Sukses

Menkominfo: Operator Seluler Siap Hadapi Lonjakan Traffic Saat Mudik dan Lebaran

Mengantisipasi hal tersebut, Menkominfo (Menteri Komunikasi dan Informatika), Johnny G. Plate, sudah memonitoring kesiapan masing-masing operator seluler saat mudik Lebaran 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah umat Muslim di Tanah Air saat ini sedang melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman mereka dalam rangka menyambut hari Lebaran.

Berbeda dari dua tahun sebelumnya dimana masyarakat tidak bisa pulang kampung karena pandemi Covid-19, kini warga dapat melakukan tradisi tahunan tersebut.

Seperti sebelum pandemi Covid-19, tradisi pulang kampung ini akan disertai dengan lonjakan dalam hal konsumsi data dan telekomunikasi saat dalam perjalanan mudik, tiba di kampung halaman, hingga kembali ke kota.

Mengantisipasi hal tersebut, Menkominfo (Menteri Komunikasi dan Informatika), Johnny G. Plate, sudah memonitoring kesiapan masing-masing operator seluler saat mudik Lebaran 2022.

"Saya telah melakukan monitoring persiapan antisipasi perjalanan mudik 2022, dan dapat sampaikan operator seluler sudah menyiapkan persiapan yang baik, berkaitan dengan infrastruktur, personel, maupun surveillance system," tutur Menkominfo saat berkuunjung ke pusat sistem pemantauan Telkom di Cirebon.

Dia mengatakan, ketersediaan bandwidth menjadi hal penting agar masyarakat dapat menikmati layanan telekomunikasi saat di perjalanan hingga sampai di kampung halaman nanti.

Selain itu, Johnny juga menyampaikan agar para operator seluler untuk berkoordinasi dengan tiga surveillance system dari Kemkominfo.

"Yang pertama Pusat Monitoring Telekomunikasi Kominfo yang memantau bandwidth untuk quality of service, quality of experience telekomunikasi di seluruh Indonesia," tuturnya menjelaskan.

Surveillance system yang kedua dimiliki BLU BAKTI. Sistem ini memantau backbone jaringan fiber optik di darat dan laut, monitoring akses internet atau penggunaan satelit, termasuk permasalahannya.

Terakhir untuk mendukung bulan Ramadhan dan Lebaran kali ini, cyber drone dan pengendalian Kemkominfo di ruang digital juga beroperasi penuh untuk bisa memberikan kenyamanan ruang digital bagi masyarakat.

"Dengan melakukan tindakan tegas selama Ramadhan, termasuk melakukan take down atas konten yang tidak seharusnya," tuturnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

**Pantau arus mudik dan balik Lebaran 2022 melalui CCTV Kemenhub dari berbagai titik secara realtime di tautan ini

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kemkominfo Luncurkan E-Book Mudik Aman dan Sehat

Ilustrasi buku, buku elektronik, e-book, ebook. Kredit: Perfecto_Capucine via Pixabay

Sebelumnya, Kemkominfo meluncurkan buku elektronik "Mudik Aman & Sehat 2022". Buku ini berisi panduan mudik dan merupakan hasil kolaborasi dengan Kemenhub, Kemenag, Kepolisian RI, Majelis Ulama Indonesia, dan Satgas Covid-19.

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kemkominfo Usman Kansong menyebut, peluncuran buku elektronik Mudik Aman & Sehat ditujukan sebagai panduan bagi masyarakat agar mudah mencari informasi dan menerapkan protokol kesehatan selama mudik.

"Buku ini kami luncurkan sebagai panduan bagi masyarakat yang ingin mudik, untuk memudahkan dalam mencari informasi seputar mudik dan protokol kesehatan selama mudik, dalam sebuah buku saku yang bisa diakses kapan saja dan di mana saja," kata Usman, dikutip dari keterangan Kemkominfo, Selasa (26/4/2022).

