Sukses

Ramadhan 2022, Umat Muslim Bosnia Ngabuburit Sambil Daki Bukit

Jika Anda biasanya ngabuburit dengan baca buku atau keliling kota cari jajanan pasar untuk berbuka, maka umat Muslim di Bosnia menghabiskan waktu jelang berbuka puasa Ramadhan mendaki bukit.

Liputan6.com, Zica - Warga Bosnia pada Ramadhan 2022 ini diketahui melakukan cara unik saat ngabuburit.

Kalau Anda biasanya ngabuburit dengan membaca buku atau berkeliling kota mencari jajanan pasar untuk berbuka, maka umat Muslim di Bosnia menghabiskan waktu jelang berbuka puasa Ramadhan dengan cara mendaki bukit di Kota Zenica.

Setiap hari Minggu selama bulan suci Ramadhan, terpantau saat Ramadhan 2022, umat Muslim Bosnia di Kota Zenica mendaki sebuah bukit di kota itu untuk berbuka puasa.

Contohnya seperti dilaporkan VOA Indonesia yang dikutip Senin (25/4/2022), Minggu 17 April lalu terlihat sekelompok pendaki berjalan menyusuri lereng bukit berhutan sambil menikmati alam dan kebersamaan mereka.

"Setiap hari Minggu selama Ramadhan, kami pergi mendaki bukit yang indah seperti ini, di mana kami berbuka puasa di tempat-tempat seperti ini, di mana Anda bisa melihat pemandangan seluruh Kota Zenica Bosnia. Pemandangannya sungguh indah dan saya merasa luar biasa. Pemandangan ini dan keberadaan teman-teman saya membuat pengalaman ini luar biasa," kata Imran Isak, salah satu pendaki.

"Mendaki adalah salah satu kegiatan paling populer di sini, di Kota Zenica, selama Ramadhan. Puasa adalah salah satu kewajiban selama Ramadhan, begitu pula menikmati alam, yang merupakan karunia Allah," sambung Afan Abazovic, Presiden Asosiasi Pendidikan Gunung Lokal.

"Jadi kami menggabungkan kedua kegiatan itu. berkat hal itu, orang-orang jadi merasa sangat senang, karena proyek ini, dan kami akan mencoba terus melakukannya di tahun-tahun mendatang," imbuh Afan.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Lepina untuk Takjil Khas Buka Puasa Ramadhan

Salah satu makanan yang dibawa para pendaki untuk berbuka puasa di puncak bukit adalah ‘lepina’, roti berbentuk pipih bundar yang secara tradisional hanya dibuat dan dimakan selama bulan Ramadhan di Bosnia, kata tukang roti setempat, Smajo Omerdic.

"Lepina di Bosnia dan Herzegovina dibuat selama Ramadhan. Makanan ini dibuat untuk berbuka puasa hanya selama Ramadhan. Kami tidak membuatnya di waktu lain. Ini adalah tradisi di Bosnia dan Heregovina," kata Smajo.

Setelah mencapai puncak bukit, mereka beristirahat sejenak sambil menunggu matahari terbenam. Ketika Maghrib tiba, bunyi meriam yang ditembakkan di kota menjadi penanda berakhirnya puasa untuk hari itu.

"Ini adalah meriam Ramadhan kami. Kami menembakkannya setiap hari pada saat matahari terbenak, untuk mengumumkan waktunya berbuka puasa Ramadhan," tutur Dzenis Imsirovic, Presiden Asosiasi Olahraga Lokal.

Bulan Ramadhan, ketika umat Muslim juga memperingati turunnya Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad, akan berakhir pada 1 Mei untuk tahun ini.

3 dari 4 halaman

Cegah Warga Ngebut Buru Waktu Berbuka, Relawan Arab Saudi Bagi Makanan di Jalan

Di Arab Saudi beda lagi, sukarelawan di Riyadh, membagi-bagikan paket makanan kecil untuk pengemudi kendaraan bermotor yang tidak dapat sampai rumah tepat pada waktu berbuka. Ini dimaksudkan untuk mencegah mereka ngebut karena bergegas pulang ke rumah.

Dengan mengenakan rompi kuning bertuliskan slogan "Makanan berbuka Anda, kami yang sediakan," sejumlah sukarelawan muda Arab Saudi berkumpul di beberapa ruas jalan. Mereka siap membagi-bagikan makanan kecil untuk berbuka puasa kepada para pengemudi kendaraan bermotor atau orang-orang yang lewat.

Setiap hari, mereka membagikan 600 kotak makanan di kota Riyadh, Jeddah dan Dammam. Tujuannya adalah meminimalkan kecelakaan mobil menjelang magrib, akibat pengendara yang ngebut agar bisa segera sampai di rumah untuk berbuka puasa, demikian dikutip dari VOA Indonesia, Minggu (10/4/2022).

Salah seorang sukarelawan Arab Saudi itu, Rami Masoud mengatakan, "Kampanye kami hari ini adalah membantu mereka yang berpuasa untuk berbuka puasa. Target kampanye kami adalah mendistribusikan 200 kotak makanan per hari kepada mereka yang berlalu. Tujuan utamanya adalah membantu orang-orang yang sedang berpuasa, agar mereka tidak mengemudikan kendaraan dengan ngebut agar tiba di rumah dengan cepat, guna mencegah terjadinya kecelakaan kendaraan bermotor pada waktu-waktu ini."

 

4 dari 4 halaman

Masjid di London Timur Bagikan 500 Porsi Makanan Tiap Hari Selama Bulan Ramadhan

Sementara itu, salah satu masjid terbesar di Eropa menyajikan lebih dari 500 makanan buka puasa sehari selama Ramadhan setelah pencabutan pembatasan COVID-19 di Inggris.

Setelah jeda dua tahun karena pandemi, masjid-masjid di seluruh Inggris telah memulai kembali pertemuan buka puasa bersama, salat tarawih, dan program khusus Ramadhan.

Di Masjid London Timur, makanan berbuka puasa dimasak di tempat dan lebih dari 500 orang, tanpa memandang agama, duduk bersama untuk berbagi makanan saat matahari terbenam setiap hari, demikian dikutip dari laman Arab News, Rabu (20/4/2022).

Setiap kelebihan makanan dikirim ke tempat penampungan tunawisma dan hostel untuk menghindari pemborosan dan menyebarkan niat baik selama bulan suci yang terkait dengan amal, belas kasihan, dan kebaikan.

Makanan yang didanai dari sumbangan tersebut terdiri dari kurma, hidangan utama seperti biryani, salad, lauk seperti sepotong ayam, dan sebotol air.

Kampanye Ramadhan 2022 berpusat pada rasa syukur dan mendorong umat Islam untuk menunjukkan penghargaan mereka kepada Tuhan dengan meningkatkan tindakan amal dan sumbangan mereka.

"Kampanye Ramadhan tahun ini di masjid disebut 'Hitung Berkah Kita'. Ini untuk mengakui betapa beruntungnya kita, tidak hanya setelah dua tahun COVID-19 tetapi juga ketika orang lain di dunia menghadapi penindasan dan kesulitan," kata Dilowar Khan, direktur keuangan dan keterlibatan di masjid.

Pusat Muslim London dan Pusat Maryam, juga bekerja dengan mitra amalnya untuk memastikan makanan berbuka puasa disediakan secara internasional kepada yang paling membutuhkan.

"Masjid London Timur dan Pusat Muslim London akan terus membantu mendukung mereka yang membutuhkan selama Ramadhan dan seterusnya, sebaik yang kami bisa untuk memastikan kami menjunjung tinggi nilai-nilai dan prinsip-prinsip iman Islam kami," kata Khan.

Masjid juga menjalankan bank makanan yang didirikan pada awal pandemi bagi mereka yang berjuang untuk memberi makan diri mereka sendiri dan keluarga mereka.

Banyak orang di London menjadi pengangguran karena tindakan penguncian memberi tekanan pada bisnis.

Dan sejak pembatasan dicabut, kenaikan biaya bahan bakar, inflasi dan dampak perang di Ukraina membuat banyak orang tidak dapat lepas dari lingkaran kemiskinan.

"Kami telah melihat angka ini terus meningkat dengan kenaikan tajam dalam biaya hidup, energi dan harga pangan," kata Sufia Alam, kepala program dan Maryam Center.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.