Sukses

Bahaya Tidur Setelah Sahur Bagi Kesehatan, Salah Satunya Stroke

Bahaya tidur setelah sahur membuat lemak tubuh semakin menumpuk lantaran kalori yang terdapat dalam makanan tidak bisa dicerna

Liputan6.com, Jakarta Bagi sebagian orang, tidur setelah sahur pada bulan puasa atau Ramadhan merupakan salah satu kebiasaan yang sulit. Padahal, kebiasaan ini harus dihindari karena akan berdampak buruk bagi kesehatan tubuh.

Selama tidur, hampir seluruh fungsi tubuh berhenti bekerja sementara kecuali jantung, otak, dan paru-paru.

Sehingga, makanan tidak bisa dicerna. Sistem pencernaan memerlukan setidaknya dua jam dalam mengolah makanan sampai menjadi sari makanan.

Berikut bahaya tidur setelah sahur bagi kesehatan:

1. Penimbunan Lemak

Bahaya tidur setelah sahur membuat lemak tubuh semakin menumpuk lantaran kalori yang terdapat dalam makanan tidak bisa dicerna dengan baik oleh tubuh ketika tubuh tertidur.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

2. Asam lambung

Saat tertidur, gaya gravitasi melonggarkan klep lambung yang menyebabkan asam lambung dalam perut mengalir balik ke kerongkongan. Hal ini secara otomatis meningkatkan produksi asam lambung untuk mempercepat proses pencernaan makanan sahur.

3. Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)

Bahaya tidur setelah sahur selanjutnya yaitu meningkatnya asam lambung dan berkembang menjadi GERD atau refluks asam lambung.

3 dari 3 halaman

4. Sembelit

Perut butuh waktu dua jam dalam mencerna makanan hingga menjadi feses. Apabila tertidur, proses pencernaan akan melambat sehingga makanan akan terlalu lama dalam perut. Akibatnya menyebabkan gangguan sembelit.

5. Stroke

Bahaya tidur setelah sahur selanjutnya adalah stroke akibat asam lambung yang terus meningkat. Selain itu, setelah makan akan terjadi perubahan kadar gula darah, kadar kolesterol, dan tekanan darah yang mungkin dapat berdampak pada peningkatan risiko stroke.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.