Sukses

Tips Kelola THR Lebaran Biar Bermanfaat di Tengah Pandemi Corona

Setelah menerima THR dari perusahaan, segerakan untuk membayarkan THR ke orang-orang yang telah banyak membantu kita.

Liputan6.com, Jakarta - Sebentar lagi umat muslim akan merayakan Idul Fitri atau Lebaran. Namun, pandemi Corona Covid-19 membuat suasana Lebaran tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Demikian pula dengan penggunaan dana Tunjangan Hari Raya (THR). Mudik harus ditunda, tidak ada kunjungan ke rumah tetangga dan kerabat dengan baju baru, tidak ada sholat Idul Fitri di masjid dengan sarung atau mukena baru.

Lalu, bagaimana sebaiknya mengelola dana THR di tengah pandemi? Simak penjelasan Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Dimas Ardhinugraha berikut ini:

Prioritas 1: Tunaikan kewajiban membayar THR orang lain dan zakat

Setelah menerima THR dari perusahaan, segerakan untuk membayarkan THR ke orang-orang yang telah banyak membantu kita, seperti asisten rumah tangga, petugas keamanan dan kebersihan di lingkungan kita, dan lain sebagainya.

Selain itu, bersihkan harta Anda dengan menyisihkan sebagian untuk membayar zakat harta dan juga zakat fitrah.

Di tengah pandemi Covid-19, banyak orang yang merosot penghasilannya atau bahkan kehilangan mata pencaharian. Zakat Anda tentunya akan sangat bermanfaat bagi mereka. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Prioritas 2: Lunasi utang

Kalau biasanya saya menyarankan untuk menempatkan dana perayaan Lebaran (makanan, baju baru, dan mudik) sebagai prioritas kedua, tahun ini berbeda.

Prioritas kedua adalah untuk melunasi utang konsumtif Anda.

Walau ada kelonggaran dari pemerintah dan institusi pemberi pinjaman, namun saya sarankan untuk menggunakan dana THR Anda tahun ini untuk melunasi utang konsumtif yang ada, seperti utang kartu kredit.

Hal ini penting dilakukan untuk menghindari snowball effect dari bunga kredit, jikalau tiba-tiba penghasilan kita berkurang atau hilang sebagai efek pandemi yang belum jelas kapan akan berakhir ini. 

Prioritas 3: Isi pos dana darurat

Setelah Anda menunaikan kewajiban membayar THR, zakat, dan melunasi utang, jika masih ada sisa dana THR, sebaiknya jangan digunakan untuk belanja konsumtif atau untuk hal-hal yang tidak perlu.

Manfaatkan untuk mengisi pos dana darurat.

Dana darurat ini akan sangat berguna di saat kita mengalami musibah yang tak terduga seperti kehilangan pekerjaan, motor atau mobil rusak, dan lain sebagainya. 

3 dari 3 halaman

Prioritas 4: Sisihkan untuk mudik

Jika Anda dan keluarga memiliki rencana mudik yang terpaksa harus ditunda karena pandemi Covid-19, setelah 3 prioritas keuangan di atas terpenuhi, simpan sebagian dana THR untuk mudik di saat kondisi sudah kembali normal.

Tiba saatnya nanti, Anda bisa mudik dengan tenang dalam keadaan sehat dan tidak perlu khawatir tentang masalah biaya.  

Prioritas 5: Investasikan

Bagi Anda yang tidak memiliki rencana mudik maupun bagi yang tidak merayakan Lebaran, sisa dana THR dapat dirasakan sebagai dana nganggur. Daripada dana tersebut nganggur, sementara Anda kerja keras walau WFH, sebaiknya bikin uang Anda ikut bekerja.

Anda bisa menyimpan dana yang nganggur, dana darurat, dan dana mudik dalam reksa dana pasar uang.

Reksa dana pasar uang memiliki beberapa keunggulan, diantaranya aman (diawasi oleh OJK), tingkat risiko yang sangat rendah, tidak ada biaya keluar masuk (subscription/redemption), mudah dicairkan atau likuid, sangat terjangkau (cukup dengan dana minimal Rp 10 ribu sudah bisa mulai berinvestasi), bukan objek pajak, dan memiliki potensi imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan tabungan atau deposito.  

Di MAMI terdapat produk reksa dana Manulife Dana Kas II (MDK) yang memberikan return 6,49 persen dalam 1 tahun (per fund fact sheet Maret 2020). Portofolio MDK seluruhnya ditempatkan di instrumen pasar uang yang termasuk deposito perbankan dan obligasi yang jatuh tempo di bawah 1 tahun.

Ini merupakan alternatif pilihan menarik untuk investasi saat ini.  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini