Sukses

Usai Dibebaskan Abu Sayyaf, Wendi Ingin Kembali Melaut

Selama disandera, Wendi mengaku diperlakukan cukup baik oleh kelompok Abu Sayyaf.

Liputan6.com, Jakarta Sempat disandera kelompok militan Abu Sayyaf selama 35 hari, tak membuat Wendi Rakhadian anak buah kapal (ABK) Brahma 12 trauma melaut. Pemuda asal Pasar Ambacang, Kuranji, Padang, ini mengaku masih akan menjalankan profesinya sebagai pelaut.

"Setelah ini akan kembali melaut," ujar Wendi setelah bertemu dengan keluarganya, Selasa (3/5/2016).

Wendi mengaku bahagia kembali bisa bertemu dengan keluarganya. Aidil (55), ayah Wendi, mengaku bahagia melihat anak sulungnya  itu saat turun dari pesawat yang membawanya mendarat di Bandara International Minangkabau (BIM) sekitar pukul 09.15 WIB.

Aidil mengaku terharu melihat salah satu ABK Brahma 12 itu tampak sehat dan bisa kembali ke keluarganya. "Sebagai orangtua, saya gembira melihat anak saya,” kata Aidil.

Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit dan Wali Kota Padang Mahyeldi Dt Marajo ikut menjemput Wendi ke bandara. Tangis haru terlihat saat Wendi sampai di kediaman orang tuanya di jalan M. Hatta, RT 1, RW 01, Pasar Ambacang. Wakil Wali Kota Padang, Emzalmi ikut menyambut kedatangan Wendi di rumah orang tuanya.

Menurut Wendi, dirinya diperlakukan cukup baik oleh kelompok Abu Sayyaf selama disandera. Ia tidak mendapatkan tekanan fisik atau mental dari para penyandera. Meski komunikasi dibatasi, Wendy mengaku, tidak beraktivitas apa pun selama drama penyanderaan berlangsung.

Wendy yang berprofesi sebagai koki di kapal Brahma 12 ini menuturkan, dia dan sembilan awak kapal lainnya dijaga 10 anak buah Abu Sayyaf bersenjata lengkap. Penyandera selalu membawa mereka berpindah-pindah di dalam hutan di Kepulauan Sulu, Filipina.

Wali Kota Padang Mahyeldi sempat berbincang dengan Wendi terkait kondisinya saat disandera. Mahyeldi mengucapkan terima kasih pada pemerintah pusat dan semua pihak yang terlibat dalam proses pembebasan sandera.

"Berkat kerja keras semua akhirnya sepuluh sandera bisa dibebaskan," Mahyeldi menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.