Sukses

Sejarah Nuzulul Qur'an dan Amalan yang Bisa Dilakukan

Nuzulul quran menjadi momen penting bagi umat Islam.

Liputan6.com, Jakarta Nuzulul Qur'an merupakan salah satu peristiwa penting yang terjadi dalam sejarah Islam. Di Indonesia, Nuzulul Qur'an diperingati setiap 17 Ramadan.

Malam Nuzulul Qur'an selalu diisi dengan doa, ceramah atau kajian khusus bertema Nuzulul Qur'an. Nuzulul Qur'an juga diperingati dalam bentuk acara-acara seperti asidah, pentas seni, maupun acara syukuran.

Nuzulul Qur'an merupakan peristiwa yang berhubungan dengan turunnya Al Qur'an. Pada malam Nuzulul Qur'an umat Islam berlomba mencari berkah dengan amalan-amalan baik. Nuzulul Qur'an menjadi momen penting bagi umat Islam.

Nuzulul Qur'an memiliki makna dan sejarah peristiwa yang penting diketahui semua umat Islam. Selain doa Nuzulul Qur'an amalan lain seperti membaca Al Qur'an, bersalawat, dan lain sebagainya yang bisa dilakukan. Berikut sejarah Nuzulul Qur'an yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Sabtu (1/5/2021).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

Peristiwa Nuzulul Qur'an

Nuzulul Qur'an merupakan peristiwa turunnya Al Qur'an kepada Nabi Muhammad SAW. Peritiwa Nuzulul Qur'an ini tertulis di dalam Surat Al-Baqarah Ayat 185:

“Bulan Ramadan, bulan yang di padanya diturunkan (permulaan) Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil)”.

Saat wahyu berupa Al Qur'an diturunkan Nabi Muhammad SAW sedang berada di Gua Hira, ketika tiba-tiba Malaikat Jibril datang menyampaikan wahyu tersebut. Wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad adalah surat Al Alaq ayat 1-5. Mengingat Nabi Muhammad SAW bukan dari jenis makhluk yang sama. Para ulama memberikan dua kemungkinan: Jibril beralih rupa menjadi manusia, atau sebaliknya.

Adapun mengenai waktu atau tanggal tepatnya kejadian tersebut, terdapat perbedaan pendapat di antara para ulama, sebagian menyakini peristiwa tersebut terjadi pada bulan Rabiul Awal pada tanggal 8 atau 18 (tanggal 18 berdasarkan riwayat Ibnu Umar), sebagian lainnya pada bulan Rajab pada tanggal 17 atau 27 menurut riwayat Abu Hurairah, dan lainnya adalah pada bulan Ramadan pada tanggal 17 (Al-Bara' bin Azib) ,21 (Syekh Al-Mubarakfuriy) dan 24 (Aisyah, Jabir dan Watsilah bin Asqo').

3 dari 7 halaman

Teori turunnya Al Qur'an

Istilah Nuzulul Qur'an ini biasa diperingati pada malam tanggal 17 Ramadan, sebagai malam di mana pertama kali Al Qur'an diturunkan kepada Rasulullah SAW di Gua Hira melalui malaikat Jibril. Ada sejumlah teori bagaimana tahapan Al Qur'an diturunkan hingga menjadi utuh. Berikut teorinya:

Teori Pertama

Pada malam lalilatul qadar, Al Qur'an dalam jumlah dan bentuk yang utuh dan komplit, diturunkan di langit dunia. Setelah itu, dari langit dunia, Al Qur'an diturunkan ke bumi secara bertahap sesuai kebutuhan selama 20/23/25 tahun.

Teori Kedua

Makna Nuzulul Qur'an dijelaskan juga bahwa Al Qur'an diturunkan ke langit dunia selama 20 malam lailatul qadar dalam 20 tahun (lailatul qadar hanya turun sekali dalam setahun). Setelah itu dibacakan kepada Nabi Muhammad SAW sesuai kebutuhan.

Teori Ketiga

Al Qur'an turun pertama kali pada malam lailatul qadar. Selanjutnya Al Qur'an diturunkan ke bumi secara bertahap dalam waktu berbeda-beda.

