Sukses

Cuaca di Sejumlah Wilayah Indonesia Diprediksi Hujan Saat Lebaran 2022

Setelah Lebaran, yakni 4-10 Mei 2022 wilayah yang potensi hujan lebat ini semakin menyempit ke wilayah Jawa Barat, Banten, dan Sumatera Selatan hingga Lampung.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di sejumlah wilayah di Indonesia akan mengalami hujan saat masa Lebaran 2022.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam Rapat Kerja dan Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi V DPR RI diikuti secara daring di Jakarta, Rabu 6 April 2022, menjelaskan dalam pemaparannya, area berwarna merah diprediksi akan turun hujan.

Cuaca sebelum Lebaran pada 25 April-1 Mei 2022 diprakirakan hujan merata di sejumlah wilayah, baik di wilayah Sumatera, Jawa Timur, Kalimantan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Papua.

"Tanggal 2-4 Mei, merah mulai bergeser ke arah barat, di Sumatera bagian Selatan, Jawa bagian tengah, kemudian di beberapa wilayah Kalimantan dan Sulawesi. Indonesia timur relatif lebih aman, kecuali di Papua bagian tengah," kata Dwikorita.

Selanjutnya, pada periode setelah Lebaran, yakni 4-10 Mei 2022 wilayah yang potensi hujan lebat ini semakin menyempit ke wilayah Jawa Barat, Banten, dan Sumatera Selatan hingga Lampung.

Kemudian kondisi gelombang untuk bulan April hingga Mei, jika tidak terjadi badai tropis, wilayah perairan Indonesia relatif memiliki gelombang tidak terlalu tinggi, maksimum satu meter.

"Kalau yang membahayakan adalah di Samudra Hindia, di situ mulai kuning oranye, bahkan merah. Jadi wilayah-wilayah tersebut yang perlu diwaspadai," kata dia.

Dwikorita meminta warga untuk tetap terus monitor melalui aplikasi ponsel infoBMKG, kanal YouTube dan berbagai sosial media untuk mendapatkan informasi terkini mengenai prakiraan cuaca.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Siapkan Informasi Prakiraan Cuaca

BMKG juga mempersiapkan layanan informasi prakiraan cuaca, terutama di jalur tol untuk menghadapi masa mudik Lebaran 2022.

"Layanan yang kami sampaikan di sini adalah informasi cuaca pada jalur transportasi darat, terutama jalan tol, ini akan disiapkan dengan fitur khusus, melalui aplikasi mobile phone infoBMKG. Namun yang kami sampaikan ini adalah prakiraan cuaca," ujar Dwikorita 

Dwikorita mengatakan, peringatan dini juga diberikan dari 3 jam hingga 30 menit sebelum kejadian dan disampaikan pula melalui fitur khusus peringatan dini infoBMKG.

"Namun kami juga memohon barangkali dimungkinkan peringatan dini ini bisa ditayangkan pada layar yang ada di jalan tol, untuk informasi jalan tol," kata dia.

Dwikorita berharap, dengan informasi yang disebarluaskan tidak hanya melalui aplikasi ponsel, sehingga BMKG berupaya untuk dapat berkoordinasi dengan pengelola jalan tol, agar peringatan dini juga masuk di dalam info jalan tol.

"BMKG juga akan menyampaikan prakiraan cuaca untuk tempat ibadah serta prakiraan cuaca menjelang hingga Idul Fitri," ucap dia.

Selain itu, Dwikorita menyebut, pihaknya mempersiapkan prakiraan cuaca khusus untuk tempat wisata disertai dengan adanya peringatan dini.

 

 

3 dari 3 halaman

Waspadai Zona Gempa

Selain itu, Dwikorita juga mengimbau masyarakat mewaspadai zona aktif gempa pemicu tsunami di masa mudik Lebaran 2022.

Dia menjelaskan zona-zona yang berpotensi untuk mengalami gempa zona aktif adalah Aceh hingga Nias, kemudian Sumatera Barat hingga Kepulauan Mentawai, Bengkulu hingga Lampung, Selat Sunda hingga Banten. Menurutnya wilayah kegempaan ini semakin aktif, dan semakin perlu kewaspadaan.

Selain itu, zona aktif gempa yang perlu diwaspadai ada di Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, hingga sampai ke Maluku dan Papua.

"Yang perlu menjadi perhatian sebagian dari gempa-gempa tersebut dapat berkaitan dengan megathrust, ataupun dengan gempa dasar laut sehingga potensi tsunami memang masih dimungkinkan. Meskipun kita tidak memprediksi kapan terjadi, semuanya tidak bisa diprediksi, hanya bersiap-siap," kata Dwikorita.

Untuk kesiapan tersebut, Dwikorita mengatakan satu-satunya bandara yang saat ini paling siap untuk menghadapi tsunami dengan segala fasilitasnya adalah Bandara Internasional Yogyakarta.

Sementara untuk bandara lainnya, menurut dia masih perlu banyak hal yang perlu disempurnakan. Terutama jalur evakuasi dan tempat evakuasi.

"Seperti di (Bandara) Ngurah Rai ini, jalur-jalur evakuasi sudah mulai diatur dan tempat evakuasinya sudah mulai disiapkan. Tapi bandara yang lain perlu lebih diperhatikan dan juga beberapa pelabuhan," kata Dwikorita.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini