Sukses

Setelah Menabung di Kaleng 30 Tahun, Tukang Parkir Ini Naik Haji

Uang tabungan tukang parkir di Yogyakarta sempat diputar di bisnis properti agar bertambah, ternyata malah amblas.

Liputan6.com, Yogyakarta - Bardi Syafii (53) sudah lama memendam niat menunaikan ibadah haji. Bersama sang istri, Rumiyati (49), sejak 1985 ia membulatkan tekad berangkat ke Tanah Suci. Untuk itu, keduanya bekerja keras dan menyisihkan uang khusus.

"Saya buka lapak jualan koran dan rokok di Mangkubumi. Dulu saya sisihkan 500-1000 sedikit demi sedikit," ujar Bardi di Yogyakarta, Selasa, 2 Agustus 2016.

Ia membuka lapak dari pagi sampai malam hari. Bardi pun membedakan uang yang ditabung untuk haji dan nafkah keluarga. Ia juga ingat untuk membiayai sekolah dua anaknya. 

"Tabungan ini di luar uang biaya sekolah anak. Anak-anak harus tetap sekolah, demi masa depan mereka," ujar dia.

Adapun istrinya, Rumiyati membuka warung lotek di Jalan Mangkubumi untuk menambah tabungan pergi haji. Kerja keras pasangan itu tak selamanya mendapat dukungan oleh teman-temannya.

"Ya ada ditanya, kamu dan istrimu kerja siang malam uangnya itu mau buat apa? Saya jawab mau naik haji, eh malah mereka tertawa, tetapi itu jadi pelecut semangat," kata Bardi.

Untuk menambah uang tabungannya, mulai 2001 Bardi menjadi tukang parkir di kawasan Jalan Mangkubumi Kota Yogyakarta. Dari usaha ini, ia bisa mendapatkan penghasilan sekitar Rp 75.000 per hari. Setiap usai menjaga parkir, ia bisa menabung Rp 5.000 sampai Rp 10.000.

"Tidak nabung di bank, tapi uang saya simpan di kaleng," kata Bardi.

Bardi menegaskan niat pergi haji memang harus dijaga benar jika ingin pergi haji. Pada 2005, ia mengingkari janjinya dengan menggunakan uang tabungan naik haji untuk bisnis properti. Bukan untung, ia malah merugi karena tanah yang dibelinya bermasalah.

"Uang saya ambil Rp 40 juta. Maunya diputarkan, tapi mungkin karena sudah mengingkari janji malah jatuh rugi. Janji awalkan gunakan tabungan itu untuk naik haji malah saya gunakan bisnis," kata dia.

Tukang parkir di Yogya berhasil naik haji setelah menabung 30 tahun (Liputan6.com / Fathi Mahmud)

Pengalaman itu membuat Bardi dan istrinya kembali membulatkan tekadnya seperti semula. Ia pun kembali bekerja lebih keras seraya berdoa agar diberikan kelancaran rejeki.

"Niat saya kalau uang sudah terkumpul lagi, saya akan mendaftar naik haji setelah kedua anak saya lulus kuliah dan bekerja," katanya.

Akhirnya, kedua putranya lulus kuliah dari Universitas Islam Indonesia (UII) dan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta untuk jenjang S1. Mereka juga telah mendapatkan pekerjaan. Ia pun akhirnya sudah mendaftar haji enam tahun lalu.

"Saya dan istri sudah dapat pembekalan di Asrama Haji. Dijadwalkan 17 Agustus 2016 esok saya dan istri berangkat haji."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.