Sukses

Dokter Paru Imbau Hindari Aktivitas Buka Puasa Bersama di Masa Pandemi

Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Agus Dwi Susanto menyatakan agar masyarakat tidak melakukan aktivitas makan bersama seperti berbuka puasa dengan kerabat atau orang lain di masa pandemi.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Agus Dwi Susanto menyatakan agar masyarakat tidak melakukan aktivitas makan bersama seperti berbuka puasa dengan kerabat atau orang lain di masa pandemi. Menurut Agus, makan bersama sudah terbukti berpotensi menularkan COVID-19.

"Mesti dihindari, mau makan bersama, buka puasa bersama tidak dianjurkan. Saat makan, membuka masker, kita tidak tahu satu sama lain, kadang dia (rekan Anda) tanpa gejala (OTG). Di masa pandemi, bukber tidak disarankan. Konsep dasarnya tidak boleh makan bersama karena sudah terbukti menularkan," ujar Agus dalam webinar "Klaster Perkantoran Meningkat Kembali? Apa yang Harus Dilakukan?", Rabu, 5 Mei 2021.

COVID-19 menyebar terutama ketika orang-orang berada dalam kontak erat berjarak sekitar 2 meter untuk durasi lebih dari 15 menit. Kemungkinan transmisi pada jarak kurang dari 1 meter sekitar 12,8 persen dan potensi tersebut turun menjadi 2,6 persen pada jarak lebih dari 1 meter.

Lalu, studi menunjukkan, orang tanpa gejala pun kemungkinan juga berperan dalam penyebaran COVID-19.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Terapkan Prokes Saat WFO

Tak hanya soal menghindari buka puasa bersama, Agus yang berpraktik di Departemen Pulmonologi FKUI-RS Persahabatan mengingatkan agar tetap menerapkan protokol kesehatan ketika harus bekerja dari kantor.

Ia pun menyarankan membawa makanan sendiri dari rumah dan saat tiba waktu makan atau berbuka puasa untuk makan di meja kerja sendiri, tidak menyantapnay di satu ruangan dengan kolega sekantor. Agus mengimbau agar sebisa mungkin menyantap makanan utama di rumah, seperti dilansir Antara.

 

3 dari 3 halaman

Infografis

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini