akunnya @dind.riszma.  Rizma menampilkan foto dirinya saat berboncengan dengan seorang bapak di sepeda onthel berwarna hitam.

Hingga malam hari ini status terbaru Rizma si guru cantik Tegal paling banyak menyita pembaca Liputan6.com di kanal Regional, pada Jumat (12/8/2016).

Berita lainnya yang tak kalah diburu adalah perjanjian Sang Ayam Jantan dari Timur dengan VOC dan lima konflik guru versus murid yang berujung pidana.

Berikut berita-berita terpopuler yang terangkum dalam Top 3 Regional:

1. Unggah Foto Baru, Rizma Si Guru Cantik Tegal Marah-Marah?

Dalam unggahan terbarunya, Rizma menampilkan foto dirinya sedang diboncengi seorang lelaki. (Liputan6.com/Fajar Eko Nugroho)

Sejak namanya populer, Rizma Uldiandari (26), guru cantik asal Tegal, Jawa Tengah, belum pernah melontarkan kegusaran yang meledak-ledak. Namun, hal berbeda ditampilkan Rizma saat mengunggah status terbarunya melalui akun Instagram @dind.riszma pada Rabu, 10 Agustus 2016.

"Ini yang jelas foto asli saya, apa kalian masih mau menghina. Apa Iya harus editan??? Buat Kalian yang suka ngomongin saya ya. Keluarga kita hidup sederhana, apa adanya. Gak perlu gengsi juga kan, pasti beda dong kalau anak-anak perempuan jaman sekarang yang lebih mementingkan hidup mewah, dan saya paling nggak suka itu," tulis Rizma dalam unggahan itu.

Menurut Rizma, lelaki dalam foto tersebut adalah sang ayah yang selalu merawat dan membimbingnya. Ia juga mengatakan, ayahnya pula yang mengajarinya tentang arti rezeki.

Kekesalan Rizma mungkin disebabkan komentar tidak menyenangkan terkait dirinya. Seperti dilontarkan Yanto (27), warga Tegal, Jawa Tengah.

Selengkapnya...

2. Perjanjian Mengiris Hati Sang Ayam Jantan dari Timur 

Patung Sultan Hasanuddin (Liputan6.com/Ahmad Yusran)

Sultan Hasanudin adalah pahlawan nasional dari Sulawesi Selatan. Ia dikenal gigih berjuang melawan kekuatan Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC), perusahaan konsorsium Belanda yang berusaha memonopoli perdagangan di Nusantara kala itu.

Peperangan besar antara Kerajaan Gowa dan VOC biasa dikenal perang Makassar yang berlangsung cukup lama, dalam kurun 1666-1669.

Sultan Hasanudin memimpin pasukan Gowa melakukan perlawanan dengan daya juang yang tangguh. Sampai-sampai orang-orang Belanda menyebutnya, "De haantjes van het Oosten" atau Ayam Jantan dari Timur.

Perlawanan Sultan Hasanudin berakhir setelah Benteng Somba Opu, pertahanan terakhir Kerajaan Gowa, jatuh ke tangan tentara VOC. Sebelumnya, antara pihak Kerajaan Gowa dan VOC telah menandatangani Perjanjian Bungaya.        

Perjanjian tersebut sejatinya sangat merugikan Kerajaan Gowa. Namun, VOC dapat memaksa pihak Kerajaan Gowa untuk menyutujui perjanjian itu.

Beberapa hal dari perjanjian tersebut, di antaranya, Kerajaan Gowa harus menyerahkan seluruh barang dan orang VOC yang ditawan dan diambilnya.

Selengkapnya...

3. 5 Konflik Pelik Guru Versus Siswa Berujung Pidana

Dahlan, guru SMKN 2 Makassar. (Eka Hakim/Liputan6.com)

Dunia pendidikan kini kerap diwarnai kasus pidana. Silang pendapat sering kali berubah menjadi kasus pelik yang berujung pidana.

Sejumlah kasus menunjukkan ruang gerak guru dalam mendidik kedisiplinan siswa menjadi lebih longgar karena khawatir dianggap menyalahi aturan perundang-undangan.

Dari sekian banyak kasus yang terjadi di Tanah Air, dua peristiwia ini yang paling banyak disorot oleh pembaca di Liputan6.com. Kasus pertama terjadi di Makassar. Seorang bapak dan anaknya mengeroyok guru SMKN 2 Makassar, karena tidak terima atas perlakuan sang guru.

Pasca bapak dan anak ini ditetapkan menjadi tersangka dan merasakan dinginnya lantai hotel prodeo milik Polsek Tamalate Makassar, Adnan Achmad, orangtua dari MAS (15) kini melaporkan balik Dasrul dengan tudingan penganiayaan.

Kasus kedua terjadi Sidoarjo. Muhammad Samhudi, seorang guru SMP di Sidoarjo, Jawa Timur, yang memberi hukuman pada siswanya dengan memukul dan mencubit, divonis 3 bulan dengan masa percobaan 6 bulan.

Samhudi, guru SMP Raden Rahmad, Kecamatan Balongbendo Sidoarjo itu dilaporkan orangtua murid yang dihukum karena tidak mengikuti ibadah Salat Duha pada 3 Februari lalu. Hukuman yang diterima murid tersebut di antaranya dicubit tangannya.

Selengkapnya...

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini