Sukses

Tata Cara Sholat Posisi Berbaring Bagi Orang Sakit, Simak Niat dan Gerakannya

Sholat merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan untuk mendapat ridha Allah SWT.

Liputan6.com, Jakarta Sholat merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan untuk mendapat ridha Allah SWT. Tentu sebagai umat Islam tidak boleh meninggalkan sholat, meski hanya satu waktu. Di tengah kondisi sakitpun, sholat masih bisa dikerjakan.

Sakit bukan menjadi penghalang umat muslim meninggalkan sholat, bahkan Allah SWT memberi keringanan kepada orang sakit untuk menjalankannya. Keringanan tersebut berupa boleh tayamum dan bisa melakukan sholat dengan posisi duduk maupun berbaring bagi yang sakitnya parah.

Tata cara sholat bagi orang sakit, berbeda dengan gerakan sholat pada umumnya. Tercantum dalam kitab suci Al-Quran, surah Al-Baqarah ayat 185, Allah berfirman:

“Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.” (Q.S. Al-Baqarah ayat 185)

Berikut Liputan6.com ulas mengenai tata cara sholat posisi berbaring bagi orang sakit dan bacaan niat yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (27/4/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tata Cara Wudhu atau Bersuci Bagi Orang Sakit

Suci merupakan salah satu syarat sah sholat yang berarti tetap harus dijalani bagi umat islam yang akan beribadah walau dalam keadaan sakit. Menjalankan sholat dengan mengikuti tata cara sholat duduk berarti juga bisa mengikuti tata cara bersuci bagi orang sakit berikut ini.

1. Wajib bagi orang yang sakit untuk mandi, sebagai bentuk membersihkan diri dari hadas besar lalu berwudhu untuk menghilangkan hadas kecil.

2. Jika tidak mampu mengambil air wudhu karena suatu halangan atau khawatir sakitnya akan bertambah parah, maka diperbolehkan tayamum. Berikut tata cara tayamum yang benar:

a. Membaca niat sebelum tayamum, lalu menekan kedua telapak tangan di tanah atau debu. Jari-jari kedua telapak tangan dirapatkan. Niat yang dibaca saat melaksanakan tayamum:

Nawaytu tayammuma li istibaakhati sholati lillahi ta'ala.

Artinya: “Aku niat melakukan tayamum agar dapat mengerjakan shalat fardlu karena Allah taala.”

b. Mengusap wajah dengan tanah atau debu. Dianjurkan meratakan debu pada seluruh bagian wajah.

c. Tekan kedua telapak tangan di tanah atau debu kembali, jari-jari direnggangkan.

d. Usap telapak tangan kiri ke punggung lengan kanan sampai siku. Kemudian, balikkan telapak tangan kiri ke bagian dalam lengan kanan. Usap bagian tersebut hingga ke pergelangan. Lalu lanjutkan dari telapak tangan kanan untuk usap punggung tangan kiri hingga siku.

e. Usap bagian dalam jempol kiri ke bagian punggung jempol kanan. Lakukan hal yang sama pada tangan kiri.

f. Selanjutnya, satukan kedua telapak tangan dan usapkan di antara jari-jari.

g. Membaca doa setelah tayamum. Doa setelah tayamum sama seperti setelah berwudhu, yaitu:

Asyhadu Allaa Ilaaha Illalloohu Wandahuu Laa. Syariika Lahu Wa Asyhadu Anna Muhammadan 'Abduhuuwa Rosuuluhuu, Alloohummaj'alnii Minat Tawwaabiina Waj'alnii Minal Mutathohhiriin.

Artinya: “Aku mengaku bahwa tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku mengaku bahwa Nabi Muhammad itu adalah hamba dan Utusan Allah. Ya Allah, jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang bersuci (sholeh).”

3. Apabila orang yang sakit memiliki luka atau di gips, maka usapkan air cukup sekali saja sebagai ganti membasuhnya.

4. Pastikan orang yang sakit menggunakan pakaian yang bersih ketika akan menunaikan sholat. Tidak terkena najis atau kotoran yang bisa membatalkan. Jika tidak memungkinkan, maka bisa sholat seadanya.

5. Sholat di tempat yang suci juga, jika ada najis sebaiknya diganti atau dibersihkan. Bisa juga menghamparkan kain bersih untuk alas sholatnya.

3 dari 4 halaman

Tata Cara Sholat Posisi Berbaring

Syarat melakukan sholat dalam posisi berbaring, dapat dilakukan jika orang sakit tidak dapat mengerjakan sholat dengan duduk. Dilakukan dengan posisi tidur terlentang, wajah menghadap kiblat dan posisi bantal lebih tinggi. Berikut tata cara sholat posisi berbaring adalah:

1. Cara mengerjakan ruku cukup menggerakkan kepala ke muka atau sedikit menekuk.

2. Cara mengerjakan sujud dengan menggerakkan kepala lebih dalam ke muka atau lebih ditundukkan. Jikalau ada sakit yang menghalangi kedua gerakan tersebut, semisal leher di gips. Orang sakit bisa melakukan dengan isyarat mata yang dibuka dan ditutup sebagai ganti gerakan.

3. Posisi tidur juga bisa dengan cara badan miring ke kanan atau ke arah kiblat. Gerakan ruku dan sujud pun sama.

4. Jika semua cara di atas tidak memungkinkan sama sekali, orang sakit bisa menunaikan sholat dalam hati, selama akal dan jiwa masih ada.

Jika orang sakit merasa kesulitan akan hal tersebut, diperbolehkan pula untuk mengerjakan sholat dengan jama taqdim. Seperti menggabungkan sholat Dzuhur dan Ashar di waktu tanda adzan Dzuhur. Selanjutnya tata cara sholat bagi orang sakit sedang dalam perawatan di luar negeri, diperbolehkan pula untuk menunaikan dengan cara menqashar sholat. Sehingga bisa melakukan sholat Dzuhur, Ashar, dan Isya cukup 2 rakaat.

4 dari 4 halaman

Bacaan Niat Sholat Lima Waktu

Setiap sholat tentu berbeda niatnya. Berikut bacaan niat dalam cara sholat lima waktu, yaitu:

1. Sholat Subuh 

Sholat subuh dikerjakan paling awal yakni sejak terbitnya fajar dan berakhir hingga terbitnya matahari. Jumlah rakaat sholat subuh yaitu 2 rakaat. Berikut bacaan niat sholat subuh, yaitu:

“Usholli fardha shubhi rak’ataini mustaqbilal qiblati adaa`an lillaahi ta’aala”. 

Artinya: “Aku niat salat fardu subuh, dua rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah ta’ala”. 

2. Sholat Dzuhur 

Selanjutnya ada sholat dzuhur, dikerjakan pada pertengahan hari atau siang hari saat matahari tepat berada di atas kepala sampai panjang bayangan melebihi benda. Jumlah rakaat shokat dzuhur yaitu 4 rakaat. Berikut ini bacaan niat sholat dzuhur, yaitu:

“Usholli fardha dzuhri arba’a raka`aatin mustaqbilal qiblati adaa`an lillaahi ta’aala”. 

Artinya: “Aku niat salat fardu dzuhur, empat rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah ta’ala”. 

3. Sholat Ashar 

Sholat ashar dikerjakan ketika panjang bayangan benda telah melebihi benda tersebut hingga tenggelamnya matahari. Jumlah rakaat sholat ashar yaitu 4 rakaat. Berikut ini bacaan niatnya, yaitu:

“Usholli fardha ‘ashri arba’a raka`aatin mustaqbilal qiblati adaa`an lillaahi ta’aala”. 

Artinya: “Aku niat salat fardu ashar, empat rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah ta’ala". 

4. Sholat Maghrib 

Sholat maghrib dikerjakan mulai dari tenggelamnya matahari, hingga mega merah yang ada di langit sudah tidak tampak lagi. Jumlah rakaat sholat maghrib ada 3 rakaat. Berikut ini bacaan niatnya, yaitu:

“Usholli fardha maghribi tsalaatsa raka`aatin mustaqbilal qiblati adaa`an lillaahi ta’aala”. 

Artinya: “Aku niat salat fardu maghrib, tiga rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah ta’ala”. 

5. Sholat Isya' 

Sholat fardu yang terakhir yaitu sholat Isya' yang dapat dikerjakan sejak langit sudah mulai gelap hingga terbitnya fajar shadiq. Jumlah rakaat sholat Isya' ada 4 rakaat. Berikut ini bacaan niatnya, yaitu:

“Usholli fardha ‘isyaa`i arba’a raka`aatin mustaqbilal qiblati adaa`an lillaahi ta’aala”. 

Artinya: “Aku niat salat fardu isya, empat rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah ta’ala”. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.