Sukses

Wika Embuskan Napas Terakhir Setelah 125 Terjun di Udara

Sebelumnya, Wika juga sudah pernah mengikuti training penerjunan abnormal.

Liputan6.com, Yogyakarta - Wika Milati Ayuningtyas (24) penerjun Jogja Air Show 2016 yang tewas terjatuh di laut Selatan Yogyakarta merupakan atlet Ferderasi Aero Sport Indonesia (FASI) Yogyakarta.

Hendro Satrio rekan korban juga penanggung jawab penerjunan Jogja Air Show mengatakan, Wika sudah masuk menjadi anggota FASI sejak tahun 2006 lalu.

Wika juga, lanjut Hendro, sedang intens menggelar latihan penerjunan dalam dua tahun terakhir ini. Latihan ini dilakukan untuk persiapan PON.

"Almarhumah juga sudah pengalaman meski usianya masih muda. Dengan penerjunan pagi ini sudah 125 kalinya ia melakukan penerjunan," kata Hendro pada wartawan, Sabtu (26/3/2016).

Ia tidak menyangka jika Wika akan menjadi korban dalam penerjunan pagi tadi. Sebab menurut Hendro, korban sudah memiliki keterampilan untuk melakukan pendaratan abnormal di darat maupun di atas air.

"Wika sudah pernah mengikuti training penerjunan abnormal tersebut. Kita melihat kondisi cuaca saat penerjunan baik, kondisi Wika juga normal. Kami tidak akan mengizinkan jika kondisi tidak fit," kata dia.

Saat pembukaan Jogja Air Show pada Jumat (25/3) kemarin, rekannya ini bahkan melakukan dua kali penerjunan. Penerjunan pertama dilakukan Wika pada pagi hari menyusuri pantai Krakal Gunungkidul dan pada sore harinya Wika terjun menyusuri pantai Depok Bantul.

"Jadi kita selidiki penyebab jatuhnya Wika di pantai selatan. Kemarin sore juga melakukan penerjunan di pantai Depok tidak ada masalah," imbuh Hendro.

Sementara itu Danlanud Adi Sucipto Marsma TNI Imran Baidirus mengatakan, Jogja Air Show (JAS) 2016 akan terus  dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang ada. Namun khusus untuk kegiatan terjun payung dihentikan hari ini.

"Dengan adanya insiden hari kita evaluasi rencananya ada dua kali penerjunan. kita cek kesiapan penerjun juga untuk hari ini kita cancel yang kedua, untuk kegiatan pelangi (JAS) akan dilanjutkan," kata dia.

Baidirus mengatakan, dalam acara JAS ini pihaknya akan melakukan evaluasi apakah besuk akan dilakukan penerjunan. Sebab diketahui acara yang berlangsung 25-27 Maret 2016 ini puncak acaranya pada hari Minggu 27 Maret besok.

"Evaluasi acara ini akan dilakukan mengingat terjun payung dalam JAS hanya eksibisi dan tidak ada perlombaan seperti cabang lainnya," Baidirus menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.