Sukses

Lebaran di Mali, Makan Konate: Lebih Meriah di Indonesia

Hari Raya Idulfitri 1443 H jatuh Senin (2/3/2022). Umat Islam di seluruh penjuru dunia pun merayakan hari kemenangan. Salah satunya Makan Konate. Gelandang Persija Jakarta ini menikmati momen ini bersama keluarga besarnya di kampung halaman.

Liputan6.com, Jakarta - Hari Raya Idulfitri 1443 H jatuh Senin (2/3/2022). Umat Islam di seluruh penjuru dunia pun merayakan hari kemenangan.

Salah satunya Makan Konate. Gelandang Persija Jakarta ini menikmati momen ini bersama keluarga besarnya di kampung halaman. Namun, menurut Konate Lebaran di Mali tak semeriah seperti di Indonesia.

“Idulfritri di Mali tidak ramai seperti Indonesia. Justru Iduladha yang lebih ramai. Kalau saat Idulfitri dan habis sholat, hanya berkumpul bersama untuk makan-makan," ungkap Konate, dilansir situs resmi klub.

"Kalau Iduladha semua potong domba, setelah itu berkunjung ke rumah-rumah keluarga untuk salam-salaman,” tutur sambung pemain berusia 30 tahun itu.

Idulfitri kali ini terasa spesial bagi Konate. Pasalnya, dia bisa menunaikan ibadah puasa di Mali setelah lama tak pulang. Konate mengaku merindukan sahur dan buka puasa bersama keluarga.

"Saya sudah lima-enam tahun tidak puasa di Mali. Alhamdulillah tahun ini ada rezeki dan bisa bareng bersama keluarga," ungkapnya.

 

**Pantau arus mudik dan balik Lebaran 2022 melalui CCTV Kemenhub dari berbagai titik secara realtime di tautan ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Menu Buka Puasa

Makan Konate pun mengungkapkan menu sahur dan berbuka yang biasa disantap saat bulan suci Ramadhan."Saat puasa di Mali biasanya ada sayur dan sup ayam atau daging. Terus ada bubur dan buah," paparnya.

"Kalau buka puasa ada makanan spesial juga seperti ikan goreng atau bakar, spageti, barbeque, dan bubur."

"Sebenarnya tidak berbeda jauh dari Indonesia makanannya. Tapi, kalau di Mali memang spesialnya pakai sup," tutur mantan pemain Persib Bandung ini.

Konate juga menceritakan situasi di Mali saat memasuki Ramadhan. Baginya, cuaca di Mali menjadi tantangan tersendiri.

"Kalau puasa di Mali itu sering saat memasuki cuaca panas. Kalau cuaca panas di Mali bisa mencapai 39-41 derajat," katanya.

"Saya ingat tahun lalu lihat di berita banyak orang menyiram kepalanya dengan air dan es batu. Ada juga yang menaruh esnya di badan. Kalau suhu normal 26-27 derajat. Jadi saat puasa memang saat panas."

 

3 dari 3 halaman

Cerita Masa Kecil

Konate juga menceritakan pengalaman masa kecilnya saat pertama kali berpuasa penuh selama sebulan. Selain itu, dia pun mengaku tak kesulitan saat menjalankan puasa di Indonesia.

"Dari kecil tentu mencoba-coba untuk puasa. Kalau anak kecil puasa, siang bisa minum. Terus belajar-belajar sampai akhirnya bisa puasa full. Puasa full pertama kali mungkin saat SMA," tutur Konate.

"Kalau puasa pertama di Indonesia itu saya ingat di Pekanbaru. Tak ada masalah dengan makanan. Saya waktu itu masih sendiri. Saya tak bisa masak tapi order atau bungkus makanan kemudian masukan di kulkas."

"Saya sudah berapa lama puasa di sini (Indonesia). Tidak ada masalah. Di sini waktunya lebih cepat," pungkas pemilik tujuh gol di Liga 1 2021/2022 itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.