Sukses

Mudik Naik Kapal? Ini 5 Tips Hindari Mabuk Laut

Berikut ini tips agar tak mabuk laut sata mudik menggunakan kapal.

Liputan6.com, Jakarta -  Mudik lebaran menjadi tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Tanah Air di musim lebaran seperti saat ini. Banyak pemudik yang berbondong-bondong pulang ke kampung halaman untuk bertemu keluarga tercinta.

Berbagai moda transportasi pun dimanfaatkan pemudik agar bisa sampai ke kampung halaman mulai dari mobil, kereta, bus hingga kapal laut. 

Berbeda dengan transportasi darat, mudik dengan transportasi laut bisa jadi tantangan tersendiri. Pasalnya tak sedikit orang yang mengalami mabuk laut saat bepergian dengan kapal. 

Sebagian besar individu bisa mentolerir sakit kepala atau kantuk, tetapi tidak ada yang menyukai liburan yang dirusak oleh rasa pusing dan mual. Apalagi jika Anda bepergian menggunakan kapal laut dan mengalami yang namanya mabuk laut. 

Hal tersebut tentu dapat merusak perjalanan Anda, terlebih Anda tak dapat menikmati indahnya pemandangan laut. Namun, ada cara untuk menghindari mabuk laut atau, paling tidak, membuat gejalanya lebih mudah dikendalikan.

Dilansir dari Bestlifeonline, Rabu (4/5/2022), berikut deretan tips ahli untuk menghindari mabuk laut.

1. Lokasi kabin yang terpenting

Bahkan sebelum menaiki kapal Anda, sebaiknya pertimbangkan apakah Anda rentan terhadap mabuk laut dan, jika demikian, pertimbangkan hal ini saat memilih kabin Anda. Kabin di tengah kapal akan merasakan hambatan paling sedikit pada momen sulit di laut, jadi fokuskan pengalaman Anda.

Mayo Clinic mengatakan penumpang kapal harus meminta kabin di depan atau tengah kapal di dekat permukaan air untuk mengantisipasi gerakan paling sedikit. Saat berlayar di kapal yang lebih kecil, tetap sedekat mungkin berada di bagian tengah kapal.

2. Temukan titik fokus yang stabil

Pelaut berpengalaman menyarankan trik sederhana untuk menghindari mabuk perjalanan. "Lihatlah cakrawala," kata Djamel Benatmane, Manajer Umum di Norwegian Bliss. "Cakrawala selalu ada."

Bahkan saat kapal atau perahu bergoyang dengan ombak, menjadikan cakrawala sebagai titik fokus utama Anda dapat membantu menjaga keseimbangan Anda. 

Itu karena kebanyakan mabuk laut dikaitkan dengan keterputusan antara indra Anda dan gerakan fisik Anda, menurut blog perjalanan Carnival Cruise Line, Away We Go. Jika Anda merasa melihat ke luar terlalu berat untuk ditanggung, fokuslah pada objek statis lain, seperti meja.

 

**Pantau arus mudik dan balik Lebaran 2022 melalui CCTV Kemenhub dari berbagai titik secara realtime di tautan ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tips selanjutnya

3. Perhatikan apa yang Anda makan

Saat mengarungi perairan yang ganas, hal terakhir yang Anda perlukan adalah memperhatikan makanan Anda. Bersiaplah untuk yang terburuk ketika merencanakan makanan Anda dan tetap berpegang pada diet selama beberapa jam, kata Dr. Kimberly Fraser, seorang Kanada yang musim dingin setiap tahun di Karibia.

Fraser menyarankan untuk mengonsumsi pisang, nasi, saus apel, dan roti panggang yang dapat mencegah masalah perut selama hari-hari laut yang sulit.

Mayo Clinic mendukung gagasan menjaga diet sederhana ketika mengalami mabuk perjalanan, mencatat bahwa beberapa orang memilih untuk memakan biskuit biasa dan menyeruput air dingin atau minuman berkarbonasi tanpa bantuan kafein.

4. Jangan melawan gerakan laut

Dr. Fraser juga menyarankan para pengunjung laut mencoba menemukan ritme laut saat berada di laut. Meskipun taktik ini mungkin tidak berhasil untuk semua orang, masuk akal untuk bekerja dengan pergerakan laut. 

5. Minum obat sebelum alami mabuk laut

Mereka yang rentan terhadap mabuk perjalanan mungkin sudah memiliki obat pereda mabuk laut dalam daftar bawaan mereka, tetapi perlu dicatat bahwa obat yang dijual bebas seperti itu bekerja paling baik ketika diminum sebelum gejala muncul.

3 dari 3 halaman

Total Penumpang Pemudik di Pelabuhan Merak

Berdasarkan data dari PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak yang dihimpun sejak H-10, total penumpang yang sudah disebrangkan dari Pelabuhan Merak sebanyak 760.911 orang. Ini termasuk sepeda motor berjumlah 69.527 unit, mobil 93.298 unit, bus 4.625 unit, dan truk 22.015 unit.

Volume kendaraan di Pelabuhan Merak sebelumnya tampak terus meningkat sejak Jumat malam, 29 April 2022, waktu yang memang diprediksi jadi puncak arus mudik. Kepadatan terpantau terjadi di dekat pelabuhan, mengingat ada antrean untuk masuk kapal dan penuhnya kantong parkir dermaga.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy , lapor kanal Health Liputan6.com, memantau langkah mengurai kepadatan pemudik dan memastikan arus penyeberangan di Pelabuhan Merak saat puncak arus mudik Lebaran aman dan lancar.

Untuk mengurai kemacetan, ada sistem buka-tutup menuju pelabuhan yang sempat diberlakukan untuk mengatur pemudik dengan kendaraan pribadi. "Jadi, buka tutup itu untuk mengatur gelombang yang akan dimuat ke kapal," Muhadjir mengatakan.

Effendy menyampaikan bahwa pihak PT ASDP sudah memberlakukan kebijakan penambahan jumlah kapal penyeberangan dan sebisa mungkin mempercepat proses bongkar muat.

"Bahkan dari Pelabuhan Bakauheni, ada kapal yang berangkat menuju Pelabuhan Merak tanpa mengangkut penumpang. Total saat ini ada delapan kapal yang hanya bongkar di Pelabuhan Bakauheni dan langsung kembali ke Merak," ia menerangkan melalui keterangan resmi.

Selain itu, pihak Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga menyiapkan dua pelabuhan tambahan untuk mendukung kerja Pelabuhan Merak, yaitu Pelabuhan Indah Kiat dan Pelabuhan Bojonegara. Polres Cilegon pun turut membantu mengurai kepadatan. Mereka menerjunkan sekitar seribu personel untuk mengatur lalu lintas pemudik dari dan hingga ke Pelabuhan Merak.

Muhadjir mengklaim pihaknya memastikan proses penyeberangan di Pelabuhan Merak di masa mudik Lebaran "berlangsung dengan baik." Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Shinto Silitonga, menyebut bahwa arus mudik Idul Fitri 2022 telah melewati puncaknya, yakni terjadi pada Jumat malam, 29 April 2022, hingga Sabtu sore, 30 April 2022. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.