Usman mengatakan, e-book panduan mudik tersebut berisi nomor-nomor penting yang mungkin diperlukan saat mudik, syarat dan aturan mudik, program mudik gratis, rekayasa lalu lintas, dan protokol kesehatan.

"Informasi di dalam e-book yang bisa didapatkan masyarakat, termasuk sejarah tradisi mudik dan tips agar tetap bugar saat mudik. Itu penting karena kita masih dalam situasi Covid-19 selama silaturahmi Lebaran 2022," ujar Usman.

Usman menyebut, Kemkominfo telah memastikan kesiapan jaringan elektronik dan telekomunikasi selama mudik dan Lebaran 2022. Menurutnya hal ini penting untuk mendukung kelancaran masyarakan dalam mengakses Buku Panduan Mudik Aman & Sehat sekaligus aktivitas digital lain.

"Dalam buku panduan Mudik Aman & Sehat, disertakan pula informasi bermanfaat untuk kelancaran mudik, mulai dari info lalu lintas, Korlantas, dan NTMC Polri. Ada pula informasi titik vaksinasi di Tol Jagorawi, aplikasi PeduliLindungi, dan peta kuliner mudik di Pulau Jawa," katanya. 

3 dari 4 halaman

Isinya Terus Diperbarui Sesuai Kebijakan

Ilustrasi Membaca E-Book Credit: pexels.com/Ivan

Dengan demikian, pemudik bisa melakukan perjalanan mudik sembari berwisata kuliner sekaligus ikut memajukan UMKM.

Buku Mudik Aman & Sehat bisa diakses melalui tautan linktr.ee/mudik2022. Usman menyebut buku elektronik tersebut sebagai living document.

"Artinya, informasi yang ada di dalamnya akan selalu diperbarui jika ada kebijakan protokol kesehatan atau informasi terbaru," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Tenaga Ahli Menhub Bidang Komunikasi Thonthowi Djauhari memuji kolaborasi sejumlah pihak terkait dalam pembuatan e-book tersebut.

Ia menilai, keberadaan e-book tersebut melengkapi sejumlah persiapan yang dilakukan Kemenhub selaku regulator yang membawahi bidang transportasi.

"Buku panduan mudik e-book 2022 sangat memudahkan pemudik karena bisa dibaca melalui smartphone, banyak informasi di dalamnya, termasuk mengetahui jadwal ganjil genap dan angkutan barang," kata Thonthowi.

Dengan begitu, pemudik bisa memilih kapan sebaiknya mereka melaksanakan mudik.

Berdasarkan survei Litbang Kemenhub, diperkirakan akan ada peningkatan mobilitas signifikan selama mudik Lebaran tahun 2022 dibandingkan Lebaran 2021 dan Nataru 2021/2022.  

4 dari 4 halaman

Perkiraan Jumlah Pemudik Lebaran Tahun 2022

Ilustrasi mudik lebaran. (Foto: unsplash.com)

Data Kemenhub memperkirakan, jumlah pemudik pada Lebaran 2022 ini mencapai 85,5 juta orang.

"Dari total tersebut, 66,9 juta orang diperirakan menggunakan jalur darat, sementara 8,2 juta orang menggunakan kereta api, dan 1,4 juta orang lainnya menggunakan kapal laut," katanya.

Diperkirakan, untuk jalur darat, yakni pengguna kendaraan pribadi baik mobil atau motor mencapai 40,2 juta orang. Sementara masyarakat yang menggunakan angkutan umum mencapai 26,7 juta orang.

Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, Sonny Harry B Harmadi mengatakan, melalui buku tersebut, pemerintah ingin memudahkan masyarakat dalam mencari informasi seputar mudik.

"E-book ini sangat mudah dibaca, dipahami, dan sesuai aturan yang berlaku. Mudah-mudahan e-book ini dibaca oleh masyarakat, kemudian digunakan menjadi panduan dan meminimalisasi risiko penularan Covid-19 selama pelaksanaan mudik 2022," katanya.

(Dam/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.