Sukses

Vaksinasi COVID-19 Saat Puasa Menurut Pakar dan Dokter

Meski sedang berpuasa, seseorang dibolehkan menerima vaksinasi COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta - Meski sedang berpuasa, seseorang dibolehkan menerima vaksinasi COVID-19. Hal itu karena tidak ada perbedaan kondisi imunitas tubuh selama berpuasa dengan tidak berpuasa, seperti dijelaskan dokter spesialis penyakit dalam Kathi Swaputri Kancana.

Mengutip para ahli, dr Kanthi Swaputri Kancana, Sp.PD mengatakan, imunitas akan lebih meningkat selama bulan puasa.

"Justru menurut para ahli, imunitas kita selama bulan pausa akan lebih meningkat dibandingkan ketika tidak berpuasa. Hal tersebut didukung dengan pola makan saat sahur dan buka puasa yang diterapkan dengan baik," katanya dalam pernyataan resmi, dilansir Antara.

Kathi menambahkan, pelaksanaan vaksinasi COVID-19 pun disarankan ketika berpuasa. Ia menuturkan, pakar dan kepala laboratorium Universitas Fakeeh Dubai dr Paalat Menon mengatakan selama berpuasa respons imunitas justru akan meningkat dua kali lipat. Sebab, setelah 12 jam pascapuasa, makrofag pada sistem imunitas akan bekerja lebih cepat untuk membersihkan sel-sel mati dalam tubuh.

"Proses tersebut disebut autofagi di mana sistem imun kita menjadi lebih sensitif. Itulah juga mengapa puasa sangat baik untuk pasien-pasien dengan diabetes, tuberkulosis, dan penyakit metabolik lainnya," lanjutnya.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga telah menerbitkan fatwa yang menegaskan bahwa vaksinasi COVID-19 tidak membatalkan puasa karena vaksin disuntikkan dan tidak melalui lubang tertentu pada tubuh manusia.

 

Simak Juga Video Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tidak Ada Dampak Tertentu

Kathi menjelaskan, pada dasarnya tidak ada dampak tertentu dari vaksinasi COVID-19 ketika orang berpuasa atau tidak. Setelah mendapat vaksin, tubuh mulai merespons vaksin yang masuk untuk membentuk antibodi yang akan tercapai maksimal hingga 28 hari pascavaksinasi dosis kedua.

Ia menambahkan, pada beberapa kondisi memang akan terjadi reaksi seperti nyeri pada bekas injeksi yang akan hilang maksimal dua hari setelah vaksinasi. Ada pula yang merasakan reaksi seperti kelelahan. Menurutnya, reaksi tersebut merupakan respons tubuh kita yang tengah bekerja membentuk antibodi.

Kanthi mengingatkan, pola makan yang baik selama puasa penting guna menjaga daya tahan tubuh. Protein dan karbohidrat penting dikonsumsi karena merupakan sumber energi selama puasa Ramadhan.

 

3 dari 3 halaman

Infografis

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.