Sukses

Ada Istana Kuning Berhias Cermin Raksasa di Kalimantan

Di istana kuning itu, keluarga Kerajaan Sambas tinggal sejak 1933.

Liputan6.com, Sambas - Istana Alwatzikhoebillah Sambas, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat (Kalbar) didominasi warna kuning menyala. Istana itu konon dibangun pada 1933. Namun, bangunannya masih cukup kokoh berdiri.

Di Istana Alwatzikhoebillah lah para anggota Kesultanan Sambas tinggal hingga kini. Setelah melewati deretan anak tangga di depan pintu masuk, akan dijumpai ruangan relatif luas, yang biasanya digunakan sebagai tempat pertemuan.

"Fungsi keraton (istana) sebenarnya juga untuk pertemuan-pertemuan. Tempat mengajukan keluhan dari masyarakat," ujar seorang kerabat kerajaan Uray Rasyidi Rahmad seperti dilansir Antara, Jumat, 5 Agustus 2016.

Di sana bisa dijumpai beberapa cermin berukuran raksasa, guci besar, dan payung peninggalan raja-raja sebelumnya.

"Cermin itu hadiah dari Inggris. Kalau guci dari Tiongkok. Lalu payung yang dipegang pengawal raja untuk melindungi raja, masih digunakan sampai sekarang. Digunakan juga untuk menyambut tamu-tamu raja," tutur Rahmad.

Selain itu, masih ada ruangan-ruangan lain yang digunakan anggota kesultanan beraktivitas sehari-hari.

Pewaris Kesultanan Sambas kini Pangeran Ratu Muhammad Tarhan, yang merupakan keturunan ke-18 raja. Saat ini ia masih menempuh bangku pendidikan jurusan sejarah di salah perguruan tinggi negeri di Kota Bandung, Jawa Barat.

Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang berharap, keberadaan Kesultanan Sambas di Kalbar bisa menjadi sarana membantu memakmurkan masyarakat sekaligus sarana menampilkan pagelaran-pagelaran untuk masyarakat. Dia juga ingin agar istana dan wilayah Kesultanan Sambas menjadi salah destinasi wisata budaya di Sambas.

"Bisa sejahterakan rakyat, memakmurkan rakyat, itulah nilai kerajaan. Saya harapkan partisipasi raja dengan pemerintah daerah saling menunjang," kata pria yang karib disapa Oso itu.

"Mudah-mudahan masih menyaksikan pagelaran-pagelaran melalui kerajaan ini. Ini kerajaan sudah tua," imbuh dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.