Sukses

Kurang Tidur Selama Ramadan Ganggu Kemampuan Konsentrasi, Bagaimana Mengatasinya?

Kurang tidur menjadi salah satu tantangan yang kerap dihadapi sepanjang Ramadan. Kondisi kurang tidur itu berdampak pada daya konsentrasi.

Liputan6.com, Jakarta - Kurang tidur menjadi salah satu tantangan yang kerap dihadapi sepanjang Ramadan. Kondisi kurang tidur itu berdampak pada daya konsentrasi.

Psikolog di Jogja International Hospital Analisa Widyaningrum pun menyadari bahwa kurang tidur memang tak bisa dihindari selama bulan Ramadan. Oleh sebab itu, dia memberikan tips yang bisa kita ikuti.

"Ada satu tehnik yang bisa diikuti karena kurang tidur, yaitu ketika teman-teman kerja 25 menit, diminta untuk berhenti lima menit, nanti lanjut lagi," kata Analisa dalam webinar Melindungi Diri dan Raih Kemenangan Ramadan bersama AQUA belum lama ini.

"Itu disinyalir dapat bermanfaat untuk meningkatkan produktivitas kita saat bekerja seharian," dia menambahkan.

Analisa, menekankan, kurang tidur tidak selalu kuantitas, tapi juga kualitas.

 

Simak Juga Video Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Beraktivitas Fisik dan Terkoneksi Secara Sosial

Tips selanjutnya adalah dengan melakukan aktivitas fisik, seperti berolahraga ringan yang dilakukan selama 15 sampai 20 menit.

"Itu harus tetap dilakukan meskipun kita ber-puasa. Ringan saja, enggak usah yang maraton," ujarnya.

Ada pun alasannya, jelas Analisa, saat bergerak maupun berolahraga, kita tengah memacu jantung untuk berdetak lebih kencang.

Ketika selesai berolahraga melakukan pendinginan dan mengatur napas, kita sedang memroduksi hormon positif yang disebut Analisa bisa membuat kita lebih produktif dan positif selama seharian.

"Olahraga bisa membantu kita untuk memiliki kualitas tidur lebih baik juga," kata Analisa. Hal lain yang juga tak boleh luput untuk dilakukan adalah tetap terkoneksi secara sosial. Baik dengan keluarga, teman, maupun orang lain.

"Kita harus terkoneksi sama orang banyak supaya kita lebih positif dan produktif," ujarnya.

"Jangan goler-goleran melulu. Kita pikir ini adalah self-love, padahal itu namanya selfish kali ya. Me time yang kebanyakan," Analisa menekankan.

 

 

 

3 dari 3 halaman

Infografis

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.