Sukses

Uniknya Buka Puasa Massal di Mesir, Umat Muslim dan Kristen Kumpul di Meja Panjang

Sebuah acara buka puasa di Mesir mengumpulkan umat Muslim dan Kristen di sebuah meja panjang. Penuh toleransi.

Liputan6.com, Jakarta - Umat ​​Muslim berkumpul di sepanjang meja sepanjang jalan untuk berbuka puasa bersama dalam jamuan "buka puasa" massal pada hari ke-15 bulan suci Ramadhan, di pinggiran Matariya di timur laut ibu kota Mesir, Kairo.

Adegan tersebut mempertemukan ribuan umat Islam dan Kristen, saat acara tersebut digelar di tengah masa puasa Ramadhan.

Penyelenggara percaya acara ini dimaksudkan untuk membawa persatuan di antara orang-orang dari latar belakang yang berbeda mulai dari kebangsaan dan agama. Demikian seperti dikutip dari laman Qantara, Selasa (19/4/2022)

"Ide meja (buka puasa) bukan hanya untuk makan dan minum, idenya adalah 3.000 orang berbagi meja yang sama dengan agama dan kebangsaan yang sama dan makan bersama pada waktu yang sama," kata Ihab El-Shah- di, penyelenggara acara.

Sekitar 6.000 orang di lingkungan ini berpartisipasi dalam acara penuh warna yang penuh dekorasi ini. Masyarakat sekitar juga hadir untuk menikmati makanan dan suasananya.

"Mejanya tidak dikhususkan untuk orang tertentu, itu untuk semua orang, semua tetangga dan anak-anak mereka berpartisipasi, siapa pun yang lewat jalan bisa bergabung di meja," kata seorang warga.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Antisipasi COVID-19

Otoritas kesehatan pada awalnya mengarahkan para gubernur untuk menerapkan tindakan pencegahan dan pencegahan COVID-19 untuk menjaga keselamatan dan kesehatan warga selama bulan suci Ramadhan.

Setelah jeda dua Ramadhan karena Virus Corona, Kairo mulai menerima permintaan untuk mengadakan Mawaid el-Rahman, atau buka puasa amal, Ramadhan ini.

"Virus Corona telah menghentikan kami untuk menghadiri (meja buka puasa) setiap tahun, banyak orang biasa datang ke sini dari berbagai daerah untuk berbuka puasa, tidak hanya meja (buka puasa) ini tetapi juga ke meja (buka puasa) lainnya," kata seorang warga.

Meja-meja besar yang memiliki berbagai jenis makanan ditawarkan secara gratis bagi siapa saja untuk bergabung saat azan Maghrib, mengumumkan waktu bagi umat Islam untuk berbuka puasa. 

3 dari 4 halaman

Pemerintah Dubai Larang Ngebut Jelang Buka Puasa Ramadhan

Sementara itu,kepolisian Dubai melarang para pengendara untuk kebut-kebutan di jalanan menjelang buka puasa. Kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas kerap terjadi pada jam-jam buka puasa.

Hal tersebut diungkap oleh Direktur Departemen Lalu Lintas, Brigadir Saif Muhair Al Mazroui.

"Banyak pengendara motor ingin mencapai rumah sebelum waktu iftar, dan karena itulah mereka melakukan banyak pelanggaran lalu intas seperti kebut-kebutan, menerobos lampu malis, menyalip-nyalip dan menyebabkan kecelakaan," ujarnya seperti dikutip Gulf News, Selasa (12/4/2022).

"Kebanyakan kecelakaan lalu lintas pada Ramadhan terjadi tak lama sebelum iftar," ujar Al Mazroui.

Solusi

Solusi yang dilakukan di Dubai untuk mencegah kecelakaan lalu lantas saat Ramadhan adalah membagikan makanan sebelum iftar. Pihak kepolisian Dubai bekerja sama dengan lembaga-lembaga amal.

Tiap harinya, ada 7.000 makanan iftar yang dibagikan sebelum iftar.

