Sukses

Kenakan Masker Ketika Kerumuman Mudik Lebaran Tak Terhindarkan

Jika menghindar dari kerumunan sulit dilakukan, maka disiplin memakai masker yang baik dan benar sebagai salah satu protokol kesehatan dianjurkan.

Liputan6.com, Jakarta - Umumnya, jumlah pelaku perjalanan meningkat drastis pada momen mudik Lebaran. Tahun ini pun tak terkecuali, mengingat tradisi tersebut sempat senyap selama dua tahun pandemi melanda Tanah Air.

Menjaga jarak sepertinya akan sulit dilakukan ketika mudik Lebaran, terutama bagi mereka yang menggunakan transportasi umum.

Jika menghindar dari kerumunan sulit dilakukan, maka disiplin memakai masker yang baik dan benar sebagai salah satu protokol kesehatan dianjurkan.

"Pakai masker yang baik dan benar," ujar Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan COVID-19 SOnny Harry B Harmadi, dilansir Antara.

Sonny menyarankan masyarakat menggunakan masker dengan tingkat filtrasi yang tinggi, seperti masker medis atau masker dengan tiga lapisan. Dia juga menyarankan masyarakat yang mudik untuk menggunakan masker medis agar lebih aman.

"Kalau merasa sangat tidak bisa menjaga jarak, di-double dengan masker kain," kata Sonny.

Penurunan kasus COVID-19 membuat masyarakat merasa aman. Hal tersebut tampak dari sejumlah masyarakat yang mulai menggunakan masker kain saja ketika keluar rumah.

Terkait hal tersebut, Sonny mengingatkan tingkat filtrasi masker medis lebih tinggi dibandingkan masker kain sehingga tetap merekomendasikan masker medis untuk digunakan selama mudik. Jika perlu, masyarakat juga bisa memilih masker dengan filtrasi lebih tinggi lainnya seperti KN95 dan KN94. 

Dalam kesempatan berbeda, vaksinolog Dirga Sakti Rambe juga mengingatkan masyarakat agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan selama perjalanan mudik.

"Silakan mudik sesuai anjuran, tapi tetap ya, prokes harus ketat. Pakai masker itu sangat penting dan minimalisasi tempat-tempat ramai dan tertutup (indoor)," terang Dirga dalam Virtual Class Liputan6.com pekan lalu. 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Disiplin Prokes Jika Mudik dengan Transportasi Umum

 

Lalu, bagi sebagian yang mudik menggunakan moda transportasi publik harus lebih disiplin dengan prokes mengingat berada dalam moda transportasi dengan banyak orang selama berjam-jam. Bila prokes tidak ketat, risiko tertular COVID-19 meningkat.

"Teman-teman yang naik kendaraan umum itu ada risiko ya. Naik bus, kereta itu kan di dalam ruangan tertutup berarti ada risiko (penularan COVID-19). Maka dari itu mesti pakai masker," katanya.

Bila perjalanan panjang lebih dari enam jam maka tentu ada kemungkinan bakal makan atau minum dalam kendaraan umum itu. Saran Dirga, jangan lama-lama membuka masker.

"Tentu ada saat-saat seperti makan dan minum. Nah, itu jangan lama-lama ya buka masker," saran dokter yang praktik di RS EMC Pulo Mas ini.

Jika sudah selesai makan atau minum, segera pakai masker kembali. Ingat, meski sudah divaksinasi COVID-19 tiga dosis bukan berarti bebas dari risiko tertular virus SARS-CoV-2. 

3 dari 4 halaman

Vaksinasi COVID-19

Langkah mitigasi juga diperlukan dalam mudik Lebaran tahun ini. Bentuk mitigasi tersebut yakni vaksinasi COVID-19 guna menurunkan risiko penularan COVID-19.

Sonny mengingatkan bahwa pemerintah telah menyediakan vaksin ketiga atau penguat secara gratis dan telah tersedia banyak sentra vaksinasi untuk mendapatkannya.

Mengenai vaksinasi COVID-19, terutama dosis booster yang jadi syarat mudik Lebaran 2022, Dirga menyarankan agar masyarakat yang telah mendapat jadwal segera melakukannya sebelum melakukan perjalanan mudik. 

Dirga menjelaskan, antibodi akan tercipta sekitar 1-2 minggu sesudah individu menerima dosis booster. Oleh karena itu, Dirga mengimbau masyarakat untuk jangan menunda-nunda bila sudah mendapat jadwal vaksinasi.

"Pilihlah waktu yang tepat untuk vaksinasi, lengkapi booster jika memang sudah waktunya."

Pesan yang sama juga disampaikan Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi dalam sebuah diskusi media beberapa waktu lalu. Pemerintah meminta masyarakat untuk melakukan vaksinasi booster jauh-jauh hari sebelum mudik demi menghindari antrean di lokasi vaksinasi.

“Kita mengimbau kepada masyarakat kalau kita mau mudik nyaman dan aman hendaknya segera vaksin booster, jangan dipaksain vaksinasi booster pada saat mudik sehingga menghindari penumpukan keramaian di tempat vaksin,” kata Nadia. 

 

4 dari 4 halaman

Langkah Kesiapsiagaan

Sementara itu, langkah kesiapsiagaan juga dilakukan dengan peluncuran buku elektronik Mudik Aman dan Sehat oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Satgas COVID-19, Kementerian Perhubungan, Kementerian Agama, dan lembaga serta instansi lainnya.

Buku itu diharapkan dapat menjadi acuan untuk pelaksanaan tradisi mudik yang aman dan sehat dengan meminimalisasi risiko penularan COVID-19.

"Kita berharap masyarakat melaksanakan fungsi pencegahan, melakukan mitigasi dan memanfaatkan buku ini untuk kesiapsiagaan," tutur Sonny.

Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Suharyanto mengatakan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Indonesia terus menurun. Kondisi ini sejalan dengan terus meningkatnya cakupan vaksinasi COVID-19.

Hingga hari ini, cakupan vaksinasi dosis pertama hampir mencapai 100 persen. Merujuk data Kementerian Kesehatan, vaksinasi dosis satu sudah mencapai 95,51 persen, vaksinasi dosis dua 78,73 persen, dan booster 16,81 persen.

"Bahkan (vaksinasi) dosis ketiganya pun beberapa daerah sudah di atas 30 persen. Artinya, mudah-mudahan di tahun 2022 ini kita bisa lepas dari pandemi COVID-19," katanya dalam konferensi pers Menuju Puncak Peringatan HKB Tahun 2022, Senin (25/4/2022).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini