Sukses

Psikolog Ungkap Karakter Indira Kalistha yang Kerap Bertindak Tanpa Pertimbangan

Menanggapi pernyataan tersebut, psikolog sekaligus pakar mikro ekspresi Joice Manurung mengupas karakteristik YouTuber Indira Kalistha

Liputan6.com, Jakarta Statement kontroversial Indira Kalistha terkait COVID-19 yang dilontarkannya dalam video yang diunggah di channel YouTube Gritte Agatha menjadi sorotan publik.

Tak lama setelah permasalahan ini menjadi viral, Indira meminta maaf kepada publik dan mengaku dirinya ngomong tanpa dipikir terlebih dahulu di akun YouTube Deddy Corbuzier.

Menanggapi pernyataan tersebut, psikolog sekaligus pakar mikro ekspresi Joice Manurung mengupas karakteristik YouTuber kontroversial ini.

Dilansir dari channel YouTube ESGE ENTERTAINMENT, Joice Manurung mengungkapkan bahwa Indira memiliki karakteristik reaktif atau impulsif yang mudah terstimulasi untuk mencari perhatian dari orang lain.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tidak sadar akan konsekuensi

"Biasanya, dia sudah begitu terstimulasi secara dorongan tadi untuk mendapatkan perhatian, untuk mendapatkan pengakuan, atau untuk bisa dilihat sesuatu citra yang bagus, citra yang hebat," tutur Joice Manurung.

Orang-orang impulsif kerap bereaksi atau bertindak tanpa disertai pertimbangan atau perhitungan yang matang. Padahal, selalu ada konsekuensi yang mengikuti setiap perkataan atau perbuatan yang dilakukan oleh seseorang, seperti memperkeruh situasi atau menimbulkan perlawanan dari orang lain. 

"Jadi kendali dirinya saat itu tidak berfungsi atau kurang berfungsi secara optimal, karena dorongan yang besar tadi itu boleh jadi lho mengalahkan logika seseorang, penalaran seseorang. Sehingga saat dia berkata-kata, dia tidak menyadari bahwa ada konsekuensi di balik itu," sambungnya.

Menurut Joice Manurung, Indira saat ini masih perlu berproses menuju kematangan. Hal ini termasuk kematangan mental, emosional, dan kronologis atau usia, di mana seseorang bisa memilih sudut pandang, menganalisis situasi, mengendalikan diri, serta berempati pada orang lain. 

"Namun, kembali lagi secara aktual, banyak nih faktanya juga, kematangan usia atau kronologis tidak selalu berbanding lurus dengan kematangan mental dan kematangan emosi," tandasnya.

 (Kapanlagi.com)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini