Sukses

Mayoritas Orang Indonesia Ingin Bukber di Luar Rumah

Tingginya antusias masyarakat untuk melakukan bukber di luar rumah lantaran mayoritas masyarakat menilai saat ini penularan Covid-19 dianggap mulai melandai.

Liputan6.com, Jakarta - Perbincangan masyarakat soal buka puasa bersama (bukber) di jagat maya meningkat pada awal Ramadan 2021. Seirama, keinginan masyarakat untuk mengadakan bukber di luar rumah juga sangat tinggi. 

"Ini menunjukkan antusiasme masyarakat dalam melakukan tradisi buka puasa bersama atau bukber itu cukup tinggi," kataBig Data Analyst Continuum Data Indonesia, Muhammad Azzam dalam acara Diskusi Online Indef bertajuk Ekonomi Ramadan 2021, Lesu atau Bergairah? Analisis Perilaku Konsumen Melalui Pendekatan Big Data, Senin (3/5/2021).

Selain itu, Survei juga mencatat sebanyak 70 persen masyarakat menginginkan kegiatan bukber dilakukan di luar rumah. Tertinggi di masjid yang mencapai 23,4 persen.

Selanjutnya restoran sebanyak 19,2 persen, hotel 5,6 persen, sekolah 3,0 persen. Lalu, tongkrongan 2,9 persen, mal 2,4 persen, dan lainnya 9,6 persen.

"Jadi, hanya berkisar 30 persen masyarakat yang menginginkan untuk bukber di rumah," paparnya.

Azzam menjelaskan, tingginya antusias masyarakat untuk melakukan bukber tersebut lantaran mayoritas masyarakat menilai saat ini penularan Covid-19 dianggap mulai melandai. Sehingga, dinilai cukup aman untuk melakukan kegiatan bukber di luar rumah.

"Mengingat pada tahun lalu saat Ramadan (2020) kita di hadapkan dalam kondisi PSBB. Di mana restoran tidak boleh buka untuk melakukan bukber ini," ungkapnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ada Lampu Hijau

Selain itu, saat ini, sejumlah kepala daerah di Indonesia telah memebrikan lampu hijau bagi masyarakat untuk melakukan bukber di bulan Ramadan. Tentunya dengan menerapkan protokol secara ketat untuk meminimalkan penularan virus corona jenis baru tersebut.

"Seperti Gubernur Jakarta Anies Baswedan juga memperbolehkan bukber di restoran. Asalkan mengikuti protokol kesehatan," ucap dia menekankan.

Sebagai informasi, periode pengambilan data survei tersebut dilakukan pada 1 April hingga 25 April 2021. Pendekatan digunakan melalui big data secara real time mencakup 1,204,102 pembicaraan di media sosial dari 934,671 akun media sosial.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.