Sukses

Akod, Aplikasi Tandingan Go-Jek Segera Meluncur di Bandung

Layanan ojek online itu diperuntukkan bagi ojek pangkalan yang tidak tertampung GoJek.

Liputan6.com, Bandung - Aplikasi ojek online, Go-Jek, bakal mendapat pesaing di Kota Bandung. Pada April 2016, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bakal meluncurkan aplikasi yang mirip bernama Aplikasi Ojek Daerah (Akod).

"Jadi sudah tahap final. Awal April kita akan launching resmi aplikasi Go-Jek daerah. Namanya Akod. Ini adalah sistem baru untuk para pangkalan ojek di Kota Bandung," kata Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Selasa, 1 Februari 2016.

Emil, sapaan akrabnya, menuturkan nantinya para pengguna jasa ojek di Kota Bandung bakal dimudahkan dalam pengantaran, baik orang maupun barang ke titik yang diinginkan. Perbedaan dengan aplikasi ojek online yang ada saat ini terletak pada sistem pengelolaannya.

"Nantinya sistem pengelolaannya diberikan kepada koperasi ojek. Jadi nggak ada perusahaan swasta yang ada di tengah-tengah. Mereka mengelola sendiri dari pergerakan keuangannya seperti apa," tutur Emil.

Sementara itu, Pemkot Bandung bertugas untuk mengatur sistem informasi dalam layanan aplikasi itu. Dalam sistem itu, pengguna akan memesan ke titik ojek pangkalan yang terdeteksi dalam GPS.


"Yang menerima orderan adalah si koordinator ojeknya. Setelah menerima order, dia mendistribusikan ke ojek-ojek yang ada dikendali dia," jelas Emil.

Dia menegaskan masyarakat Kota Bandung tidak usah khawatir dengan keamanan dan kinerja para pengojek Akod. Ia memastikan seleksi untuk menjadi anggota Akod cukup ketat dan setiap ojek pangkalan harus diregistrasi.

"Nanti kalau ngorder, wajah tukang ojek akan muncul," ucap Emil.

Menurut dia tidak ada alasan lagi bagi pengojek pangkalan untuk nongkrong karena harus menunggu dan mencegat penumpang. Ia juga berharap aplikasi itu bisa menata pangkalan ojek agar semakin lebih baik dan bagus.

Disinggung soal polemik Go-Jek dan para pengojek pangkalan yang selama ini kerap terjadi gesekan, Emil telah mengantisipasi hal tersebut dengan sistem Akod. Sistem yang akan diluncurkan itu juga bisa menampung pengojek yang tidak tertampung oleh Go-Jek.

"Nantinya kita bisa memetakan dan nggak ada ojek liar, nggak ada manual jadi pilihan masuk Go-Jek atau Akod," kata Emil.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.