Sukses

Batam Gandeng Korsel Bikin Drainase Pengusir Banjir

Pemkot Batam berencana memperbaiki drainase di seluruh kota pada 2017.

Liputan6.com, Batam - Kota Batam di Kepulauan Riau (Kepri) juga tak lepas dari masalah banjir. Karena itu saat ini Pemerintah Kota Batam tengah mempertimbangkan untuk menggandeng Korea Selatan dalam merancang drainase induk di pulau utama untuk menyelesaikan persoalan banjir ini.

"Pemerintah Korsel ingin support buat DED (Detailed Engineering Design) drainase di Batam, kami menyambut baik," kata Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad di Batam, Kepri, seperti dikutip dari Antara, Kamis 23 Juni 2016.

Namun, pola kerja sama yang ditawarkan masih dipertimbangkan. Pemkot khawatir rancangan yang dibuat Pemerintah Korsel tidak bisa diimplementasikan di Batam.

Menurut Amsakar, penyusunan rencana drainase induk di Pulau Batam tidak mudah. Karena sebagian besar lahan di pulau itu sudah dikuasai pihak ketiga.

"Diskusi kami, dimungkinkan atau tidak kalau drainase induk dibuat, bisa diimplementasikan tidak? Kalau yang dia rancang ternyata tidak bisa kami laksanakakan bagaimana," tutur Amsakar.

Dalam pembicaraan awal, kata dia, Pemerintah Korea Selatan hanya akan membantu menyusun desain drainase ini saja. Sedangkan pembangunannya dikerjakan oleh Pemkot Batam.

"Yang kami lakukan sekarang masih parsial, relatif menyelesaikan masalah temporer. Itu tidak mengenakkan pemkot, kami tidak 'enjoy' kalau sebentar saja menyelesaikan, ada hujan masalah lagi. Kami maunya permanen, tuntas," ujar dia.

Pemkot Batam berencana memperbaiki drainase di seluruh kota pada 2017. Hal ini demi mengantisipasi musibah banjir yang kini mulai dirasakan sejumlah daerah di pulau utama.

Saat ini drainase di pulau utama relatif tidak rapi dan berkelok-kelok, menyesuaikan kepemilikan lahan. Akibatnya, banyak daerah menjadi rawan banjir.

Akhir tahun 2016, Pemkot Batam akan menyiapkan dana pembuatan DED pembangunan drainase. Dan bila desainnya disetujui, maka pembangunan akan dimulai 2017 secara bertahap.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini