Sukses

Dokter Ini Sukses Bersihkan Sepatu Hingga ke Singapura

Sang dokter tak mau menggantungkan kebutuhan hidupnya pada pasien.

Liputan6.com, Yogyakarta - Dokter juga bisa menjadi pengusaha. Seperti Tirta Air Mandira Hudhi (25). Bermula dari usaha kos-kosan, bapak satu anak ini bisa membuka 19 gerai jasa perawatan sepatu di Yogyakarta.

Pada 2009 lalu dia sempat menjalani enam bisnis, dari informasi dan teknologi hingga fashion. Namun di tengah jalan usahanya bangkrut. Tak cuma sekali Tirta mengalami kebangkrutan.

"Bangkrut saat itu tahun 2010-2011 pas kuliah. Dan saya hanya punya uang di tabungan Rp 700 ribu untuk dua bulan. Benar kata Steve Jobs dan Bob Sadinoi yang mengatakan, orang sukses itu tahu bagaimana survive," cerita Tirta di salah satu gerainya di Jalan Cendrawasih, Demangan, Kota Yogyakarta beberapa waktu lalu.

"Jadi Rp 700 ribu saya bertahan dua bulan hanya makan nasi telur dan pernah makan roti basi selama dua minggu berturut-turut. Kalau minta orangtua lagi malu. Alhamdulillah dapat rezeki, terus jual motor kelar," sambung dia.

Saat bangkrut itu, dia menjual barang-barang miliknya yang masih layak dijual, seperti sepatu bekas yang telah dibersihkan sebelumnya. Hasilnya ia gunakan untuk bertahan hidup dan memenuhi kebutuhannya.

Untuk membersihkan sepatu tersebut, Tirta menggunakan cairan pembersih yang didapatnya dari Amerika melalui Singapura. Ternyata, hal itu membawa untung. Melihat sepatu bekas Tirta bisa kinclong lagi, banyak teman yang menitipkan barangnya untuk dibersihkan.

"Saat itu aku harus mencari uang untuk memnuhi kebutuhan sehari-hari. Aku kumpulkan sepatu yang tersisa tahun 2012 itu masih bernilai untuk dijual saya bersihin, saya jual. Pembersihnya masih banyak," cerita dia.

"Barulah tahun 2013 waktu koas di Cilacap saya gunakan uang Rp 400 ribu untuk beli bahan pembersihnya," ujar Tirta.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gara-gara Gunung Kelud

Karena banyaknya permintaan, pada 12 Oktober 2013 ia resmi mempromosikan jasanya ke kaskus dengan nama 'Shoes and Care'. Saat itu omzetnya mencapai Rp 1,5-2 juta.

Saat itu per bulan dia mendapat orderan pembersihan 20-30 pasang sepatu. Tarifnya Rp 30 ribu per sepatu.

Setelah itu dia mulai menjajal berbagai media sosial. Mulai dari Facebook hingga website. Dari sana, ia memperoleh banyak klien di berbagai kota.

"Saya ingat betul itu tanggal 14 Februari 2014, Gunung Kelud meletus itu membakar rezeki buat saya. Saat pulang jaga dari IGD, sepatu saya bersihkan. Di situlah momennya saya bersihkan sepatu saya, lalu anak anak kos nitip dan saat itu berkembang cepat viral," cerita Tirta.

Putra pasangan Sutarjo dan Yohana Slamet ini belajar dari kesalahan usahanya dahulu. Ia menabung hasil pendapatannya. Lalu tepat di bulan September 2014, ia resmi membuka gerai pertama 'Shoes and Care' di kawasan Alun-alun Selatan Yogyakarta.

(Fathi Mahmud/Liputan6.com)

Setelah itu, ia terus mengembangkan bisnisnya hingga memiliki 19 gerai pada 2016. Baik berbentuk toko maupun melalui agen. Gerai tersebut tersebar di berbagai kota. Di antaranya lima toko di Yogyakarta, 3 di Solo, 3 di Jakarta Selatan, Tangerang, Bandung, hingga Singapura.

"Dahulu dari Rp 1,5 juta omzetnya per bulan sejak pakai online saja bisa Rp 8-10 juta saya tabung tidak ingin mengulangi kesalahan saya dulu. Lalu saya buat gerai pertama bersamaan dengan ulang tahun Jogja di alun-alun kidul. Sekarang 19 tapi tahun ini akan ada lagi satu jadi 20 gerai," tutur dia.

Dokter yang tengah menjalani proses magang di RS Universitas Gadjah Mada (UGM) itu mengaku, profesinya sebagai dokter nanti bakal ditujukan untuk membantu orang yang membutuhkan. Sementara, dia ingin agar kebutuhan hidupnya terpenuhi dari usahanya.

"Profesi dokter itu kan humanis, ya. Saya penginnya cari uang bukan dari dokter, tapi dari sisi yang lain. Saya nggak punya beban mengharapkan orang untuk sakit. Jadi bisa fokus untuk menolong orang," ucap Tirta.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Gunung Kelud merupakan salah satu gunung berapi aktif di Indonesia, yang sudah meletus sejak tahun 1901 hingga tahun 2014.

    Gunung Kelud

  • Pengusaha adalah orang pribadi atau badan yang kegiatan usaha atau pekerjaannya melakukan usaha perdagangan.

    Pengusaha

  • Daerah Istimewa Yogyakarta adalah daerah istimewa di Indonesia yang memiliki tingkatan yang sama dengan provinsi.
    Daerah Istimewa Yogyakarta adalah daerah istimewa di Indonesia yang memiliki tingkatan yang sama dengan provinsi.

    Yogyakarta

  • Wirausaha berkaitan dengan penciptaan hal-hal baru untuk mencari keuntungan.

    wirausaha

  • dokter

Video Terkini