Sukses

Bek Persebaya Berbagi Tips Menu Makanan Selama Ramadan

Mokhamad Syaifuddin punya tips khusus menjaga fisik tetap bugar selama puasa Ramadan.

Liputan6.com, Jakarta Hidangan berbuka puasa menjadi salah satu perhatian khusus bagi atlet-atlet Muslim yang tengah menjalankan ibadah puasa Ramadan. Sebab pemilihan asupan yang tepat menjadi kunci utama dalam menjaag kebugaran mereka saat menjalani latihan rutin maupun bertanding.  

Mokhamad Syaifuddin, pemain Persebaya pun berbagi tips kepada Anda yang butuh rujukan mengenai menu makanan di bulan Ramadan. Sebagai pemain sepak bola profesional, bek Persebaya tersebut memilih mengkonsumsi makanan sarat gizi, agar kondisinya cukup kuat untuk berlatih secara rutin.

"Sebenarnya tidak cuma di bulan ramadan ya. Malah kalau di bulan Ramadan saya banyakin buah. Nah kalau di luar bulan ramadan saya banyakin daging dan ikan salmon," beber kata Syaifuddin seperti dilansir dari situs resmi Persebaya.

Bukan tanpa alasan pria yang akrab disapa Uru itu memilih konsumsi buah-buahan. Selain vitaminnya dibutuhkan oleh tubuh, buah-buahan juga mempercepat proses rehidrasi setelah tubuh tidak mendapatkan asupan cairan selama kurang lebih 14 jam.

 

Saksikan juga video menarik di bawah ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Warisan SAD

Ia melanjutkan, kebiasaan selektif dalam memilih makanan ternyata dibawa sejak masih muda. Saat masih menimba ilmu di SAD Uruguay, Uru dididik untuk disiplin soal konsumsi kudapan. Makanan yang kaya protein seperti daging dan salmon kerap disajikan saat dirinya merantau ke Amerika latin.

Kebiasaan tersebut akhirnya dilanjutkan saat sudah kembali Indonesia. Ia juga sempat berkonsultasi dengan ahli gizi soal makanan yang sesuai dengan kebutuhannya sebagai seorang atlet profesional.

 

3 dari 3 halaman

Latihan Mandiri

Selain mengkonsumsi makanan bergizi, Uru juga rutin melakukan latihan mandiri untuk menjaga kondisinya. Pemilik nomor punggung 29 tersebut memilih waktu menjelang berbuka puasa untuk melakukan latihan mandiri. 30 sampai 45 menit ia habiskan menjaga agar fisiknya tidak terlalu drop.

"Untuk program latihan saya inisiatif sendiri, kekurangan dan kelemahan dari saya apa aja. Namun sebelumnya sudah konsultasi sama tim fisio krna memang yang tahu kondisi saya lebih ke tim medis." 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.