Sukses

Anak-Anak Lumuri Tubuhnya dengan Cat Pagar untuk Cari Uang, Bertrand Antolin Tanyakan Keberadaan KPAI

Bertrand Antolin begitu peduli dengan sesama.

Liputan6.com, Jakarta - Bertrand Antolin begitu peduli dengan kondisi masyarakat Indonesia. Sahabat Dewi Sandra ini pun kerap berbagi dengan sesama meski berbeda agama.

Dan pesinetron Ganteng Ganteng Serigala ini miris anak-anak di jalanan yang mengecat tubuhnya menjadi manusia silver.

Dalam Instagram terverifikasi miliknya, Bertrand Antolin mengunggah foto seorang anak manusia silver tengah meminta belas orang yang lewat.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Cat Pagar

Melihat fenomena ini, Bertrand Antolin, mengaku hatinya hancur.

"This breaks my heart...Sy pernah nanya sama mas2 yg silver gitu, mrk pake cat pagar di badan mereka.. Pulang mandi pake thinner utk bersihin catnya. Baik cat dan thinner kan berbahaya.. Ini anak bocah pula di gini in…," tulisnya.

 

3 dari 5 halaman

Asyik Ngobrol

Anak-anak menjadi pekerja di pinggir jalan sementara ibunya malah memantau dari jauh.

"Lebih gilanya lagi, ibu2 nya asyiek ngobrol sambil ngerokok dekat situ dan anak2 tsb tiap dapet duit lsg dikasih ke ibunya..," lanjutnya.

 

4 dari 5 halaman

Bahaya

Bertrand Antolin menyadari kerasnya kehidupan. Namun baginya kesehatan juga hal yang utama.

"Ya biarpun sy hrs realistis, blm tentu mereka tau dan peduli bahwa cat pagar yg mereka pake itu bahaya banget utk kesehatan mereka dan apalagi anak2 tentunya," sambungnya.

 

5 dari 5 halaman

Pertanyakan KPAI

Maraknya anak-anak menjadi manusia silver membuat pria kelahiran Jakarta, 14 Juli 1980 mempertanyakan keberadaan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

"Where are you KPAI? Ini udah banyak lho di jalan yg kayak gini...," ia mengakhiri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.