Sukses

Manfaat Puasa Ramadhan bagi Lansia, Melatih Kesabaran hingga Sehatkan Mental

Puasa baik dilakukan oleh lansia lantaran mereka memiliki risiko depresi paling tinggi ketimbang kelompok usia lain.

Liputan6.com, Jakarta - Menjalani puasa Ramadhan bermanfaat melatih kesabaran kelompok lanjut usia (lansia). Hal tersebut disampaiakn Lektor Kepala Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran (Unpad) Dr Ahmad Gimmy Prathama Siswandi, M.Si. Dengan demikian, puasa mendatangkan manfaat pada sisi kesehatan mental lansia.

"Kesabaran itu menyangkut kendali diri, kemampuan menunda, save the best for last, menghindari aji mumpung, dan lain-lain," ujar Gimmy dalam seminar virtual Geriatri TV beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut, Gimmy menyebutkan manfaat lain puasa seperti mengajarkan kesederhanaan dan tidak berlebih-lebihan. Hal ini tentunya berkaitan dengan aspek kendali diri dan latihan yang merupakan hakikat puasa.

Selain itu, puasa pun bisa meningkatkan keimanan, mengenali makna hidup, fokus, memunculkan rasa seimbang dunia akhirat, jujur, dan percaya diri.

“Kita juga menjadi bahagia, berseri-seri karena nanti ada hadiahnya (di akhirat). Ini karena kita yakin bahwa kita akan mendapatkan sesuatu yang lebih baik dalam keabadian.”

Semua manfaat yang dirasakan setelah menjalankan puasa pada akhirnya menjadi sebuah cara untuk membuat mental menjadi sehat.

Puasa baik dilakukan oleh lansia lantaran mereka memiliki risiko depresi paling tinggi ketimbang kelompok usia lain.

World Health Organization (WHO) juga menunjukkan bahwa lansia rentan kena demensia, gangguan tidur, dan gangguan fungsional.

No. health without mental health, jadi mental health itu bisa menjadi payung untuk health secara keseluruhan.”

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ciri Lansia dengan Mental Sehat

Gimmy juga menjelaskan terkait ciri-ciri mental sehat bagi lansia yang meliputi:

  • Sejahtera, cerah ceria, bahagia dari hari ke hari.
  • Memiliki kepuasan, misalnya puas melihat anak sudah dapat pekerjaan dan lain-lain.
  • Dapat memelihara fisik dan mental.
  • Memiliki harga diri tinggi.
  • Memiliki kemampuan berpikir yang baik.
  • Memiliki kecerdasan emosional.
  • Connect atau tetap terhubung.
  • Aktif berkegiatan.
  • Tetap memiliki perhatian pada dunia luar.
  • Tetap belajar.
  • Give atau memberi, tidak melulu soal barang atau uang tapi juga pengalaman atau ilmu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.