Sukses

Rombongan Panser Biru Kecelakaan Beruntun

Salah seorang korban kecelakaan beruntun itu mengalami patah tulang paha.

Liputan6.com, Semarang - Kecelakaan beruntun yang melibatkan empat hingga enam truk terjadi di Desa Wonotingal, jalur Demak-Kudus, Minggu malam, 1 Mei 2016. Seluruh truk dan bus yang terlibat kecelakaan mengangkut rombongan suporter PSIS Semarang, Panser Biru.

Akibat kecelakaan itu, sejumlah suporter mengalami luka ringan hingga serius. Dua korban terparah adalah Sekretaris Panser Biru, Wisnu Adi, dan dirigen Panser Biru, Ferry Opel. Wisnu menderita patah tulang paha, sehingga harus dirujuk ke Rumah Sakit Ortopedi Solo.

Iring-iringan truk dan bus pengangkut suporter PSIS awalnya berjalan stabil. Sesampainya di Desa Wonotingal, perbatasan Demak-Kudus, ada pengendara sepeda motor yang berkendara sambil bercanda. Pengendara motor itu tiba-tiba terjatuh, sehingga menyebabkan iring-iringan truk terdepan mengerem mendadak.

Menurut Feri Opel, salah satu korban, dua sepeda motor yang bersenggolan dan terjatuh itu memang bisa dihindari. Namun, truk-truk di barisan belakang tidak bisa menghindar, sehingga saling bertubrukan.

"Saya tahu-tahu mendengar suara benturan sangat keras. Saya dan beberapa suporter, terlempar ke jalan," kata Feri, usai diperiksa di RSUD Sunan Kalijaga Demak.

Ferry menerangkan rombongan suporter Semarang yang baru kembali dari Purwodadi diarahkan melewati jalan berputar oleh polisi, yakni melalui Kudus. Pengaturan itu untuk menghindari konflik dengan warga Godong Purwodadi, seperti peristiwa 2013 silam. Untuk keamanan, truk-truk itu dikawal polisi.

"Setahu saya ada dua orang yang cukup parah, salah satunya Wisnu (Sekum Panser Biru)," kata Feri yang mengalami luka di tangan dan kaki.

Setelah kejadian, para korban langsung dibawa ke RSUD Sunan Kalijaga dan RSI Nahdlatul Ulama Demak. Selain Wisnu, korban lain sudah diperbolehkan pulang dan hanya menjalani rawat jalan. Sedangkan, Wisnu dirujuk ke rumah sakit di Solo untuk dirawat lebih lanjut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini