Sukses

5 Menu Buka Puasa Legendaris Ranah Minang yang Wajib Dicoba

Di Ranah Minang ada kuliner yang hanya bisa ditemui saat Ramadan.

Liputan6.com, Padang - Marhaban ya Ramadan, ibadah puasa 1442 hijriah sudah dimulai sejak 13 April 2021. Saat berbuka puasa, tak lengkap jika tidak ditemani takjil khas yang biasanya hanya muncul saat bulan puasa saja.

Di Ranah Minang saat Ramadan tiba, sejumlah jajanan yang sedikit sulit ditemui pada hari-hari biasa akan muncul kembali dan mudah dijumpai terutama di pasar pabukoan (takjil).

Berikut lima menu buka puasa legendaris yang wajib dicoba saat waktu berbuka tiba:

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Bongko

Kuliner khas dari Ranah Minang ini memiliki cita rasa manis dan lezat, sangat cocok untuk menemani santap berbuka puasa.

Panganan ini mungkin terdengar asing bagi generasi milenial, sebab cukup sulit ditemukan pada hari biasa. Bongko memang sudah langka dan hanya ditemukan ketika Ramadan tiba.

Bongko terbuat dari tepung beras yang yang diolah seperti bubur, tetapi lebih padat kemudian dicampur santan, perasan air pandan, serta gula aren.

3 dari 6 halaman

Sarikayo

Sarikayo adalah salah satu pilihan pas untuk disantap saat berbuka puasa. Memiliki cita rasa yang manis dan lembut, cocok sekali untuk menu berbuka puasa.

Di Minangkabau, Sarikayo juga biasa disajikan dengan ketan, perpaduan Sarikayo dan ketan sangat pas di mulut.

Sarikayo berwarna kecoklatan karena salah satu bahannya adalah gula aren. Saat Ramadan sajian ini cukup mudah dijumpai di Pasar Pabukoan di Ranah Minang.

Namun, sarikayo pada setiap daerah di Sumatera Barat memiliki perbedaannya masing-masing terutama dari segi tampilan.

 

4 dari 6 halaman

Aia Aka

Berbuka puasa tentu sangat nikmat dengan menu yang menyegarkan tenggorokan. Lebih bagus lagi jika sajian yang disantap saat berbuka memiliki khasiat untuk kesehatan, seperti Aia Aka minuman legendaris dari Ranah Minang.

Aia Aka berwarna hijau terbuat dari perasan daun cincau, kemudian didiamkan hingga kental seperti agar-agar. Sajian Aia Aka dipercaya oleh masyarakat sebagai pereda panas dalam.

Minuman Aia Aka juga dikenal dengan sebutan 'ubek tawa'. Masyarakat Minang percaya, sari pati perasan daun cincau yang mengental punya khasiat positif terhadap kesehatan.

Rasanya yang menyegarkan dan berkhasiat tentu sangat cocok dijadikan menu berbuka puasa. Tidak hanya itu, tekstur Aia Aka cukup lembut sehingga nyaman di perut.

5 dari 6 halaman

Cindua

Cindua yang juga berarti es cendol adalah salah satu pilihan tepat untuk berbuka puasa. Cendol biasanya terdiri dari dua warna, yakni hijau yang terbuat dari tepung beras, kemudian berwana cokelat terbuat dari tepung sagu.

Ketika disajikan, es cendol dipadukan dengan dengan emping, santan, parutan kelapa, dan gula merah yang telah dicairkan, lalu ditambah parutan es.

Jangan tanya lagi bagaimana segarnya es cendol ini ketika dinikmati saat waktu berbuka tiba, sudah pasti menawar dahaga setelah berpuasa seharian.

6 dari 6 halaman

Lamang Tapai

Bagi orang Minang, lamang tapai merupakan salah satu panganan primadona terutama pada hari-hari besar seperti hari raya dan acara adat. Namun lamang tapai juga kerap dijadikan menu berbuka puasa.

Perpaduan lamang dan tapai sangat pas di mulut, cita rasa lamang nan gurih dicampur dengan tapai hitam yang agak asam memberikan sensasi rasa tersendiri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.