1 Juta Orang Meriahkan Pasar Malam Ramadhan Lakemba di Australia, Burger Unta Jadi Incaran

pada 13 Apr 2022, 13:00 WIB
Diperbarui 13 Apr 2022, 13:00 WIB
[Fimela] Iftar Ramadan
Perbesar
Ilustrasi Iftra Ramadan | unsplash.com

, Sydney - Pasar Malam Ramadhan kembali digelar selama sebulan penuh di kawasan Lakemba, Australia. Ini merupakan salah satu kegiatan terbesar di Negeri Kanguru.

Lakemba adalah kawasan yang letaknya tidak jauh dari Sydney, ibu kota New South Wales. Kawasan iniĀ dikenal denganĀ penduduknyaĀ memiliki latar belakang sangat beragam.

Setelah sempat dihentikan selama dua tahun karena awal pandemiĀ COVID-19, acara Ramadhan Nights Lakemba di Australia digelar kembali.

Menurut wali kota setempat, diperkirakanĀ ada 1 juta pengunjung yang akan datang ke pasar Ramadhan tersebut.

"Dari awalnya cuma satu jalan yang menjual makanan, Lakemba sekarang sudah menjadi tempat yang dikunjungiĀ banyak orang sebagai tempat terbaik di Australia untuk merayakan dan merasakan suasanaĀ Ramadhan," kata Khal Asfour, wali kota Canterbury-Bankstown, yang membawahi kawasan Lakemba seperti dikutip dariĀ ABC Australia, Rabu (12/4/2022).

Pemilik akun Instagram @masak2dengannick yang banyak berbagi cerita soal makanan dan jajanan mengatakan,Ā martabak telur adalah salah satu yang paling diincar oleh pengunjung asal Indonesia di pasar malam Ramadhan itu.Ā 

Martabak Telur memang dicari oleh Fery Ripai, warga Indonesia yang sedang sekolah dan juga bekerja tidak jauh dari Lakemba.

"Namun saya lihat yang jualan martabak telur ini bukan orang Indonesia tapi orang Burma," katanya kepada ABC.

Fery mengaku jikaĀ ia benar-benar merasakan suasana Ramadhan di kawasan Lakemba, meski umat Muslim adalah minoritas di Australia.

Ā 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Burger Unta Jadi Incaran

Ilustrasi
Perbesar
Ilustrasi burger unta. (dok. unsplash/Christian Wiediger)

Seorang warga asal Indonesia lainnya, Hafiz Lidinillah, sudah hampir empat tahun tinggal di Lakemba.Ā 

Ia sedang menempuh studi doktoral di bidang hukum di Western Sydney University.

"Selama masa Ramadhan, saya beberapa kali dalam seminggu ke sana untuk beli makanan.Ā  Dari tempat tinggal saya jalan kaki sekitar 10 menit," katanya.Ā 

Seperti kebanyakan warga lainnya, Hafiz juga menanti-nantikan pasar malam Ramadhan karena bisa menemukan banyak ragam makanan.

Salah satu makanan yang disukainya dari pasar malam Ramadhan adalah hidangan burger unta.

"Itu kan kita tidak menemukannya di Indonesia. Dan juga saya sukaĀ spinning potatoĀ (kentang yang digoreng ditusuk seperti sate."

Hafiz mengatakan apa yang dilihat dan dialaminya di Lakemba mengingatkan dirinya dengan pasar Bendungan Hilir di Jakarta.

"Asal saya dari Jakarta, saya lahirĀ di Karet Tengsin Jakarta Pusat. Pasar Ramadhan di Lakemba mirip sekali dengan kondisi pasar Ramadhan di Pasar Benhil,"Ā katanya.Ā 


Cerminkan Keberagaman

Ilustrasi puasa, Ramadan, Islami
Perbesar
Ilustrasi puasa, Ramadan, Islami. (Photo by Ahmed Aqtai)

Pemilik akun InstagramĀ @masak2dengannickĀ yang banyak berbagi cerita soal makanan dan jajanan juga mengatakan kalau pasar malam di Lakemba menunjukkan keberagaman masyarakatnya.

"Pasar RamadhanĀ ini juga bagus untuk komunitas Islam, karena orang dari latar belakang yang berbeda-beda bisa mencicipi Ā makanan khas daerah lain di pasar tersebut," ujarĀ content creatorĀ bernama Nick Molodysky yang tinggal di Sydney dan fasih berbahasa Indonesia.

"Contohnya, orang Islam dari Pakistan mungkin jarang makan martabak telur, atau orang Islam dari Indonesia juga bisa mencicipi makanan khas Pakistan," jelasĀ Nick kepada Sastra Wijaya dari ABC Indonesia.

Sementara bagi warga yang bukan beragama Islam, menurut NickĀ menjadi kesempatan untuk merasakan suasana Ramadhan, sekaligus mengenal kuliner halal dari berbagai negara.


Bikin Penasaran dan Ternyata Harganya Terjangkau

Ilustrasi puasa, bulan Ramadan
Perbesar
Ilustrasi puasa, bulan Ramadan. (Photo Copyright by Freepik)

Wendi Wijarwadi dan keluarganya baru tiba di Sydney sebulan yang lalu.

Wendi sedang melanjutkan pendidikan doktoralnya di bidangĀ pendidikan di University of New South Wales (UNSW).

"Pertama datang ke Sydney, saya langsung ke Lakemba karena kebetulan ada kawan yang melanjutkan PhD di Western Sydney Uni," ujarnya.

"Juga temen-teman NU Australia banyak bermukim di sana. Dari mereka-lah saya tahu bahwa akan adaĀ Ramadhan Nights Lakemba."

"Infonya juga kebetulan banyak muncul di Tiktok. Jadi saya semakin penasaran dengan kemeriahan Lakemba Night."

Menurut Wendi, akses ke Lakemba dengan transportasi umum dari Sydney juga mudah.

"Dari kampus saya akses melalui tram ke Central Stasiun dan lanjutĀ kereta menuju Lakemba. Perjalanan sekitar 1 jam," kata Wendi.

Wendi mengatakan makanan yang dijual sangat istimewa dan enak, kebanyakan tidak bisa ditemukannya di Indonesia. Ia menjelaskan kebanyakan jajanan yang dijual memang berasal dari Timur Tengah, seperti kopir pasir dari Yordania atau Kunefa dari Palestina.

Tapi ada juga masakan dari negara lain, seperti India, yang menawarkan hidangan kari atau masala.

Harga Makanan Terjangkau

Soal harga, Wendi mengatakan jika makanan dan minuman yang ditawarkan terjangkau.

"Harganya juga murah. Minuman kisaran AU$5 [lebih dari Rp 50 ribu] dan makanan antara AU$8-10 [lebih dari Rp80-100 ribu."

Sejak tiba di Australia, Wendi mengaku lebih dari sekali datang ke pasar malam Lakemba dan rencananya ia akan kembali lagi.

"Masih banyak makanan yang Ā belum dicicipi," kata Wendi.FOTO: Ratusan Peserta Ikuti Kegiatan Pesa

INFOGRAFIS: Beda Durasi Waktu Puasa Negara-Negara di Dunia (Liputan6.com / Triyasni)
Perbesar
INFOGRAFIS: Beda Durasi Waktu Puasa Negara-Negara di Dunia (Liputan6.com / Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya