Sukses

4 Sifat Mustahil Rasul, Perlu Dihindari

Rasul mustahil memiliki 4 sifat ini.

Liputan6.com, Jakarta Rasul memiliki sifat wajib yang penting untuk diteladani para umatnya. Dari sifat wajib ini, tergambarkan bahwa Rasul adalah utusan Allah yang istimewa. Di samping sifat wajib, ada sifat-sifat mustahil Rasul yang juga harus diketahui.

Sifat mustahil adalah kebalikan dari sifat wajib para rasul. Sifat mustahil merupakan sifat-sifat yang tidak mungkin dimiliki oleh seorang Rasul. Sifat ini merupakan kebalikan dari sifat-sifat wajib yang ada.

Mengetahui sifat mustahil Rasul juga bisa menjadi panduan agar menghindari sifat-sifat ini. Sifat mustahil Rasul termasuk sifat buruk yang bisa menimbulkan kerugian. Berikut sifat-sifat mustahil Rasul, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Sabtu(7/5/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sifat mustahil Rasul

Kidzib

Kidzib berarti dusta. Sifat ini kebalikan dari sifat wajib shiddiq yaitu jujur. Para Rasul mustahil bersifat kidzib. Artinya, Rasul tidak akan berkata dusta atau bohong. Semua yang disampaikannya adalah benar untuk semua umat manusia. Kidzib sendiri adalah perilaku umat yang tidak beriman. Ini sesuai dengan firman Allah yang berbunyi:

“Kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak (pula) keliru, dan tidaklah yang diucapkan itu (al-Qur’an) menurut keinginannya tidak lain (al-Qur’an) adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” (Q.S an-Najm:2-4)

Khianat

Khianat merupakan kebalikan dari amanah. Khianat berarti tidak dapat dipercaya. Rasul tidak mungkin berkhianat. Apa yang dilakukannya adalah amanah yang harus disampaikan dengan benar. Ini sesuai dengan firman Allah yang berbunyi:

“Ikutilah apa yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad), tidak ada Tuhan selain Dia, dan berpalinglah dari orang-orang musyrik.” (Q.S al-An’am:106).

Kitman

Kitman berarti menyembunyikan. Sifat ini berlawanan dengan sifat Tabligh atau menunjukkan pada sifat wajib Rasul. Rasul mustahil untuk menyembunyikan kebenaran, terutama untuk ajaran-ajaran yang harus ia sebarkan. Ini sesuai dengan firman Allah yang berbunyi:

“Katakanlah (Muhammad), Aku tidak mengatakan kepadamu bahwa perbendaharaan Allah Swt. ada padaku, dan aku tidak mengetahui yang gaib dan aku tidak (pula) mengatakan kepadamu bahwa aku malaikat.Aku hanya mengikuti apa yang di wahyukan kepadaku. Katakanlah, Apakah sama orang yang buta dengan orang yang melihat" Apakah kamu tidak memikirkan(nya).” (Q.S. al-An’am:50)

Baladah

Baladah berarti bodoh. Sifat ini berlawanan dengan sifat wajib Rasul yaitu cerdas. Rasul tidak mungkin bodoh. Dalam rangka menyampaikan ajarannya, seorang rasul harus mengetahui teknik atau cara pendekatan kepada umat yang tepat dan cepat tanggap terhadap situasi di sekelilingnya. Hanya orang yang cerdas yang dapat menyelesaikan segala permasalahan yang ada. Ini sesuai dengan firman Allah yang berbunyi:

“Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta janganlah pedulikan orang-orang yang bodoh.” (Q.S al A’raf:199).

3 dari 4 halaman

Sifat wajib Rasul

Shiddiq

Rasulullah juga memiliki sifat-sifat teladan lainnya. Salah satu sifat ini adalah Shiddiq. Shiddiq artinya jujur atau benar. Sifat ini menunjukkan bahwa Rasulullah benar-benar dapat dipercaya. Shidiq berarti Nabi Muhammad SAW memiliki sifat yang jujur dalam perkataan maupun perbuatan, sehingga sangat mustahil berbohong.

Amanah

Amanah, artinya dapat dipercaya. Amanah adalah konsep mempercayai seseorang dengan sesuatu yang berharga dan mengharapkan orang itu untuk melaksanakan apa yang dipercayakan kepadanya. Artinya, segala ucapan dan tingkah laku Nabi Muhammad SAW dapat dipercaya. Nabi Muhammad SAW mustahil bersifat khianat terhadap yang memberi amanah. Sifat ini wajib dimiliki oleh rasul dalam melaksanakan tugas-tugasnya menyampaikan kebenaran.

Fathonah

Fathonah artinya cerdas. Seorang rasul adalah manusia pilihan yang memiliki kecerdasan yang tinggi. Hal ini tentunya sangat dibutuhkan dalam menjalankan tugas dari Allah SWT. Sebagai utusan Allah, Rasulullah harus mampu menjawab semua persoalan kehidupan umatnya. Sehingga hadis-hadis yang beliau ucapkan tentu dapat dijelaskan sedemikian rupa, sehingga umatnya bisa tercerahkan.

Bahkan, Rasulullah SAW menyampaikan ribuan ayat Al-Quran, menjelaskan dalam puluhan ribu hadis, menjelaskan firman-firman Allah, sehingga dituntut memiliki kemampuan berdebat dengan orang kafir dengan cara sebaik mungkin.

Tabligh

Sebagai sifat wajib Rasulullah, tabligh artinya menyampaikan. Artinya, Nabi Muhammad selalu menyampaikan risalah-risalah Tuhan yang ditujukan kepada umat manusia, dan tak satupun yang disembunyikan. Tabligh berisi pesan untuk melakukan tindakan yang baik, dan menahan diri dari melakukan perbuatan tercela dan mengajak orang lain untuk mengikuti jalan Islam yang benar.

4 dari 4 halaman

Sifat wajib Rasul

Al Amin

Al Amin artinya dapat dipercaya. Ini berarti Nabi Muhammad SAW memiliki sifat dapat dipercaya. Selama hidupnya, Nabi Muhammad SAW dikenal dengan kejujuran dan sifat amanahnya yang luar biasa. Al Amin artinya adalah tanda bahwa sifat Rasulullah bisa dijadikan teladan baik untuk seluruh umat. Dari julukan Al Amin ini, Nabi Muhammad SAW menjadi model teladan dan utusan bagi seluruh umat manusia.

Zuhud

Zuhud berarti tidak bersifat duniawi. Orang yang bersikap zuhud adalah mereka yang hanya fokus pada kepentingan akhirat atau surgawinya. Sifat ini menunjukkan bahwa Rasulullah adalah sosok yang sederhana. Hingga akhir hayatnya Rasulullah hampir tidak meninggalkan harta benda.

Tawadhu

Tawadhu artinya rendah hati. Secara singkat tawadhu adalah sikap rendah hati, namun tidak serta merta merendahkan diri. Sifat ini menunjukkan bahwa Rasulullah adalah orang yang tidak sombong, namun tetap optimis dan percaya diri dalam hidupnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.