Kepolisian Dubai memilih perempatan-perempatan yang macet untuk membagikan makanan iftar kepada para pengendara. Para relawan ikut membantu.

"Ini bagian dari kampanye kesadaran kami yang menyertakan aktivitas-aktivitas dan inisiatif-inisiatif agar ada Ramadhan yang aman. Para petugas dan relawan akan mendistribusikan makanan-makanan mereka kepada pengendara sebelum iftar agar mereka memperlambat dan tidak menerobos batas kecepatan untuk pulang," jelasnya.

Brigjen Al Mazroui turut meminta agar para pengendara tetap disiplin di jalanan agar tidak menyebabkan kecelakaan. Selain itu, ia meminta agar para pengendara pulang lebih awal atau menyiapkan makanan di kendaraan seperti air dan kurma agar bisa berbuka di jalanan.

"Itu lebih baik ketimbang menyebabkan kecelakaan," ucapnya.

4 dari 4 halaman

Arab Saudi Juga Bagi- Bagi Paket Berbuka Demi Cegah Ngebut

Sukarelawan di Riyadh, Arab Saudi membagi-bagikan paket makanan kecil untuk pengemudi kendaraan bermotor yang tidak dapat sampai rumah tepat pada waktu berbuka. Ini dimaksudkan untuk mencegah mereka ngebut karena bergegas pulang ke rumah.

Dengan mengenakan rompi kuning bertuliskan slogan "Makanan berbuka Anda, kami yang sediakan," sejumlah sukarelawan muda Arab Saudi berkumpul di beberapa ruas jalan. Mereka siap membagi-bagikan makanan kecil untuk berbuka puasa kepada para pengemudi kendaraan bermotor atau orang-orang yang lewat.

Setiap hari, mereka membagikan 600 kotak makanan di kota Riyadh, Jeddah dan Dammam. Tujuannya adalah meminimalkan kecelakaan mobil menjelang magrib, akibat pengendara yang ngebut agar bisa segera sampai di rumah untuk berbuka puasa, demikian dikutip dari VOA Indonesia, Minggu (10/4/2022).

Salah seorang sukarelawan Arab Saudi itu, Rami Masoud mengatakan, "Kampanye kami hari ini adalah membantu mereka yang berpuasa untuk berbuka puasa. Target kampanye kami adalah mendistribusikan 200 kotak makanan per hari kepada mereka yang berlalu. Tujuan utamanya adalah membantu orang-orang yang sedang berpuasa, agar mereka tidak mengemudikan kendaraan dengan ngebut agar tiba di rumah dengan cepat, guna mencegah terjadinya kecelakaan kendaraan bermotor pada waktu-waktu ini."

Prakarsa Ramadan ini merupakan bagian dari kampanye yang lebih besar yang disebut The Happiness of Our People atau "Kebahagiaan Rakyat Kami" yang mencakup berbagai jenis kegiatan amal yang dilakukan sepanjang tahun.

Target prakarsa ini adalah membagikan 18 ribu kotak makanan sepanjang bulan Ramadan.

Tidak sedikit di antara sukarelawan itu yang pernah melakukan kegiatan serupa. Satu di antara mereka adalah Sager al Anzan.

Ia menjelaskan,"Saya menjadi sukarelawan di sini untuk membagi-bagikan makanan kepada orang-orang yang berpuasa di jalan. Sejujurnya, ini hal yang baik dan membuat saya bahagia. Saya berpartisipasi dalam kegiatan serupa tahun lalu dan rasanya menyenangkan sekali. Jadi saya putuskan untuk melakukannya lagi tahun ini dan pada tahun-tahun mendatang."

Al Anzan mengatakan, dengan melakukan kegiatan seperti ini, seseorang bisa mendapatkan pahala dari Allah. Ini juga membuat orang bahagia dan membuat mereka bersabar, tidak perlu terburu-buru untuk sampai ke rumah, jelasnya lagi.  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.