Sukses

Saat Ramadan, Seberapa Sering Harus Mencuci Alat Salat?

Ketika Ramadan, peralatan ibadah seperti sarung, mukena, dan sajadah jadi lebih sering digunakan. Lalu, seberapa sering perlengkapan salat itu harus dicuci?

Liputan6.com, Jakarta - Ketika Ramadan tiba, intensitas beribadah pun meningkat. Meski belum semua masjid membuka akses, telah ada panduan ibadah Ramadan dan Idul Fitri dari Pemerintah bagi wilayah di luar zona oranye dan merah COVID-19. Terkait ibadah selama Ramadan, peralatan ibadah seperti sarung, mukena, dan sajadah jadi lebih sering digunakan. Lalu, seberapa sering perlengkapan salat itu harus dicuci?

Ketua Divisi Pedoman dan Protokol Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Dr dr Eka Ginanjar SpPD-KKV mengatakan, sebaiknya alat salat dicuci rutin agar kebersihannya terjaga. Rutin yang dimaksud tidak perlu setiap hari, namun terjadwal.

"Tidak perlu setiap hari, tapi reguler dicuci jauh lebih baik, misalnya tiga sampai empat hari sekali," kata Eka, seperti dilansir Antara.

Jika memugkinkan, alat salat untuk di rumah dipisahkan dari yang digunakan untuk di masjid atau dibawa saat bepergian.

Selain itu, penting menyiapkan tas khusus berisi sajadah, sarung atau mukena untuk dibawa ke masjid. Jaga jarak dengan orang alin guna mememinimalkan risiko droplet tertempet di alat-alat salat.

 

Simak Juga Video Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Terapkan Protokol Kesehatan

Eka mengingatkan agar orang-orang menerapkan protokol kesehatan dengan mengenakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Pilih tempat salat yang sudah menerapkan protokol kesehatan dengan ketat dan mengikuti arahan pemerintah mengenai ketentuan pelaksanaan tarawih, termasuk memiliki tempat sirkulasi udara yang baik.

"Selama sirkulasi dalam masjid dirasakan baik, maka tidak masalah salat di dalam masjid. Prinsip VDJ (Ventilasi, Durasi, dan Jarak) harus diperhatikan," ucapnya.

3 dari 3 halaman

Infografis

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.