4 dari 7 halaman

Beda Lailatulqadar dengan Nuzulul Qur'an

Tak jarang Nuzulul Qur'an kerap disamakan dengan Lailatulqadar. Meski sama-sama berkaitan dengan turunnya Al Qur'an, keduanya merupakan peristiwa yang berbeda.

Nuzulul Qur'an merupakan peristiwa Jibril menurunkan wahyu berupa Al Qur'an dari Allah SWT ke Nabi Muhammad SAW. Sementara Lailatulqadar adalah istilah yang digunakan untuk memperingati malam di mana Al Qur'an diturunkan langsung dari Allah SWT secara keseluruhan baitul izzah (semacam ruang ilahiyah) yang kemudian dibawa Jibril secara berangsur kepada Rasulullah SAW. Oleh karena itu, malam lailatul qadar hanya Allah SWT yang mengetahuinya.

5 dari 7 halaman

Keistimewaan Nuzulul Qur'an

Keistimewaan Nuzulul Qur'an yang pertama adalah, peristiwa ini telah menguatkan hati Rasulullah dan para sahabat untuk terus berjuang dalam berdakwah dan menyiarkan agama Islam kepada semua orang. Meskipun saat itu Rasul dan para sahabat banyak mendapatkan cemoohan, ejekan, hinaan serta siksaan dari pembenci Islam.

Keistimewaan selanjutnya adalah, Nuzulul Qur'an merupakan sebuah tantangan serta pertolongan dari Allah untuk umat muslim terus berjuang di jalan Allah dan mengharap ridho Allah. Nuzulul Qur'an juga memiliki keistimewaan dimana ia merupakan peristiwa turunnya wahyu Allah yang berupa Al Qur'an sebagai pedoman hidup dan jawaban atas segala pertanyaan manusia mengenai berbagai hal mulai dari fiqih, hukum hingga hal lain yang sangat penting.

6 dari 7 halaman

Amalan yang bisa dilakukan saat Nuzulul Qur'an

Diriwayatkan dalam Hadis Bukhari,

"Dahulu Malaikat Jibril senantiasa menjumpai Rasulullah pada setiap malam Ramadhan, dan selanjutnya ia membaca Al Qur'an bersamanya."

Amalan yang bisa dilakukan di malam nuzululquran yang pertama adalah istiqomah membaca Al Quran. Setidaknya cobalah khatam membaca Al Quran satu kali selama bulan Ramadan ini.

Selanjutnya, amalan yang dilakukan di malam nuzulul quran adalah melakukan I’tikaf atau berdiam diri di masjid pada malam hari. Melakukan I’tikaf sebagai amalan yang dilakukan di malam nuzulul quran bukan berarti hanya diam dan tidur tiduran saja di masjid, namun mengisi malam tersebut dengan kegiatan berzikir kepada Allah SWT ataupun membaca Al Quran.

Selanjutnya, Anda bisa juga mengisi malam nuzulul quran dengan memperbanyak salat malam dan berdoa. Amalan yang dilakukan di malam nuzulul quran ini bisa membuat lebih menghayati betapa sakral dan pentingnya peristiwa turunnya Al Quran yang menjadi pedoman seumur hidup bagi umat islam ini.

7 dari 7 halaman

Doa Nuzulul Qur'an

Ada banyak doa Nuzulul Qur'an yang dapat diamalkan. Mulai dari dzikir hingga melantunkan ayat Al Qur'an. Berikut salah satu contoh doa Nuzulul Qur'an:

Allaahumma nawwir quluubanaa bi tilaawatil qur aan, wa zayyin akhlaa qonaa bijaahil qur aan, wa hassin a’maalanaa bi dzikril qur aan, wa najjinaa minan naari bi karoo matil qur aan, wa adkhilnal jannata bi syafaa’til qur aan.

"Ya Allah sinari hati kami sebab membaca Al Qur'an, hiasi akhlak kami dengan kemuliaan Al Qur'an, baguskanlah amalan kami karena berdzikir lewat Al Qur'an , selamatkanlah kami dari api neraka karena kemuliaan Al Qur'an, masukkanlah kami ke dalam surga dengan syafa’at Al Qur'an."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini