Sukses

Cara Redakan Cegukan Tanpa Batalkan Puasa Ramadhan

Bagaimana mengatasi cegukan di tengah puasa Ramadhan?

Liputan6.com, Jakarta - Cegukan bisa muncul tanpa diprediksi. Akan jadi pe-er ketika cegukan datang saat kita tengah menjalani puasa. Pasalnya, cara umum meredaan cegukan adalah dengan minum air. Hal yang tak mungkin dilakukan ketika berpuasa.

Cegukan terjadi ketika otot diafragma mengalami kontraksi secara tiba-tiba dan tanpa disadari. Saat kontraksi berlangsung, pita suara menutup hingga menimbulkan suara cegukan.

Umumnya cegukan berlangsung beberapa detik hingga menit. Sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter jika cegukan berlangsung tanpa henti selama tiga jam atau lebih.

Lalu bagaimana mengatasi cegukan di tengah puasa Ramadhan?

Sahabat Liputan6.com dapat mencoba beberapa cara yang dibagikan dr Andika Widyatama dari Klikdokter.

1. Menahan napas

Tips ini cukup populer untuk mengatasi cegukan. Caranya cukup sederhana dan mudah, serta bisa dilakukan segera.

Mengutip Klikdokter, Anda hanya perlu menahan napas dalam 10 hitungan sebelum mengembuskannya kembali. Langkah ini bisa dilakukan 3-4 kali setiap 20 menit hingga cegukan mereda.

2. Bernapas dalam Kantong Kertas

Meredakan cegukan juga bisa dilakukan dengan bernapas dalam kantong kertas. Caranya, hirup udara, lalu buang dalam kantong kertas tersebut berulang kali dalam periode tertentu.

Tindakan ini akan membuat otot diafragma yang semula tegang menjadi rileks. Dengan demikian cegukan bisa berhenti.

Tapi, perlu diingat bahwa yang dipergunakan adalah kantong kertas, bukan kantong plastik. Sebab, ketika Anda mengambil napas, kantong plastik bisa menempel di mulut dan hidung. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Melakukan Gerakan Menelan hingga Menutup Telinga

3. Tekan Hidung dan Menelan

Anda juga bisa mencoba gerakan menelan sambil menekan bagian cuping hidung. Tindakan ini bisa membuat otot diafragma berelaksasi dan dapat membantu meredakan cegukan tanpa membatalkan puasa.

4. Tekuk Lutut

Gerakan duduk sambil memeluk lutut dan mengarahkannya sedekat mungkin ke dada juga bisa menjadi pilihan untuk meredakan cegukan.

Posisi duduk tersebut akan menekan area diafragma sehingga udara yang terjebak di sana bisa keluar.

Pertahankan posisi ini selama 2 menit untuk membantu mengatasi cegukan.

5. Pijat Area Uluhati

Memijat lembut lembut pada bagian ulu hati dengan ujung jari dapat membantu mengatasi cegukan.

Lakukan gerakan tersebut selama 20‒30 detik. Dengan melakukan hal tersebut, diharapkan cegukan bisa langsung berhenti.

6. Menutup Telinga

Cara lain untuk meredakan cegukan bisa juga dengan mencoba menutup kedua telinga menggunakan tangan selama 20 detik.

Gerakan ini mengirimkan sinyal relaksasi dari otak ke bagian diafragma, sehingga bisa menjadi cara menghilangkan cegukan saat puasa.

 

3 dari 4 halaman

Letakkan Kaki di Dinding hingga Pijat Tangan

7. Berbaring dan Letakkan Kaki di Dinding

Anda dapat mencoba mengubah posisi tubuh untuk membantu mengatasi cegukan saat puasa tanpa bantuan air minum.

Caranya, berbaringlah, lalu letakkan kaki Anda di dinding dengan posisi agak tinggi. Pada saat yang sama, pastikan posisi kepala berada lebih rendah daripada kaki.

8. Pijat Telapak Tangan

Mencoba memijat telapak tangan dengan ibu jari juga bisa membantu meredakan cegukan tanpa minum.

Caranya, tekan telapak tangan kiri dengan ibu jari sebelah kanan. Lakukan hal yang sama untuk bagian satunya. Anda bisa melakukan gerakan pemijatan ini beberapa kali hingga cegukan reda atau hilang.

9. Pijat Leher

Terdapat denyut nadi yang cukup keras pada bagian leher, yaitu di arteri karotis. Cobalah untuk merasakannya dan berikan pijatan lembut.

Pastikan Anda meletakkan kedua tangan tepat di atas arteri karotis. Lakukan pijatan lembut dengan gerakan memutar leher berlawanan jarum jam.

Gerakan ini bisa dilakukan selama 5 detik hingga cegukan hilang.

4 dari 4 halaman

Penyebab Cegukan

 

Kondisi cegukan ringan bisa disebabkan beberapa hal seperti makan terlalu cepat, perubahan suhu mendadak, makan makanan penyebab gas, minum minuman berkarbonasi, terlalu banyak menelan udara, hingga stres emosional.

Sementara, cegukan yang berlangsung lebih dari 2 hari atau 48 jam dapat disebabkan oleh berbagai faktor, yang dapat dikelompokkan ke dalam sejumlah kategori. Berikut penyebab cegukan jangka panjang, dilansir dari Mayo Clinic:

Kerusakan atau iritasi saraf

Penyebab cegukan jangka panjang adalah kerusakan atau iritasi pada saraf vagus atau saraf frenikus, yang dimiliki otot diafragma. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan kerusakan atau iritasi pada saraf tersebut antara lain rambut atau benda lain di telinga menyentuh gendang telinga, tumor, kista, atau gondok di leher, refluks gastroesofagus, dan sakit tenggorokan atau radang tenggorokan.

Gangguan sistem saraf pusat

Tumor atau infeksi pada sistem saraf pusat atau kerusakan pada sistem saraf pusat akibat trauma dapat mengganggu kendali normal tubuh terhadap refleks cegukan. Gangguan ini termasuk radang otak, meningitis, sklerosis ganda, stroke, cedera otak traumatis, dan tumor.

Gangguan metabolisme dan obat-obatan

Penyebab cegukan jangka panjang juga bisa dipicu oleh masalah metabolisme dan obat-obatan. Pemicu ini meliputi konsumsi alkohol secara berlebihan, merokok, reaksi anestesi setelah operasi, golongan obat tertentu, termasuk barbiturat, steroid, dan obat penenang, diabetes, ketidakseimbangan elektrolit, gagal ginjal, malformasi arteriovenosa (kondisi di mana arteri dan vena terjerat di otak), perawatan kanker dan kemoterapi, serta penyakit Parkinson.

Gangguan sistem pencernaan

Gangguan sistem pencernaan juga bisa menjadi penyebab cegukan yang patut diwaspadai. Contohnya seperti gastritis, tukak lambung, pankreatitis, kanker pankreas, kanker lambung, penyakit radang usus, penyumbatan usus, atau radang hati.

Gangguan di rongga dada dan jantung

misalnya pneumonia, bronkitis, tuberkulosis, asma, cedera pada dada, dan emboli paru. Selain itu, gangguan jantung juga dapat menjadi penyebab cegukan. Contohnya serangan jantung dan peradangan selaput jantung.

Gangguan mental

Penyebab cegukan yang perlu diwaspadai juga adalah gangguan mental, misalnya anoreksia dan skizofrenia. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.