Sukses

Sukarelawan Arab Saudi Berbagi Takjil di Jalan, Cegah Warga Ngebut Pulang untuk Buka Puasa Ramadhan

Mengenakan rompi kuning bertuliskan slogan "Makanan berbuka Anda, kami yang sediakan," sejumlah sukarelawan muda Arab Saudi berkumpul di beberapa ruas jalan berbagi takjil.

Liputan6.com, Riyadh - Demi mencegah orang-orang ngebut karena bergegas pulang ke rumah untuk berbuka puasa Ramadhan 2022, sukarelawan di Riyadh, Arab Saudi membagi-bagikan paket makanan kecil untuk pengemudi kendaraan bermotor yang tidak dapat sampai rumah tepat pada waktu berbuka.

Mengutip VOA Indonesia, Jumat (8/4/2022), dengan mengenakan rompi kuning bertuliskan slogan "Makanan berbuka Anda, kami yang sediakan," sejumlah sukarelawan muda Arab Saudi berkumpul di beberapa ruas jalan.

Mereka siap membagi-bagikan makanan kecil untuk berbuka puasa kepada para pengemudi kendaraan bermotor atau orang-orang yang lewat.

Setiap hari, mereka membagikan 600 kotak makanan atau takjil di Kota Riyadh, Jeddah dan Dammam. Tujuannya adalah meminimalkan kecelakaan mobil menjelang magrib, akibat pengendara yang ngebut agar bisa segera sampai di rumah untuk berbuka puasa.

"Kampanye kami hari ini adalah membantu mereka yang berpuasa untuk berbuka puasa. Target kampanye kami adalah mendistribusikan 200 kotak makanan per hari kepada mereka yang berlalu," ujar salah seorang sukarelawan Saudi itu, Rami Masoud. 

"Tujuan utamanya adalah membantu orang-orang yang sedang berpuasa, agar mereka tidak mengemudikan kendaraan dengan ngebut agar tiba di rumah dengan cepat, guna mencegah terjadinya kecelakaan kendaraan bermotor pada waktu-waktu ini," imbuh Rami Masoud.

Kampanye The Happiness of Our People

Prakarsa Ramadhan ini merupakan bagian dari kampanye yang lebih besar yang disebut The Happiness of Our People atau "Kebahagiaan Rakyat Kami". Kegiatan ini mencakup berbagai jenis kegiatan amal yang dilakukan sepanjang tahun.

Target prakarsa ini adalah membagikan 18 ribu kotak makanan sepanjang bulan Ramadhan.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sukarelawan Tahun Sebelumnya

Tidak sedikit di antara sukarelawan itu yang pernah melakukan kegiatan serupa. Satu di antara mereka adalah Sager al Anzan.

"Saya menjadi sukarelawan di sini untuk membagi-bagikan makanan kepada orang-orang yang berpuasa di jalan," ucap Sager.

"Sejujurnya, ini hal yang baik dan membuat saya bahagia. Saya berpartisipasi dalam kegiatan serupa tahun lalu dan rasanya menyenangkan sekali. Jadi saya putuskan untuk melakukannya lagi tahun ini dan pada tahun-tahun mendatang," tegas Sager.

Al Anzan mengatakan, dengan melakukan kegiatan seperti ini, seseorang bisa mendapatkan pahala dari Allah.

"Ini juga membuat orang bahagia dan membuat mereka bersabar, tidak perlu terburu-buru untuk sampai ke rumah, jelasnya lagi."

Ramadhan 2022 dimulai pada awal April tahun ini. Lebih dari satu miliar Muslim akan mulai menjalankan puasa selama sebulan di siang hari.

Bulan suci Ramadhan dimulai kira-kira dua minggu lebih awal setiap tahun dan, untuk separuh dunia, Bulan akan menjauh dari hari-hari musim panas yang lebih panjang dan lebih panas menuju musim dingin yang lebih pendek dan lebih dingin.

3 dari 4 halaman

Waktu Puasa Ramadhan Terlama dan Terpendek

Tahukah Anda negara mana yang memiliki jam siang hari paling banyak dan puasa terpendek pada Ramadhan 2022?

Jawabannya, mengutip thenationalnews, Sabtu (2/4/2022), puasa Ramadhan terpendek di tahun 2022 ada di Selandia Baru, Argentina dan Afrika Selatan. Antara 11 dan 12 jam selama sebulan.

Sementara puasa Ramadhan 2022 terpanjang akan dirasakan Muslim di kota Reykjavík, Islandia, akan memiliki rekor tahun ini sebagai penduduk kota dengan jam puasa terpanjang. Mereka diharapkan menjalani puasa 16 jam 50 menit selama bulan suci.

Berikut ini negara dengan waktu puasa terlama dan terpendek pada Ramadhan 2022:

Waktu Puasa Terpendek:

  • Johannesburg, Afrika Selatan: 11 hingga 12 jam
  • Buenos Aires, Argentina: 11 hingga 12 jam
  • Cape Town, Afrika Selatan: 11 hingga 12 jam
  • Christchurch, Selandia Baru: 11 hingga 12 jam
  • Ciudad del Este, Paraguay: 11 hingga 12 jam
  • Montevideo, Uruguay: 11 hingga 12 jam
  • Brasilia, Brasil: 12 hingga 13 jam
  • Harare, Zimbabwe: 12 hingga 13 jam

Waktu Puasa Terlama:

  • Reykjavík, Islandia: 16 jam 50 menit
  • Warsawa, Polandia: 15 jam
  • London, Inggris: 15 jam
  • Paris, Prancis: 16 hingga 17 jam
  • Lisbon, Portugal: 15 hingga 16 jam
  • Athena, Yunani: 15 hingga 16 jam
  • Beijing, Cina: 15 hingga 16 jahm
  • Washington DC, AS: 15 hingga 16 jam
  • Ankara, Turki: 15 hingga 16 jam
4 dari 4 halaman

Bagaimana Anda Bisa Berpuasa Ramadhan Ketika Hari Tidak Pernah Gelap?

Meskipun tidak ada tempat yang diprediksi mendapat matahari tengah malam di bulan Ramadhan tahun 2022 ini, umat Islam di negara-negara dengan siang hari yang sangat panjang selama bulan suci tidak sesungguhnya menjalankan puasa 20 jam.

Jadi, apa yang mereka lakukan?

Di negara-negara di mana matahari terbenam dan matahari terbit berjarak kurang dari tiga jam, fatwa telah diumumkan untuk memungkinkan penduduk mengikuti jadwal kota lain. Misalnya, bisa mengikuti puasa Makkah di Arab Saudi.

Tahun ini, Arab Saudi dan sebagian besar Timur Tengah akan berpuasa selama sekitar 15 jam sehari.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.