Sukses

Olahraga di Bulan Ramadhan, Baiknya Sebelum atau Setelah Buka Puasa?

Kapan waktu yang tepat untuk berolahraga saat puasa Ramadhan?

Liputan6.com, Jakarta - Selain menjaga pola makan, aktif bergerak dengan rutin berolahraga jadi kunci agar tubuh tetap sehat. Ketika Ramadhan tiba, puasa yang dijalankan dengan benar diketahui dapat memperbaiki pola makan. Namun, bagaimana dengan olahraga? Kapan waktu yang tepat untuk berolahraga saat puasa Ramadhan?

Berolahraga di bulan puasa memang lebih menantang dibandingkan bulan lainnya, salah satunya terkait jam berolahraga.

Dokter spesialis kedokteran olahraga Elsye mengatakan, waktu yang tepat untuk olah tubuh saat Ramadhan yakni selepas berbuka.

"Waktu yang paling tepat saya rekomendasikan adalah 1-2 jam setelah buka puasa," kata Elsye.

Bagaimana jika olahraga dilakukan sebelum waktu berbuka? Elsye mengatakan, hal itu boleh saja dilakukan, asalkan masih memiliki cadangan energi. Misalnya 1 jam sebelum buka puasa atau 1 jam setelah sahur bisa dilakukan dengan intensitas ringan seperti berjalan cepat.

Elsye pribadi memang lebih memilih sesudah buka puasa. Sehingga, dirinya sudah memiliki energi untuk berolahraga kesukaannya, yakni lari yang termasuk jenis sedang dan tinggi. Selain itu, ia merasa lebih maksimal juga berolahraga usai buka puasa.

Bila berencana berolahraga usai berbuka puasa, pilih santapan berbuka yang manis alami seperti pisang, semangka, atau timun suri.

"Sekarang lagi musim timun suri ya banyak dijual, tapi makannya jangan pakai sirup ya," pesan Elsye.

Usai mengonsumsi timun suri, bisa dilanjutkan dengan makan makanan mengandung karbohidrat seperti pisang atau roti selai cokelat. Sejam kemudian barulah berolahraga, boleh intensitas sedang maupun tinggi.

"Sebelum berolahraga itu butuh asupan energi supaya bisa berolahraga dengan maksimal, bisa angkat beban. Kalau enggak ada energi performa jadi enggak maksimal," kata Elsye dalam sebuah bincang virtual, Jumat, 8 April 2022.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Manfaat Berolahraga

Berolahraga, kata Elsye, memberi efek bahagia. Hormon endorfin yang dikeluarkan ketika berolahraga membantu mood jadi lebih baik. Rutin berolahraga akan membuat hormon-hormon tubuh stabil.

Selain itu, olahraga pun bermanfaat bagi individu yang mengalami insomnia. Olahraga secara teratur membantuk tidur jadi lebih nyenyak.

Konsisten berolahraga termasuk saat berpuasa di bulan Ramadhan membantu menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh jangka panjang.

“Konsistensi juga membantu tetap fit dalam jangka panjang, bahkan setelah Ramadan. Kita mengetahui, makanan yang berlimpah saat hari raya tidak bisa dihindari. Kalau kita sudah tahu akan makan banyak, intensitas olahraga juga harus ditingkatkan. Olahraga yang cukup juga harus diimbangi dengan pola makan yang teratur agar tubuh tetap bugar setelah hari raya,” tambah Elsye.

Bagi Anda yang tengah menurunkan berat badan, penting juga untuk tidak absen berolahraga. Seperti diketahui berolahraga memiliki dampak besar pada penurunan berat badan selain tentunya diiringi menjaga pola makan atau diet.

"Kalau mau menurunkan berat badan harus ada kombinasi diet serta latihan fisik yang sesuai kondisi tubuh. Jadi, enggak bisa dari diet saja atau olahraga saja," terangnya.

3 dari 3 halaman

Jangan Lupakan Berlatih Beban

Berlatih beban selain aerobik, kata Elsye, berfungsi menjaga kepadatan tulang serta melatih otot.

"Ketika rutin latihan beban, maka kepadatan tulang akan terjaga, ini jadi tabungan di masa depan. Selain itu, latihan beban juga agar tubuh memiliki otot kuat, sehingga bsia membuat tidak mudah lelah dan semangat," terang Elsye.

Bagi wanita tak perlu takut latihan beban. Berbeda dengan pria yang memiliki hormon testosteron, sulit bagi wanita mendapatkan tubuh berotot seperti Ade Rai dengan latihan beban yang ringan.

"Jadi, perempuan boleh angkat beban. Mitos itu kalau ada yang bilang angkat beban bikin tubuh wanita bisa berotot jadi kayak Ade Rai," katanya.

Penting untuk memastikan menggunakan pakaian yang nyaman dan tidak terlalu tertutup saat berolahraga. Hal ini agar panas tubuh saat berolahraga keluar lewat keringat.

"Kalau pakai baju terlalu tertutup seperti pakai jaket bisa membuat keringat sulit keluar. Hal ini membuat suhu tubuh meningkat. Hal ini bikin dehidrasi, nantinya pusing, lelah dan paling bahaya heat stroke yang bisa bikin kematian mendadak," kata Elsye.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini