Sukses

Macet Sudah 1 Km Lebih, Kenapa Kemenhub Belum Gratiskan Tol?

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberi penjelasan terkait belum diterapkannya skema penggratisan biaya jalan tol jika terjadi kemacetan lebih dari 1 kilometer selama arus mudik Lebaran Idulfitri

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberi penjelasan terkait belum diterapkannya skema penggratisan biaya jalan tol jika terjadi kemacetan lebih dari 1 kilometer selama arus mudik Lebaran Idulfitri 1443 Hijriyah. 

Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan, penerapan skema penggratisan tarif tol tersebut baru bisa dilakukan apabila sumber kemacetan terjadi di pintu tol atau gerbang tol. Hal ini disebabkan oleh ketidaksiapan pengelola jalan tol dalam mengantisipasi lonjakan penumpang.

Misalnya, terdapat pelaku perjalanan dengan kasus saldo kartu e-toll tidak cukup saldonya. Tetapi, pengelola tidak mempersiapkan petugas operator lapangan di gerbang tol yang menyebabkan antrean kendaraan mengular.

Kasus lainnya, terjadinya permasalahan pada mesin pembaca kartu elektronik atau uang elektronik. Kemudian, pintu tol yang tidak dibuka secara lengkap meskipun antrean kendaraan sudah sangat padat.

Menurut Adita, apabila penyebab kemacetan terjadi akibat salah satu kasus di atas, maka penggratisan tarif tol akan dilakukan. Mengingat, sumber kemacetan disebabkan oleh kesalahan atau ketidaksiapan dilakukan oleh pengelola jalan tol.

"Nah, ini yang dimaksud ketika terjadi (kesalahan pengelola) sangat mungkin diberlakukan gratis biaya tol," kata Adita, dikutip Merdeka.com, Jumat (29/4).

 

 

 

**Pantau arus mudik dan balik Lebaran 2022 melalui CCTV Kemenhub dari berbagai titik secara realtime di tautan ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sumber kemacetan saat ini

Sementara itu, lanjut Adita, sejumlah kasus kemacetan di ruas tol pada arus mudik ini lebih disebabkan lebih karena limpahan dari hambatan yang ada di depan ataupun dalam ruas tol. Seperti kasus kemacetan di ruas Tol Cipali dalam beberapa waktu terakhir yang diakibatkan kepadatan di rest area hingga masuk ke bahu jalan, sehingga menyebabkan kemacetan yang mengekor sampai ke Cikampek.

"Dan ini bukan terjadi masalah di tempat pembayaran (gerbang tol), tapi karena limpahan kemacetan yang ada di depan. Sehinga diskresi penggratisan tarif tol belum dilakukan, karena dalam hal ini operator masih melakukan upaya yang maksimal untuk memperlancar kendaraan di gerbang tol," katanya.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengungkapkan, pemerintah telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mengantisipasi macet mudik Lebaran 2022. Pertama, menggratiskan biaya jalan tol jika terjadi kemacetan lebih dari 1 kilometer.

"Sebenarnya sudah ditetapkan tidak ada diskon, cuman ada satu diskresi apabila antrean mobil lebih dari 1 kilometer, tidak bayar malah. Bablas," bebernya kepada wartawan usai menghadiri acara Sustainability Vision Launching Blue Bird, dikutip Rabu (20/4).

Menurutnya, aturan tersebut sebagai bentuk pekerjaan rumah bagi pengelola jalan tol agar bekerja lebih keras guna mengantisipasi kemacetan yang terjadi. Sehingga, skema gratis pembayaran tarif tol bisa dihindari.

 

 

3 dari 4 halaman

H-3 Lebaran, pergerakan penumpang masih tinggi

Posko Angkutan Lebaran Terpadu tahun 2022 (1433 H) mencatat, hingga Jumat, 29 April 2022 atau (H-3) Lebaran, pergerakan penumpang angkutan umum mengalami peningkatan di semua moda jika dibandingkan dengan hari biasa.

Pemantauan pergerakan penumpang mudik pada tahun ini dilakukan di 111 terminal bus, 16 pelabuhan penyeberangan, 50 bandar udara, 110 pelabuhan laut, dan 13 Daop/ Divre.

Tercatat, tren jumlah pergerakan penumpang di semua moda angkutan dari Senin 25 April 2022 atau H-7 s.d Jumat 29 April atau H-3 kemarin terus mengalami peningkatan. Pada H-7 sebesar 527.425 penumpang, H-6 sebesar 565.628 penumpang, H-5 sebesar 685.536 penumpang, H-4 sebesar 844.957 penumpang, dan H-3 sebesar 902.784 penumpang.

“Sampai dengan H-3 terpantau peningkatan jumlah kendaraan pada seluruh moda angkutan umum. Peningkatan mencapai 209,4 % dibanding waktu normal pada April 2022,” demikian disampaikan Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati, Sabtu (30/4).

Adapun secara rinci, data sementara pergerakan penumpang di masing-masing moda angkutan pada 29 April 2022 (H-3) jika dibandingkan dengan hari biasa (16 April 2022) sebagai berikut:

“Namun demikian, data kumulatif tahun ini sifatnya masih sementara dan masih akan terus bergerak,” ujar Adita.

 

4 dari 4 halaman

Pergerakan Kendaraan Pribadi Meningkat di Tol Trans Jawa dan Merak

Untuk pergerakan kendaraan pribadi, berdasarkan data dari Jasa Marga, tren peningkatan lalu lintas yang meninggalkan Jabotabek ke arah timur melalui Jalan Tol Jakarta-Cikampek terus terjadi.

Pada H-3 kemarin, lalu lintas di GT Cikampek Utama sebanyak 487.344 kendaraan, atau naik hingga 81,2% jika dibandingkan dengan lalu lintas normal pada periode November 2021.

Sedangkan secara kumulatif, mulai H-10 s.d H-3, Jumat-Jumat (22-29 April 2022), sebanyak 1.394.854 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek, atau naik 17.6% jika dibandingkan dengan lalin normal periode November 2021 dengan total 1.186.349 kendaraan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.