Sukses

Sampah Busuk Meneror Warga Desa Ini

Padahal, warga salah satu dusun di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan ini sangat menjaga kebersihan lingkungan

Liputan6.com, Gowa - Warga Dusun Mattiro Baji, Desa Panciro, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, tiba-tiba diresahkan dengan adanya bau busuk yang sangat menyengat. Ternyata, sumber bau busuk tersebut berasal dari tumpukan sampah yang menutupi saluran irigasi di Jalan Poros Panciro, Gowa.

Menurut Daeng Caya, salah satu warga Dusun Mattiro Baji, bau busuk yang berasal dari saluran irigasi itu sangat menyengat. Kondisi ini sudah cukup meresahkan warga sejak sebulan terakhir.

"Ini terjadi sudah sebulan, tapi tak ada perhatian pemerintah desa setempat. Coba saja kita rasakan baunya minta ampun kan. Pengendara saja yang melintas pada rasa apalagi kita warga sekitar," ucap Daeng Caya kepada Liputan6.com pada Jumat (29/4/2016).

Menurut dia baru kali ini tumpukan sampah menggunung di saluran irigasi. Selama ini, mereka sangat menjaga kebersihan lingkungan.

"Kita juga heran sampah ini dari mana, dan menumpuk sampai begini, padahal air irigasi ini dimanfaatkan warga mengairi sawah tapi sejak sebulan tak jalan karena tersumbat sampah. Dan kemudian menimbulkan bau busuk yang asli sangat menyengat ini sampai kita dibuat sesak bernapas," ujar Daeng Caya.

Tumpukan sampah menutupi saluran irigasi di Jalan Poros Panciro, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. (Liputan6.com/Eka Hakim)

Adapun Camat Bajeng, Firdaus yang dikonfirmasi via telepon mengatakan, pihaknya sudah lama menyampaikan masalah itu ke petugas pengairan yang bertugas di wilayah tersebut. Namun, ia tak tahu apa alasannya mengapa itu belum dikerjakan oleh petugas yang bersangkutan.

"Saya sudah sampaikan ke petugas pengairan yang bertugas di wilayah itu, namun saya tak tahu kenapa sampai saat ini belum dikerjakan oleh mereka," ujar Firdaus.

Firdaus menjelaskan, sampah yang menumpuk di saluran irigasi Jalan Panciro, Kecamatan Bajeng, Gowa, tersebut adalah sampah kiriman. Tumpukan sampah itu sudah sering diangkut.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini