Sukses

Siapa Berani Angkut Lokomotif Kuno ke Solo?

Pemkot sudah menggelar lelang, tapi belum ada peserta yang berani mengangkut lokomotif uap kuno dari Jakarta ke Solo.

Liputan6.com, Solo - Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta masih kesulitan memindahkan lokomotif uap kuno dari Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta ke Solo. Sudah dialokasikan anggaran Rp750 juta, namun belum ada jasa angkutan yang bersedia melakukan pemindahan tersebut.

Lokomotif uap kuno dari TMII Jakarta ke Solo ini sedianya untuk mendampingi lokomotif serupa Jaladara yang sekarang dioperasikan sebagai kereta pariwisata.

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Pemkot Surakarta Yosca Herman Sudrajad mengatakan pengiriman lokomotif kuno pendamping Jaladara dari Jakarta ke Solo terhambat proses lelang. Para peserta tender rata-rata mundur lantaran tidak berani menanggung risiko atas kerusakan lokomotif tersebut saat pengiriman.

"Ya saat lelang diselenggarakan, tidak ada peserta yang berani mengangkut lokomotif tersebut. Mungkin karena lokomotif ini termasuk cagar budaya, sehingga potensi kerusakannya tinggi," kata dia seperti dikutip Antara, Jumat (4/3/32016).

Ia mengatakan Pemkot Surakarta telah menyiapkan anggaran sekitar Rp 750 juta guna memboyong lokomotif kuno kereta api (KA) uap itu dari TMII Jakarta ke Solo. Proyek pengiriman itu tergolong besar untuk proyek sejenis.

Herman mengatakan pihaknya sudah menyodorkan dua alternatif pengiriman lokomotif. Yakni, menggunakan KA barang atau jasa ekspedisi melalui jalur darat.

"Tapi tetap saja tidak ada biro yang berani," kata Yosca.

Ia mengatakan Pemkot kini tengah berkoordinasi intensif dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) guna merealisasikan pengiriman lokomotif tersebut.

"Mungkin kami akan memilih perusahaan ekspedisi yang sudah bekerja sama dengan PT KAI sebelumnya, untuk mengangkut lokomotif itu dari TMII Jakarta ke Stasiun Solo Purwosari. Dengan demikian, lokomotif bisa segera diperbaiki dan dioperasionalkan," ucap Yosca.

Rencana memboyong lokomotif kuno tersebut mencuat sejak tahun lalu. Lokomotif itu bakal difungsikan sebagai cadangan Jaladara dalam mengangkut wisatawan, manakala Jaladara rusak.

Sudah lebih dari sebulan terakhir Jaladara berhenti beroperasi, lantaran ketel uap miliknya rusak. PT KAI selaku pemilik Jaladara belum bisa memastikan kapan perbaikan lokomotif buatan 1928 itu bisa selesai.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini